Misi Kabupaten Bantul Motto Kabupaten Bantul

52 tertib, aman, sehat dan asri, sejahtera dan demokratis, yang semuanya itu akan diwujudkan melalui misi. 8 .

3.2. Misi Kabupaten Bantul

Misi merupakan pernyataan operasional tentang tujuan operasional organisasi pemerintah yang diwujudkan dalam produk, dan pelayanan sehingga dapat mengikuti irama perubahan jaman bagi pihak yang berkepentingan dimassa mendatang. Misi sebagai penjabaran dari sebuah visi suatu organisasi atau sebagai pernyataan tentang segala sesuatu yang akan dilakukan untuk mencapai visi atau tujuan tersebut. Berikut Misi Kabupaten Bantul sesuai RPJMD tahun 2011-2015. 9 1. Meningkatkan kapasitas pemerintah daerah menuju tata kelola pemerintahan yang empatik. 2. Meningkatkan kualitas hidup rakyat menuju masyarakat Bantul yang sehat, cerdas, berahklak mulia, dan berkepribadian Indonesia dengan memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 3. Meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui peningkatan kualitas pertumbuhan ekonomi, pemerataan pendapatan berbasis pengembangan ekonomi local, dan pemberdayaan masyarakat yang responsive gender. 4. Meningkatkan kewaspadaan terhadap resiko bencana dengan memperhatikan penataan ruang dan pelestarian lingkungan. 8 Visi dan Misi Kabupaten Bantul diakses melalui http:www.bantulkab.go.idprofilvisi_misi.html pada tanggal 5 februari 2015, pukul 16:34 9 ibid 53

3.3. Motto Kabupaten Bantul

Bantul merupakan salah satu Kabupaten di DIY, ibu kotanya adalah Bantul. Motto Kabupaten Bantul adalah “Projotamansari” yang merupakan singkatan dari Produktif, Profesional, Ijo royo-royo, Tertib, Aman, Sehat dan Asri. Masing-masing singkatan tersebut memiliki makna, yaitu: 10 1. Produktif dalam arti bahwa semua potensi daerah baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia dapat berproduksi sehingga mampu member andil terhadap pembangunan daerah. 2. Professional dalam arti penekanan setiap warganya dari berbagai profesi, agar mereka betul-betul matang dan ahli dibidangnya masing-masing. Tolok ukur profesionalisme ini dapat dilihat dari kualitas hasil kerja dihadapkan kepada efisiensi penggunaan data, sarana, tenaga serta waktu yang diperlukan. 3. Ijo Royo-Royo dalam arti tidak ada sejengkal tanah pun yang ditelantarkan sehingga baik di musim hujan baik di musim semi kemarau dimanapun akan tampak suasana yang rindang. Dalam hal ini perlu diingatkan kepada masyarakat Bantul bahwa bagaimana pun Kabupaten Bantul tumbuh terlebih dahulu sebagai kawasan agronomi yang tangguh dalam rangka mendukung tumbuh berkembangnya sector industry yang kuat di masa mendatang. 10 Profil Kabupaten Bantul diakses dari http:www.bpkp.go.iddiykonten836Profil-Kabupaten- Bantulpada tanggal 09 februari 2015 pukul 12.30 54 4. Tertib dalam arti setiap warga Negara secara sadar menggunakan hal dan menjalankan kewajibannya dengan sebaik-baiknya sehingga terwujud kehidupan pemerintah dan kemasyarakatan yang tertib semuanya secara pasti, berpedoman pada system ketentuan hokum perundang-undangan yang esensial untuk terciptanya disiplin nasional. 5. Aman dalam arti bahwa terwujudnya tertib pemerintahan dan tertib kemasyarakatan akan sangat membantu terwujudnya keamanan dan ketentraman masyarakat. Kondisi aman ini perlu ditunjang demi terpeliharanya stabilitas daerah. 6. Sehat dalam arti bahwa tertibnya lingkungan hidup yang akan dapat menjamin kesehatan jasmani dan rohani bagi masyarakat manusia yang menghuninya. 7. Asri dalam arti bahwa upaya pengaturan tata ruang di desa dan di kota dapat serasi, selaras, dan seimbang dengan kegiatan-kegiatan manusia yang menghuninya sehingga akan menumbuhkan perasaan kerasan, asri tidak mewah tetapi cenderung memanfaatkan potensi lingkungan yang berstandar pada kreativitas manusiawi. 8. Sejahtera dalam arti bahwa kebutuhan dasar masyarakat Kabupaten Bantul telah terpenuhi secara lahir dan batin. 9. Demokratis dalam arti bahwa adanya kebebasan berpendapat, berbeda pendapat, dan menerima pendapat orang lain. Akan tetapi 55 apabila sudah menjadi keputusan harus dilaksanakan bersama-sama dengan penuh rasa tanggungjawab. 10. Agamis dalam arti bahwa kehidupan masyarakat Bantul senantiasa diwarnai oleh nilai-nilai religuisitas dan budi pekerti yang luhur. Pentignya aspek agama tidak diartikan sebagai bentuk primordialisme untuk satu agama tertentu, tetapi harus diartikan secara umum bahwa nilai-nilai luhur yang dianut oleh semua agama semestinya dapat ditentukan dalam interaksi social sehari-hari.

4. Profil Bupati Kabupaten Bantul

Dokumen yang terkait

Pengalaman Remaja Putri Korban Kekerasan Seksual di Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA) Medan

1 71 125

Naskah akademik RAPERDA kabupaten sleman tentang perlindungan perempuan dan anak korban kekerasan

1 9 2

IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PERBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK NO. 2 TAHUN 2011 DI KABUPATEN BANTUL DALAM PROSES PEMULIHAN KORBAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP ANAK.

0 4 13

SKRIPSI IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PERBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK NO. 2 TAHUN 2011 DI KABUPATEN BANTUL DALAM PROSES PEMULIHAN KORBAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP ANAK.

0 2 13

PENDAHULUAN IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PERBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK NO. 2 TAHUN 2011 DI KABUPATEN BANTUL DALAM PROSES PEMULIHAN KORBAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP ANAK.

0 3 15

PENUTUP IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PERBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK NO. 2 TAHUN 2011 DI KABUPATEN BANTUL DALAM PROSES PEMULIHAN KORBAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP ANAK.

0 2 5

PERAN FORUM PENANGANAN KORBAN KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK(FPK2PA) BAGI ANAK KORBAN KEKERASAN DI KABUPATEN SLEMAN.

0 3 22

PERTE PERAN fORUM PENANGANAN KORBAN KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK(FPK2PA) BAGI ANAK KORBAN KEKERASAN DI KABUPATEN SLEMAN.

0 5 11

Naskah Akademik Ranperda Kabupaten Tabanan tentang Perlindungan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan.

0 7 71

PERANAN FORUM PERLINDUNGAN KORBAN KEKERASAN PEREMPUAN DAN ANAK (FPK2PA) TERHADAP PENINGKATAN KESEJAHTERAAN SOSIAL KORBAN KASUS KEKERASAN DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL.

0 2 195