C. Sikap Responden
Kondisi sekolah yang buruk dapat menyebabkan terjadinya penyakit
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Sangat Setuju 6
24.0 24.0
24.0 Setuju
6 24.0
24.0 48.0
Tidak Setuju 6
24.0 24.0
72.0 Sangat Tidak Setuju
7 28.0
28.0 100.0
Total 25
100.0 100.0
Lingkungan sekolah harus selalu dibersihkan untuk terhidar dari penyakit
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Sangat Setuju 7
28.0 28.0
28.0 Setuju
6 24.0
24.0 52.0
Tidak Setuju 6
24.0 24.0
76.0 Sangat Tidak Setuju
6 24.0
24.0 100.0
Total 25
100.0 100.0
Lokasi sekolah yang tidak bersih dapat menyebabkan terganggunya proses belajar dan kesehatan siswai
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Sangat Setuju 8
32.0 32.0
32.0 Setuju
6 24.0
24.0 56.0
Tidak Setuju 8
32.0 32.0
88.0 Sangat Tidak Setuju
3 12.0
12.0 100.0
Total 25
100.0 100.0
Universitas Sumatera Utara
Tersedia tempat cuci tangan dengan air bersih yang mengalir untuk hidup bersih dan sehat yang dilakukan
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Sangat Setuju 7
28.0 28.0
28.0 Setuju
10 40.0
40.0 68.0
Tidak Setuju 5
20.0 20.0
88.0 Sangat Tidak Setuju
3 12.0
12.0 100.0
Total 25
100.0 100.0
Membuang sampah pada tempatnya adalah hal penting untuk menjaga lingkungan
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Sangat Setuju 7
28.0 28.0
28.0 Setuju
8 32.0
32.0 60.0
Tidak Setuju 6
24.0 24.0
84.0 Sangat Tidak Setuju
4 16.0
16.0 100.0
Total 25
100.0 100.0
Skor Sikap Responden
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Baik 7
28.0 28.0
28.0 Kurang Baik
18 72.0
72.0 100.0
Total 25
100.0 100.0
Universitas Sumatera Utara
D. Tindakan Responden
Menjalankan piket sesuai dengan jadwalnya
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Tidak 25
100.0 100.0
100.0
Membersihkan WC setelah digunakan
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Ya 5
20.0 20.0
20.0 Tidak
20 80.0
80.0 100.0
Total 25
100.0 100.0
Membuang sampah pada tempatnya
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Ya 16
64.0 64.0
64.0 Tidak
9 36.0
36.0 100.0
Total 25
100.0 100.0
Membersihkan ruang kelas dengan menggunakan pembersih lantai
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Ya 8
32.0 32.0
32.0 Tidak
17 68.0
68.0 100.0
Total 25
100.0 100.0
Universitas Sumatera Utara
Membedakan sampah organik dan non organik
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Ya 15
60.0 60.0
60.0 Tidak
10 40.0
40.0 100.0
Total 25
100.0 100.0
Tempat sampah selalu di kosongkandan dibersihkan setiap harinya
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Ya 4
16.0 16.0
16.0 Tidak
21 84.0
84.0 100.0
Total 25
100.0 100.0
Skor Tindakan Responden
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Baik 5
20.0 20.0
20.0 Kurang Baik
20 80.0
80.0 100.0
Total 25
100.0 100.0
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5 :
Dokumentasi Penelitian
Gambar 1 : SD Negeri 060934 Medan Johor
Gambar 2 : SD Swasta Model Al-Azhar
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3 : Proses Wawacara dengan Dewan Guru di SD Negeri 060934 Medan Johor
Gambar 4 : Proses Wawacara dengan Dewan Guru di SD Swasta Model Al-Azhar Medan
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5 : Proses Pengisian Kuesioner oleh Responden di SD Negeri 060934 Medan Johor
Gambar 6 : Proses Pengisian Kuesioner oleh Responden di SD Swasta Model Al-Azhar Medan
Universitas Sumatera Utara
Gambar 7 : Toilet SD Negeri 060934 Medan Johor
Gambar 8 : Toilet SD Swasta Model Al-Azhar
Universitas Sumatera Utara
Gambar 9 : Westafel SD Negeri 060934 Medan Johor
Gambar 10 : Westafel SD Swasta Model Al-Azhar
Universitas Sumatera Utara
Gambar 11 : Tempat Sampah SD Negeri 060934 Medan Johor
Gambar 12 : Tempat Sampah SD Swasta Model Al-Azhar
Universitas Sumatera Utara
Gambar 13 : Apotek hidup SD Negeri 060934 Medan Johor
Gambar 14 : Apotek Hidup SD Swasta Model Al-Azhar
Universitas Sumatera Utara
Gambar 15 : Halaman SD Negeri 060934 Medan Johor
Gambar 16 : Halaman SD Swasta Model Al-Azhar
Universitas Sumatera Utara
Gambar 17 : Laboratorium Komputer SD Swasta Model Al-Azhar
Gambar 18 : KantinWarung Sekolah SD Swasta Model Al-Azhar
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
Adisasmito, W., 2008. Audit Lingkungan Rumah Sakit. Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada.
Ahmadi. 2001.Ilmu Pendidikan.Jakarta : Rineka Cipta. Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Edisi Rrevisi. Jakarta: Rineka Cipta.
Chandra, B. 2006. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta : EGC. Departemen Kesehatan RI. 2006. Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No.1429MenkesSKXII2006
tentang Pedoman
Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Sekolah. Jakarta : Depkes RI. Depperindag RI. 2004. Keputusan Menperindag RI No. 651MPPKep102004
Persyaratan Teknis Depot Air Minum dan Perdagangannya. Jakarta: Depperindag RI.
Depdiknas. 2007. Manajemen Layanan Khusus: Materi Diklat Pembinaan Kompetensi Calon Kepala SekolahKepala Sekolah. Jakarta: Depdiknas.
Departemen Kesehatan Sosial RI. 2001. Pedoman Operasional dan Pemeliharaan Peralatan Kesehatan. Jakarta : Departemen Kesehatan
Sosial RI.
Departemen Kesehatan RI . 2005. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Jakarta :
Bakti Husada.
_____________________. 2006. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No.1429MenkesSKXII2006 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Sekolah. Jakarta : Depkes RI.
_____________________.2015. Rencana Strategis Kementerian KesehatanTahun 2015-2019. Jakarta : Depkes RI.
Dhillon, B.S. 2006. Maintainability, Maintenance, and Reliability for Engineers, Taylor Francis. Prancis : Boca Raton.
Effendy, F. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas. Jakarta : Salemba
Medika.
__________. 2012. Metode Penetian Survei. Jakarta : LP3ES.
Universitas Sumatera Utara
Entjang, Indan. 2000. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Bandung : PT. Citra Aditya
Bakti.
Hasbullah., 2005. Dasar- dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta : Grafindo.
Hani, Ami Amalia. 2012.
“Pengelolaan Sarana dan Prasarana Sekolah Dasar
”. Diakses pada 12 November 2016 dari http: amiamaliahanii. wordpress.com 20120530pengelolaan-saranadan-prasarana-sekolah dasar
Hilderia. 2006. Pelaksanaan Program UKS Ditingkat Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun Skripsi Medan: Skripsi,
Universitas Sumatera Utara.
Iqbal M,W dan Nurul Chyatin., 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat Teori dan Aplikasi. Jakarta : Edward Tanujaya.
Kementerian Kesehatan RI. 2010. Riset Kesehatan Dasar Tahun 2010. Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI
Kusnoputranto, H., 2000. Kesehatan Lingkungan. Jakarta : UI Press. Maryunani, A. 2013. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat PHBS. Jakarta: TIM.
Mukono, H.J. 2000. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan. Surabaya :
Airlangga University Press.
Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Cetakan Pertama.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Nasir. 2011. Metodologi Penetian Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika. Purwoto, Agus. 2007. Panduan Laboratorium Statistik Inferensial. Jakarta :
Grasindo.
Ricki M. Mulia. 2005. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta : Graha Ilmu Riduwan. 2005. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan, dan
Peneliti Pemula, Bandung :Alfabeta Soemiratslamet, Juli. 2009. Kesehatan Lingkungan. Bandung : Gadjah Mada
University Press.
Soenarjo., 2007. Usaha Kesehatan Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sobri. 2009. Pengelolaan Pendidikan. Yogyakarta: Multi Pressindo
Universitas Sumatera Utara
Sudjana. 2005. Metode Statistika Edisi ke-6. Bandung : Tarsito. Sumijatun. 2005. Konsep Dasar Perawatan Komunitas. Jakarta : EGC.
Sutatmo, Djoned. 1979. Pengantar Kesehatan Olahraga. Jakarta : CV. Petra
Jaya.
Suyudi. 2003. Lomba Sehat dan Tim Pembina Usaha Kesehatan Sekolah UKS. Jakarta : Kemendikbud RI.
Tarigan, P. S. P., 2008. Hubungan Kerentanan Fisik, Sanitasi Dasar Rumah danTingkat Risiko Lokasi Permukiman Penduduk dengan Riwayat
Penyakit Berbasis Lingkungan di Kelurahan Bidara Cina, Jakarta Timur Tahun 2008 Skripsi. Depo k: Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia.
T.H, Friska., 2015. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Kelaikan Kantin Sehat di Sekolah Dasar Kecamatan Medan Kota Tesis. Medan: Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
Tim Pembina UKS. 2008. Pedoman Pembinaan dan Pengembangan UKS.
Jakarta : Balai Pustaka.
Uma Sekaran. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta : Salemba Empat. Widyati., 2005. Higiene dan Sanitasi Umum dan Perhotelan. Jakarta :
Grasindo.
Wijayanti P,S. 2014. Pelaksanaan Program Usaha Kesehatan Sekolah Uks Pada Sekolah Dasar Negeri Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan
Dolok sanggul Kabupaten Humbang Hasundutan Skripsi. Universitas Sumatera Utara : Medan.
Universitas Sumatera Utara
37
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan observasional, dimana penelitian mengamati langsung kelapangan
untuk menggambarkan variabel penelitian yakni penyelenggaraan kesehatan lingkungan sekolah di SD Negeri 060934 dan SD Swasta Model Al-Azhar
Kecamatan Medan Johor tahun 2016.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di 2 dua SD yang terdapat di Kecamatan Medan Johor. Alasan pemilihan lokasi :
1. SD Negeri 060934 dan SD Swasta Model Al-Azhar Medan di Kecamatan
Medan Johor Memiliki jumlah siswai terbanyak. 2.
SD Swasta Model Al-Azhar pernah mendapatkan penghargaan Adiwiyata, yaitu penghargaan bagi sekolah yang menerapkan sistem pembelajaran
pendidikan berbasis lingkungan. 3.
Sekolah Dasar di Kecamatan Medan Johor terdapat 2 kriteria yaitu SD Negeri dan SD Swasta, sehingga kita bisa melihat penyelenggaraan
kesehatan lingkungan yang ada di kedua sekolah tersebut.
3.2.2 Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2016 sd Januari 2017.
Universitas Sumatera Utara
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini ialah seluruh sekolah dasar baik negeri maupun swasta yang berada di Kecamatan Medan Johor kota Medan, yang
berdasarkan data yang didapatkan berjumlah 51 sekolah dasar baik negeri maupun swasta. Untuk menilai pengetahuan, sikap, dan tindakan siswai terhadap
penyelenggaraan fasilitas kesehatan lingkungan maka peneliti memilih populasi dalam penelitian ini ialah seluruh siswai SD Negeri 060934 dan SD Swasta
Model Al-Azhar Kecamatan Medan Johor kelas V yang dinilai sudah dapat berkomunikasi dengan baik untuk mwenjadi responden penelitian, sedangkan
kelas I – IV dinilai belum representatif untuk menjadi responden penelitian,
sedanhgkan siswai kelas VI tidak bisa dijadikan responden dalam penelitian karena tidak diijinkan oleh pihak sekolah dengan alasan sedang fokus untuk
persiapan ujian nasional. Sehingga diketahui jumlah siswi yang dijadikan sampel dalam penelitian
ini dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut :
Tabel 3.1 Populasi Penelitian No.
Nama Sekolah Jumlah Siswai
Kelas V
1 SD Negeri 060934
50 2
SD Swasta Model Al-Azhar 28
Total Populasi 78
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel 3.1 tersebut diketahui bahwa jumlah populasi dalam penelitian ini ialah sebanyak 75 orang siswai.
3.3.2 Sampel
Sampel sekolah dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengambilan sampel secara purposif merupakan
teknik untuk menentukan sampel penelitian dengan beberapa pertimbangan tertentu yang bertujuan agar data yang diperoleh nantinya bisa lebih representatif.
Sehingga ditentukan sampel sekolah yang dipilih dalam penelitian ini ialah SD Negeri 060934 dan SD Swasta Model Al-Azhar Medan yang berada di Kecamatan
Medan Johor kota Medan dengan jumlah siswa terbanyak dan dinilai representatif untuk dilakukan penelitian untuk mewakili populasi penelitian dari sekoah dasar
negeri dan swasta yang berada di Kecamatan Medan Johor kota Medan. Pengambilan sampel siswai dalam penelitian ini dengan menggunakan
rumus Slovin dengan derajat kepercayaan 95 dan derajat kesalahan 5. Besaran sampel tersebut adalah sebagai berikut Riduwan,2005 :
Keterangan :
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
=Nilai presisi yang ditetapkan sebesar 5 atau 0,05.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan rumus di atas, maka jumlah sampel yang dibutuhkan :
Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik Stratified Proportional Sampling¸ yang mana
sampel dalam penelitian ini dibagi rata dalam setiap pembagian kelas yakni kelas V di SD Negeri 060934 dan SD Swasta Model Al-Azhar Kecamatan Medan
Johor. Penentuan jumlah sampel siswai disetiap sekolah ditentukan dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
Keterangan :
= Jumlah siswa kelas V di masing-masing sekolah = Jumlah sampel keseluruhan populasi
N = Jumlah populasi
Berdasarkan rumus tersebut maka dapat dihitung sampel siswai yang terpilih di setiap sekolah dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.2 Perhitungan Jumlah Sampel Penelitian Perhitungan Jumlah Sampel Penelitian
Nama Sekolah
Populasi Penarikan Sampel
Jumlah Sampel
SD Negeri 060934
50 42
SD Swasta Model Al-
Azhar 28
25
Total 78
Jumlah Total Sampel 67
Berdasarkan tabel 3.2 ditas diketahui bahwa jumlah siswai yang dijadikan sampel dalam penelitian ini ialah dari SD Negeri 060934 sebanyak 42 orang
siswai dan dari SD Swasta Model Al-Azhar sebanyak 21 orang siswai. Kemudian teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan teknik simple random sampling dengan cara undian yaitu menggunakan urutan dari nomer absen kelas siswai, yang mana setiap siswai
memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel dalam penelitian.
3.4 Objek Penelitian
Yang menjadi objek penelitian terkait pelaksanaan kesehatan lingkungan sekolah di SD Negeri 060934 dan SD Swasta Model Al-Azhar di Kecamatan
Medan Johor adalah semua fasilitas pendukung kesehatan lingkungan sekolah yang ada, yaitu yang berupa :
Universitas Sumatera Utara
1. Lokasi sekolah
2. Ruang kelas
3. Kualitas udara
4. Pencahayaan
5. Ventilasi
6. Kebisingan
7. Fasilitas sanitasi sekolah
8. Sarana olahraga dan ibadah
9. Halaman
10. Bebas jentik
3.5 Metode Pengumpulan Data
3.5.1 Data Primer
Data primer diperoleh melalui pengumpulan data yang didapatkan dengan melaksanakan observasi langsung ke lokasi penelitian yakni SD Negeri 060934
dan SD Swasta Model Al-Azhar di Kecamatan Medan Johor dengan berpedoman pada form pedoman pelaksanaan observasi, untuk melihat penyelenggaraan
fasilitas kesehatan lingkungan sekolah memenuhi syarat atau tidak, sesuai dengan peraturan yng tertera pada Kepmenkes RI No. 1429MenkesSKXII2006 tentang
Pedoman Penyelenggara Kesehatan Lingkungan Sekolah. Data primer juga didapatkan dari jawaban responden pada kuesioner penelitian yang digunkan
untuk menilai pengetahuan, siskap, dan tindakan siswai terhadap penyelenggaraan fasilitas kesehatan lingkungan sekolah.
Universitas Sumatera Utara
3.5.2 Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Medan Johor, data yang didapatkan dari SD Negeri 060934 dan
SD Swasta Model Al-Azhar di Kecamatan Medan Johor, Kepmenkes RI No.
1429MenkesSKXII2006 tentang
Pedoman Penyelenggara
Kesehatan Lingkungan Sekolah serta dan literatur-literatur yang berhubungan dan
mendukung penelitian yang sedang dilakukan.
3.6 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Sesuai dengan kerangka penelitian, maka definisi operasional dari variabel adalah :
1. Sekolah dasar, merupakan satuan tingkat pelaksanaan pendidikan
mendasar yang melaksanakan program wajib belajar dengan mas belajar selama 6 tahun.
2. Kesehatan lingkungan sekolah, merupakan upaya yang dilakukan untuk
mewujudkan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat yang menunjng kegiatan proses belajar mengajar yang baik di sekolah dan mengupayakan
derajat kesehatan setinggi-tingginya bagi masyarakat di sekolah. 3.
Fasilitas pendukung kesehatan lingkungan sekolah, yaitu sarana dan prasarana yang mendukungSiswai untuk melakukan kegiatan kesehatan
lingkungan yang dilsekolah seperti lokasi, kontruksi bangunan, ruang banguan, kualitas udara, pencahayaan, ventilasi, kebisingan, sanitasi dasar,
tempat olahraga, halaman, dan bebas jentik nyamuk. 4.
Lokasi, yaitu tempat sekolah didirikan yang memenuhi syarat kesehatan.
Universitas Sumatera Utara
5. Konstruksi bangunan, yaitu suatu kegiatan membangun saranadan
prasarana yang memenuhi dengan syarat kesehatan lingkungan sekolah. 6.
Ruang bangunan, yaitu ruangan yang ada di dalam sekolah yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan sekolah, seperti ruang kelas,
UKS, laboratorium, dan kantin. 7.
Kualitas udara, yaitu kadar udara bersih yang ada di dalam dan luar ruangan untuk menjamin kesehatan siswai, guru, petugas kebersihan serta
staf lainnya. 8.
Pencahayaan, yaitu intensitas penyinaran alami atau buatan di dalam bangunan sekolah yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan sekolah.
9. Ventilasi, yaitu sarana penghawaan pada bangunan sekolah yang
memungkinkan terjadinya aliran udara segar yang memadai di dalam ruang belajar.
10. Kebisingan, yaitu intensitas bunyi yang menggangu kegiatan di sekolah, tidak
boleh 45 dB A. 11.
Sanitasi dasar, yaitu hal-hal yang berhubungan dengan pemeliharaan dan pembinaan kebersihan, meliputi air bersih, toilet, SPAL, sarana
pembuangan sampah yang ada di sekolah. 12.
Tempat olahraga, yaitu sarana yang ada di sekolah, yang digunakan siswai untuk melakukan aktivitas olahraga untuk meningkatkan hidup
sehat. 13.
Halaman, yaitu lapangan yang digunakan untuk melakukan kegiatan tertentu.
Universitas Sumatera Utara
14. Bebas jentik nyamuk, yaitu lingkungan sekolah yang bebas jentik nyamuk.
15. Memenuhi persyaratan, apabila pelaksanaan kesehatan lingkungan sekolah
sesuai dengan yang ditetapkan dalam Kepmenkes RI No. 1429MenkesSKXII2006 tentang Pedoman Penyelenggara Kesehatan
Lingkungan Sekolah. 16.
Tidak memenuhi persyaratan apabila pelaksanaan kesehatan lingkungan sekolah tidak sesuai dengan yang ditetapkan dalam Kepmenkes RI No.
1429MenkesSKXII2006 tentang Pedoman Penyelenggara Kesehatan Lingkungan Sekolah.
17. Pengetahuan
,
ialah sesuatu yang diketahui responden mengenai penyelenggaraan fasilitas kesehatan lingkungan sekolah.
18. Sikap, ialah respon responden terhadap penyelenggaraan fasilitas
kesehatan lingkungan sekolah. 19.
Tindakan, ialah gerakan atau perbuatan yang dilakukan responden yng berkaitan dengan penyelenggaraan fasilitas kesehatan lingkungan sekolah.
3.7 Aspek Pengukuran
3.7.1 Penyelengaraan Fasilitas Kesehatan Lingkungan Sekolah
Instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah lembar observasi yang disusun peneliti berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka konsep Effendi,
2012. Lembar observasi diguakan untuk menilai fasilitas pendukung kesehatan lingkungan sekolah yang meliputi lokasi, kontruksi bangunan, ruang banguan,
kualitas udara, pencahayaan, ventilasi, kebisingan, sanitasi dasar, tempat olahraga, halaman, dan bebas jentik nyamuk.
Universitas Sumatera Utara
Menggunakan metode pengamatanobservasi dengan cara menceklis pada lembar observasi. Jumlah komponen observasi sebanyak 11 indikator yang terdiri
83 komponen penilaiannya dengan 2 katagori memenuhi syarat dan tidak memenuhi syarat yang mengacu kepada 1429MenkesSK XII2006 tentang
pedoman penyelenggara kesehatan lingkungan sekolah. Penilaian dalam penelitian ini dibagi dalam 2 katagori yaitu: Sudjana, 2005.
1 Memenuhi syarat, apabila total skor yang diperoleh memenuhi seluruh
indikator fasilitas kesehatan lingkungan sekolah yang diteliti 2
Tidak memenuhi syarat, apabila total skor yang diperoleh tidak memenuhi seluruh indikator fasilitas kesehatan lingkungan sekolah
yang diteliti
3.7.2 Pengetahuan
Pengukuran variabel pengetahuan responden dihitung berdasarkan 10 sepuluh pertanyaan pilihan berganda pada kuesioner penelitian dengan alternatif
jawaban “Benar” bobot nilai 1 , dan “SalahTidak Tahu” bobot nilai 0. Semakin tinggi skor maka semakin baik pengetahuan responden mengenai
penyelenggaraan fasilitas kesehatan lingkungan sekolah. Nilai maksimal dari keseluruhan skor yaitu 10x1=10.
Berdasarkan jumlah skor yang diperoleh, maka nilai variabel pengetahuan responden mengenai penyelenggaraan fasilitas kesehatan lingkungan sekolah
dapat dibagi menjadi 2 dua kategori sebagai berikut : : Arikunto, 2006 1
Baik : Jika skor yang diperoleh responden ≥ 60 atau 6 – 10.
2 Kurang Baik : Jika skor yang diperoleh responden 60 atau 0
– 5.
Universitas Sumatera Utara
3.7.3 Sikap
Sikap responden dinilai berdasarkan jumlah nilai yang diperoleh dari jawaban pada kuesioner mengenai sikap responden dengan jumlah 5 lima
pertanyaan yang didasarkan pada 4 empat pilihan jawaban dari skala Likert , yaitu :
SS Sangat Setuju dengan bobot nilai 3; S Setuju dengan bobot nilai 2;
TS Tidak Setuju dengan bobot nilai 1; dan STS Sangat Tidak Setuju dengan bobot nilai 0.
Semakin tinggi skor maka semakin baik sikap responden terhadap penyelenggaraan fasilitas kesehatan lingkungan sekolah. Sehingga didapatkan
jumlah nilai maksimal yang dapat diperoleh dari penilaian sikap responden ialah sebanyak 5x3=15.
Berdasarkan jawaban tersebut, sikap responden kemudian dikategorikan dalam 2 dua kategori, yaitu sebagai berikut: Arikunto, 2006
1 Baik
: Jika skor yang diperoleh responden ≥ 60 atau 9 – 15.
2 Kurang Baik : Jika skor yang diperoleh responden 60 atau 0
– 8.
3.7.4 Tindakan
Pengukuran variabel tindakan responden dihitung berdasarkan 6 enam pertanyaan pada kuesioner yang diberikan dengan altern
atif jawaban “YA” bobot nilai 1 dan “TIDAK” bobot nilai 0. Semakin tinggi skor maka semakin baik
tindakan responden terhadap penyelenggaraan fasilitas kesehatan lingkungan sekolah. Nilai maksimal dari keseluruhan skor yaitu 6x1=6.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan jumlah skor yang diperoleh, maka nilai variabel tindakan responden terhadap penyelenggaraan fasilitas kesehatan lingkungan sekolah dapat
dikategorikan sebagai berikut : : Arikunto, 2006 1
Baik : Jika skor yang diperoleh responden ≥ 60 atau 4 – 6.
2 Kurang Baik : Jika skor yang diperoleh responden 60 atau 0
– 3.
3.8 Metode Pengolahan dan Analisis Data
3.8.1 Metode Pengolahan Data
Data yang telah dikumpulkan melalui lembar observasi selanjutnya diolah
dengan tahapan sebagai berikut :
1. Editing Pemeriksaan Data
Editing dilakukan untuk memeriksa ketepatan dan kelengkapan jawaban atas pertanyaan yang diajukan. Apabila terdapat jawaban yang belum
lengkap atau terdapat keluhan maka data harus dilengkapi dengan cara wawancara atau menanyakan kembali jawaban pengisian kuisioner kepada
responden. 2.
Coding Pemberian Kode Data
yang telah
terkumpul dan
dikoreksi ketepatan
dan kelengkapannya kemudian diberi kode oleh peneliti secara manual.
3. Entry Memasukkan Data
Data yang akan dimasukkan yakni jawaban-jawaban dari masing- m
asing pertanyaan yang diajukan pada responden dalam bentuk “kode” angka atau huruf yang dimasukkan dalam program atau software statistik
Universitas Sumatera Utara
komputer. Dalam penelitian ini program statisitik komputer yang dipakai ialah program SPSS Statistical Product Service Solution.
4. Cleaning Pembersihan Data
Cleaning atau pembersihan data yang artinya semua data dari setiap sumber data atau respon yang telah selesai dimasukkan, perlu diperiksa
kembali untuk melihat kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan dan sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau
koreksi kembali. 5.
Scoring Pemberian Skors Scoring atau pemberian skors ialah pemberian nilai yang dilakukan
oleh peneliti terhadap isian kuisinoner yang diisi oleh responden, pemberian skors terhadap isian kuisioner dilakukan untuk menyesuiakan dengan statistik
uji yang akan dipakai dalam penelitian. 6.
Tabulating Tabulasi Data, Tabulating atau tabulasi data dilakukan dengan mengelompokkan
data sesuai dengan masing-masing variabel dankemudia disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.
3.8.2 Metode Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan yang diperoleh secara manual dengan menggunakan lembar observasi dan kuesioner penelitian, kemudian data tersebut
dianalisa secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan narasi yang dipergunakan sebagai dasar pembahasan dan penarikan
kesimpulan serta hasil penelitian ini dibandingkan dengan Kepmenkes RI No.
Universitas Sumatera Utara
1429MenkesSKXII2006 tentang
Pedoman Penyelenggara
Kesehatan Lingkungan apakah memenuhi persyaratan atau tidak memenuhi persyaratan,
untuk menggambarkan secara deskriptif mengenai penyelenggaraan kesehatan lingkungan sekolah di SD Negeri 060934 dan SD Swasta Model Al-Azhar di
Kecamatan Medan Johor tahun 2016.
Universitas Sumatera Utara
51
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
4.1.1 SD Negeri 060934 Medan Johor
SD Negeri 060934 terletak di Jalan Luku II, Kwala Bekalam Kecamatan Medan Johor kota Medan dengan NPSN
060934. Adapun batas-batas wilayah SD Negeri 060934 adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Berbatasan dengan komplek
pemukiman masyarakat Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Jalan Luku I Kecamatan
Medan Johor Sebelah Timur
: Berbatasan dengan lapangan sepak bola Sebelah Barat
: Berbatasan dengan komplek pemukiman masyarakat
Adapun jumlah siswai di SD Negeri 060934 Medan Johor berdasarkan jenis kelamin diketahui bahw jumlah siswa yang berjenis kelamin laki-laki yakni
sebanyak 158 orang 53,4, dan yang berjenis kelamin perempuan yakni sebanyak 138 orang 46,6.
4.1.2 SD Swasta Model Al-Azhar Medan
SD Swasta Model Al-Azhar Medan merupakan sekolah dasar swasta yang terletak di jalan Pintu Air IV No.214, Kelurahan Kwala Bekala, Kecamatan
Medan Johor kota Medan dengan NPSN 10260363. Adapun batas-batas wilayah SD Swasta Model AL-Azhar adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Sebelah Utara : Berbatasan dengan komplek
pemukiman masyarakat Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Gedung SMA Swasta
Al-Azhar Sebelah Timur
: Berbatasan dengan Jalan Pintu Air IV Medan Johor
Sebelah Barat : Berbatasan dengan komplek
pemukiman Masyarakat Adapun jumlah siswai di SD Swasta Model Al-Azhar Medan berdasarkan
jenis kelamin yaitu jumlah siswa berjenis kelamin laki-laki yakni sebanyak 101 orang 50,5, dan yang berjenis kelamin perempuan yakni sebanyak 99 orang
49,5.
4.2 Penilaian Variabel Penyelenggraan Fasilitas Kesehatan Lingkungan
Sekolah
Variabel atau indikator yang akan dinilai dalam penyelenggaraan kesehatan lingkungan sekolah di SD Negeri 060934 Medan Johor dan SD Swasta
Model Al-Azhar Medan berdasarkan Kepmenkes RI No.1429MenkesSKXII 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Sekolah ialah
meliputi lokasi, konstruksi bangunan, ruang bangunan, kualitas udara, pencahayaan, ventilasi, kebisingan, sanitasi dasar, tempat olahraga, halaman, dan
bebas jentik nyamuk.
4.2.1 Lokasi
Penyelenggaraan kesehatan lingkungan sekolah di SD Negeri 060934 Medan Johor dan SD Swasta Model Al-Azhar Medan berdasarkan lokasi dapat
dilihat pada tabel 4.1 berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1 Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Sekolah Berdasarkan
Lokasi
No. Lokasi
SD Negeri 060934 Medan
Johor SD Swasta
Model Al- Azhar Medan
Memenuhi Syarat Ya
Tidak Ya
Tidak
1 Lokasi bangunan sekolah harus berada di dalam Rencana Umum
Tata Ruang
Wilayah KabupatenKota.
1 1
2 Tidak terletak pada daerah rawan bencana, bekas tempat pembuangan
akhir TPA sampah dan bekas lokasi pertambangan
1 1
3 Jauh dari gangguan atau jaringan listrik tegangan tinggi, dengan
radius minimal 0,5 km 1
1
Total nilai
2 1
3
Berdasarkan tabel 4.1 diatas diketahui bahwa penyelenggaraan kesehatan lingkungan sekolah berdasarkan lokasi diketahui bahwa yang tidak memenuhi
persyaratan di SD Negeri 060934 Medan Johor ialah lokasi bangunan sekolah harus berada di dalam Rencana Umum Tata Ruang Wilayah KabupatenKota.
Sedangkan penyelenggaraan kesehatan lingkungan sekolah berdasarkan lokasi diketahui bahwa SD Swasta Model Al-Azhar Medan telah memenuhi persyaratan
sesuai dengan ketetapan yang ditetapkan yang diatur dalam Kepmenkes RI No.1429MenkesSKXII2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan
Lingkungan Sekolah. Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa hanya SD Swasta Model
Al-Azhar Medan sudah memenuhi persyaratan lokasi bangunan sekolah dalam hal
Universitas Sumatera Utara
penyelenggaraan kesehatan lingkungan sekolah sesuai dengan Kepmenkes RI No.1429MenkesSKXII2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan
Lingkungan Sekolah, sedangkan SD Negeri belum bisa dinilai memenuhi persyaratan lokasi bangunan sekolah sesuai dengan kriteria penilaian yang
ditentukan karena lokasi bangunan sekolah tidak berada di dalam Rencana Umum Tata Ruang Wilayah KabupatenKota. Hal ini sesuai dengan rencana strategis
pengembangan pembangunan yang tercantum dalam program pengembangan wilayah kota Medan dari bidang tata ruang dan pengembangan wilayah Badan
Perencanaan dan Pembangunan Daerah Bappeda kota Medan dibawah pimpinan Pemkot Medan.
4.2.2 Konstruksi Bangunan
Penyelenggaraan kesehatan lingkungan sekolah di SD Negeri 060934 Medan Johor dan SD Swasta Model Al-Azhar Medan berdasarkan konstruksi
bangunan dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut :
Tabel 4.2 Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Sekolah Berdasarkan
Konstruksi Bangunan
No. Konstruksi Bangunan
SD Negeri 060934 Medan
Johor SD Swasta
Model Al- Azhar Medan
Memenuhi Syarat Ya
Tidak Ya
Tidak A.
Atap dan Talang
1 Atap harus kuat, tidak bocor dan tidak menjadi tempat perindukan
tikus 1
1
Universitas Sumatera Utara
2 Kemiringan atap harus cukup, sehingga tidak mudah bocor dan
tidak memungkinkan terjadinya genangan
air Bangunan
pertambangan 1
1
3 Atap yang mempunyai ketinggian lebih dari 10 m harus dilengkapi
dengan penangkal petir 1
1 4
Talang tidak bocor dan tidak menjadi
tempat perindukan
nyamuk 1
1
B. Langit-Langit