Diagnosis NAFLD Insidensi dan Faktor Risiko Non Alcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD) di RSUP HAM Medan Tahun 2011-2014

13 Selain itu, vitamin D dapat meningkatkan konsentrasi adiponectin melalui penghambatan sistem RAS Renin Angiotensin System. Sebaliknya, peningkatan aktivitas RAS akan menurunkan fungsi vitamin D sehingga akan menurunkan sekresi adiponectin yang merupakan zat protektif terhadap NAFLD. Seo et al, 2013. Fungsi protektif adiponectin ini meliputi dua cakupan yaitu sebagai antiinflamasi dan stimulator sensitivitas insulin. Apabila terjadi penurunan kadar adiponectin, maka resistensi insulin juga akan terjadi. Schwenger et al, 2014 Terjadinya resistensi insulin akan meningkatkan aktivitas lipolisis jaringan lemak perifer peripheral adipose tissue sehingga menyebabkan peningkatan masuknya Free Fatty Acid FFA ke hepatocyte. Selain itu, keadaan hyperinsulinemia dan hyperglycemia juga meningkatkan aktivitas lipogenesis pembentukan lemak dan penghambatan oksidasi FFA secara tidak langsung. Qu et al, 2013 Sehingga, dapat disimpulkan bahwa penurunan kadar vitamin D dapat menyebabkan terjadinya NAFLD melalui mekanisme adiponectin dan resistensi insulin. Selain itu, data yang diperoleh dari studi hewan coba melaporkan bahwa defisiensi vitamin D akan semakin memperburuk NAFLD karena menyebabkan peningkatan hepatic resistin dan aktivasi reseptor Toll. Seo et al, 2013

2.7. Diagnosis NAFLD

NAFLD tidak dapat ditentukan hanya dengan anamnesis saja karena kebanyakan pasien tidak merasakan adanya gejala asymptomatic. Namun, untuk pasien yang mengalami obesitas khususnya obesitas sentral, sindrom metabolik, keluhan nyeri perut kanan atas, dan gangguan toleransi fisik mudah lelah dan sakit kepala perlu curiga terhadap kemungkinan adanya NAFLD. Studi dari Semarang melaporkan bahwa pasien dengan keluhan nyeri perut kanan atas ditemukan sekitar 58.3. Sedangkan, pasien dengan keluhan mudah lelah ditemukan sekitar 36,1. Schwenger et al, 2014; Sari, 2012 Studi dari India melaporkan bahwa hampir 90 subjek dengan diagnosa NAFLD memiliki Achantosis nigricans, yaitu warna kehitaman pada kulit yang terdapat di lipatan-lipatan tubuh. Hingga saat ini, adanya manifestasi tersebut dipercaya memiliki hubungan dengan hyperinsulinemia. Di Ghuangzhou, deteksi Universitas Sumatera Utara 14 NAFLD melalui palpasi abdomen berupa pembesaran hati hepatomegali ditemukan sebesar 26-50. Selain itu, studi pada populasi Asia melaporkan bahwa resistensi insulin insulin resistence merupakan manifestasi klinis pertama yang ditemukan sebanyak 80 pada pasien NAFLD. Schwenger et al, 2014 ; Liao et al, 2013 ; Patell et al, 2014 ; Amarapurkar, 2011 ; Alvina, 2010 Dari pemeriksaan darah, peningkatan enzim alanine aminotransferase ALT dan aspartate aminotransferase AST tanpa adanya gangguanpenyakit hati lainnya dapat mengindikasikan NAFLD. Selain itu, perbandingan antara kedua enzim tersebut ASTALT kurang dari 1 ditemukan pada sekitar 50 pasien simple steatosis dan sekitar 80 pada pasien NASH. Namun, kadar normal enzim transaminase juga dapat ditemukan pada pasien NASH. Sehingga, hasil pemeriksaan enzim ini hanya berfungsi sebagai langkah awal diagnostik bukan sebagai kriteria diagnostik pasti karena sensitivitas dan spesifisitas yang rendah sekitar 64 dan 81. Schwenger et al, 2014 ; Berardis et al, 2013 Alat diagnostik lainnya yaitu ultrasonography USG. Penggunaan USG ini dapat dijadikan sebagai media screening dan diagnostik lini pertama NAFLD karena memiliki beberapa keuntungan yaitu aman non-invasi dan terjangkau dengan kisaran sensitivitas 82-89 dan spesivisitas 93. Liao et al, 2014 Schwenger et al, 2014 ; Alvina, 2010 Deteksi NAFLD menggunakan media USG mencapai 17-46 pada populasi Eropa, USA, dan negara Asia. Sedangkan di China, deteksi penyakit ini menggunakan media yang sama ditemukan sebesar 31 pria dan 16 wanita diperoleh pada individu yang melakukan cek kesehatan rutin. Sementara itu,di RSUP dr. Kariadi Semarang dilaporkan deteksi kasus ini sekitar 4-7 pada tahun 2005-2009. Liao et al, 2014 ; Sari, 2012 Diagnostik NAFLD melalui gambaran USG dapat ditegakkan apabila terpenuhinya dua diantara tiga kriteria berikut: a. Peningkatan pantulan hati hyperechoic terhadap limpa atau ginjal ; b. Melemahnya pantulan pembuluh darah hati hypoechoic dan c. Penurunan warna terhadap sinyal ultrasonografi gambaran menghitam. Universitas Sumatera Utara 15 Namun, ketiga kriteria tersebut dapat dideteksi apabila minimal 30-33 hepatocyte telah terinfiltrasi oleh lemak. Karimi et al, 2011 ; Patell et al, 2014 Berdasarkan gambaran pada USG tersebut, infiltrasi lemak dapat dibagi dalam tiga derajat, yaitu : a. Ringan, ditandai dengan penyebaran ekogenitas ringan tanpa ada kerusakan pembuluh darah intrahepatic ; b. Sedang, peningkatan ekogenitas sedang yang disertai dengan sedikit kerusakan pembuluh darah intrahepatic ; c. Berat, peningkatan ekogenitas hati yang nyata yang disertai dengan sulitnya identifikasi vena porta dan diafragma. Sari, 2012 Selain USG, alat diagnostik non-invasi lainnya yaitu Fatty Liver Index, yang terdiri dari empat buah komponen yaitu : a. Indeks Massa Tubuh IMT ; b. Lingkar Pinggang ; c. Kadar Trigliserida TG dan d. Gama Glutamiltransferase GGT Keempat komponen tersebut memiliki korelasi satu sama lain melalui rumus berikut: Indeks ini sudah digunakan pada studi populasi dengan ketepatan 0.84 dalam deteksi fatty liver. Apabila score yang diperoleh 30, maka hasil dapat diabaikan. Namun, apabila mencapai 60, maka dapat dikategorikan hepatic steatosis. Schwenger et al, 2014 Teknologi pencitraan lainnya seperti computed tomography CT dan Nuclear Magnetic Resonance Imaging Nuclear MRI dapat digunakan dalam Universitas Sumatera Utara 16 diagnosis NAFLD dengan beberapa pertimbangan. Kelebihan alat diagnostik ini yaitu dapat menentukan jumlah lemak di hati. Namun, biaya yang diperlukan dalam pemeriksaan ini sangat mahal. Selain itu, informasi yang diberikan dari pencitraan ini tidak lebih baik jika dibandingkan dengan USG. Schwenger et al, 2014

2.8. Staging NAFLD