d. Waktu
Karies dianggap sebagai penyakit kronis pada manusia yang berkembang dalam waktu beberapa bulan atau tahun. Lamanya waktu yang dibutuhkan karies
untuk berkembang menjadi suatu kavitas cukup, diperkirakan 6-48 bulan.
1
2.2.2 Faktor Risiko Karies Gigi
Beberapa faktor yang dianggap sebagai faktor risiko adalah : a.
Pengalaman Karies Adanya hubungan antara pengalaman karies dengan perkembangan karies
dimasa mendatang. Sensitivitas parameter ini hampir mencapai 60. Tingginya skor pengalaman karies pada gigi desidui dapat memprediksi terjadinya pada gigi
permanennya.
1
b. Penggunaan Fluor
Fluor telah digunakan secara luas untuk mencegah karies. Pemberian fluor
yang teratur baik secara sistemik maupun local merupakan hal yang penting dalam mengurangi terjadinya karies karena dapat meningkatkan remineralisasi.
1
Pemberian dosis tergantung pada usia dan konsentrasi fluoride yang terkandung. Demi perbaikan
kesehatan gigi mulut, diperlukan fluoridasi air minum dan menggosok gigi memakai pasta fluoride sehari-hari.
11
c. Umur
Terjadinya peningkatan prevalensi karies sejalan dengan bertambahnya umur. Gigi yang paling akhir erupsii lebih rentan terhadap karies. Kerentanan ini meningkat
karena sulitnya membersihkan gigi yang sedang erupsi sampai gigi tersebut mencapai dataran oklusal dan beroklusi dengan gigi antagonisnya. Anak mempunyai risiko
karies yang paling tinggi ketika gigi mereka baru erupsi sedangkan orang tua lebih berisiko terhadap terjadinya karies akar.
1
d. Jenis Kelamin
Selama masa anak-anak dan remaja, wanita menunjukkan nilai DMF yang lebih tinggi daripada pria. Walaupun demikian, umumnya oral higiene wanita lebih
baik sehingga komponen gigi yang hilang missing lebih sedikit daripada pria.
Universitas Sumatera Utara
Sebaliknya, pria mempunya komponen filling yang lebih banyak dalam indeks DMFT.
1
e. Sosial Ekonomi
Rendahnya status sosial ekonomi cenderung mempengaruhi pola hidup masyarakat. Prevalensi karies lebih tinggi pada status ekonomi rendah. Faktor yang
mempengaruhi keadaan ini adalah pendidikan dan pekerjaan yang berhubungan dengan kebiasaan merawat gigi dan lain-lain. Hal ini dikarenakan makanan yang
bersifat kariogenik, rendahnya pengetahuan akan kesehatan gigi dapat dilihat dari kesehatan mulut yang buruk,karies tinggi pada keluarga, dan jarang melakukan
kunjungan kedokter gigi, sehingga banyak karies gigi yang tidak dirawat.
1
2.3 Pengukuran Kebersihan Gigi dan Mulut