Persentase SiswaI SD Swasta Al-ulum Medan dan SD Negeri di Kecamatan Medan Kota. Hubungan Oral Higiene dengan Pengalaman Karies Menggunakan Indeks DMFT dan SiC WHO

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1 Persentase SiswaI SD Swasta Al-ulum Medan dan SD Negeri di Kecamatan Medan Kota.

Pada penelitian ini sampel sebanyak 230 orang, namun 4 orang tidak hadir saat pemeriksaan dan 2 orang anak menolak untuk dilakukan pemeriksaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase responden laki-laki sebanyak 50,9 hampir sama dengan perempuan 49,1 Tabel 2 Tabel 2. Persentase siswai SD Swasta Al-Ulum Medan dan SD Negeri di a Kecamatan Medan Kota berdasarkan jenis kelamin n=224 Jenis Kelamin n Laki-laki Perempuan 114 110 50,9 49,1

4.2 Oral Higiene Indeks Simplified

Hasil penelitian menunjukkan rata-rata Oral Hygiene Index Simplified OHIS pada siswai SD Swasta Al-ulum Medan dan SD Negeri di Kecamatan Medan Kota adalah 1,62 ± 0,83 dengan indeks debris 1,11 ± 0,47 dan indeks kalkulus 0,50 ± 0,43 Tabel 3 Tabel 3. Rerata OHIS siswai SD Swasta Al-Ulum Medan dan SD Negeri di M Kecamatan Medan Kota Kategori OHIS n Rerata OHIS x ̄ ± SD Indeks Debris Indeks Kalkulus Indeks OHIS Baik 0-1,2 84 0,71 ± 0,19 0,16 ± 0,17 0,86 ± 0,23 Sedang1,3-3,0 124 1,25 ± 0,31 0,61 ± 0,31 1,86 ± 0,44 Buruk 3,1-6 16 2,18 ± 0,28 1,47 ± 0,32 3,66 ± 0,44 Total 224 1,11 ± 0,47 0,50 ± 0,43 1,62 ± 0,83 Universitas Sumatera Utara

4.2.1 Prevalensi karies siswai SD Swasta Al-ulum Medan dan SD Negeri di Kecamatan Medan Kota

Prevalensi karies gigi pada siswai SD Swasta Al-ulum Medan dan SD Negeri di Kecamatan Medan Kota adalah 83,5 Tabel 4. Tabel 4. Prevalensi karies siswai SD Swasta Al-Ulum Medan dan SD Negeri di a Kecamatan Medan Kota Karies n Ada 187 83,5 Tidak ada 37 16.5 Total 224 100

4.2.2 Rerata Pengalaman Karies

Rata-rata DMFT keseluruhan anak yang menjadi responden adalah 2,57 ± 1,97, dengan Decay 2,45 ± 1,90, Missing 0,05 ± 0,29, dan Filling 0,04 ± 0,20 Tabel 5. Berdasarkan jenis kelamin, rerata DMFT pada perempuan lebih tinggi yaitu 2,60 ± 2,12 dibandingkan responden laki-laki yaitu 2,51 ± 1,81. Tabel 5. Rerata DMFT pada siswai SD Swasta Al-Ulum Medan dan SD Negeri di i Kecamatan Medan Kota berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin D M F DMFT n x ̄ ± SD x ̄ ± SD x ̄ ± SD x ̄ ± SD Laki-laki 2,41 ± 1,84 0,07 ± 0,31 0,03 ± 0,03 2,51 ± 1,81 114 Perempuan 2,50 ± 1,97 0,04 ± 0,24 0,04 ± 0,20 2,60 ± 2,12 110 Total 2,45 ± 1,90 0,05 ± 0,29 0,04 ± 0,20 2,57 ± 1,97 224

4.2.3 Skor DMFT dan SiC dari WHO

Rerata skor DMFT tidak lebih dari 3 yaitu 2,57 ± 1,97, walaupun demikian skor SiC mencapai 4,70 ± 1,57. Berdasarkan jenis kelamin, skor DMFT pada perempuan lebih tinggi yaitu 2,60 ± 2,12, dibandingkan responden laki-laki 2,51 ± Universitas Sumatera Utara 1,81. Sedangkan, berdasarkan jenis kelamin skor SiC lebih tinggi pada laki-laki yaitu 5,26 ± 1,92 dibandingkan pada perempuan 4,10 ± 0,77. Tabel 6. Skor DMFT dan SiC pada siswai SD Swasta Al-Ulum Medan dan SD b Negeri di Kecamatan Medan Kota berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin n Skor DMFT n 13 Populasi Skor SiC x ̄ ± SD x ̄ ± SD Laki-laki 114 2,51 ± 1,81 38 5,26 ± 1,92 Perempuan 110 2,60 ± 2,12 37 4,10 ± 0,77 Total 224 2,57 ± 1,97 75 4,70 ± 1,57

4.3 Hubungan Oral Higiene dengan Pengalaman Karies Menggunakan Indeks DMFT dan SiC WHO

Tabel 7 menunjukkan OHIS secara umum 2,57 ± 1,57 dengan kategori baik mempunyai DMFT 1,67 ± 1,40, sedangkan OHIS dengan kategori buruk mempunyai DMFT 3,81 ± 2,13. OHIS yang baik mempunyai DMFT yang rendah, sebaliknya OHIS yang buruk mempunyai skor DMFT yang tinggi. Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan yang signifikan anatar oral higiene dengan indeks DMFT p=0,000. Tabel 7. Hasil analisis kategori oral higiene dengan rerata DMFT pada siswai SD i Swasta Al-Ulum Medan dan SD Negeri di Kecamatan Medan Kota Kategori OHIS n DMFT Rerata DMFT x ̄ ± SD Hasil analisis Baik 0-1,2 84 1,67 ± 1,40 p= 0,000 Sedang 1,3-3,0 124 2,98 ± 2,04 Buruk 3,1-6 16 3,81 ± 2,13 Total 224 2,57 ± 1,57 Tabel 8 menunjukkan OHIS secara umum 4,70 ± 1,57 dengan kategori baik mempunyai SiC 4,08 ± 0,66, sedangkan OHIS dengan kategori buruk mempunyai Universitas Sumatera Utara SiC 5,50 ± 1,69. OHIS yang baik mempunyai SiC yang rendah, sebaliknya OHIS yang buruk mempunyai skor SiC yang tinggi. Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan antara oral higiene dengan skor SiC p=0,004. Tabel 8. Hasil analisis kategori oral higiene dengan rerata SiC pada siswai SD a Swasta Al-Ulum Medan dan SD Negeri di Kecamatan Medan Kota Kategori OHIS n SiC Rerata SiC x ̄ ± SD Hasil analisis Baik 0-1,2 12 4,08 ± 0,66 p= 0,004 Sedang 1,3-3,0 55 4,70 ± 1,66 Buruk 3,1-6 8 5,50 ± 1,69 Total 75 4,70 ± 1,57 Universitas Sumatera Utara

BAB 5 PEMBAHASAN

Tabel 3 menunjukkan rerata indeks OHIS siswai SD Swasta Al-Ulum Medan dan SD Negeri di Kecamatan Medan Kota yaitu 1,62 ± 0,83 yang termasuk kategori sedang. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Mirjana et al di Serbia, pada responden 12 tahun yaitu rerata OHIS 1,73 ± 0,65 dengan kategori sedang. 4 Hal ini dikarenakan kondisi sosial ekonomi orang tua yang berpengaruh bagi kehidupan sehari-hari termasuk kebutuhan perawatan medis sehingga dapat memberikan dampak positif bagi anak dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut. Prevalensi karies pada responden siswai SD Swasta Al-Ulum Medan dan SD Negeri di Kecamatan Medan Kota yaitu 83,5 Tabel 4. Hasil penelitian ini lebih tinggi dari penelitian Syukra yang menunjukkan bahwa prevalensi karies gigi di SD Negeri di Kota Bukit Tinggi yaitu 55,6. Hal ini mungkin disebabkan karena kebiasaan anak mengonsumsi makanan kariogenik seperti coklat, permen yang sangat rentan terhadap karies gigi. 14 Tabel 5 menunjukkan bahwa rata-rata DMFT siswai SD Swasta Al-Ulum Medan dan SD Negeri di Kecamatan Medan Kota adalah 2,57 ± 1,97. Berdasarkan jenis kelamin, rerata DMFT lebih tinggi pada perempuan 2,60 ± 2,12 dan pada laki-laki 2,51 ± 1,81. Penelitian ini lebih tinggi dari penelitian Syukra di Kota Bukit Tinggi yang menunjukkan rerata DMFT 1,35 ± 0,41. Berdasarkan jenis kelamin, rerata DMFT lebih tinggi pada perempuan 1,37 ± 0,31 dan pada laki-laki 1,33 ± 0,17. Hal ini disebabkan mungkin karena erupsi gigi pada anak perempuan lebih cepat daripada anak laki-laki, sehingga gigi anak perempuan lebih lama dalam mulut dan akan cepat terpapar oleh faktor terjadinya karies. 14 Penelitian di Jepang menunjukkan kebiasaan anak perempuan yang cenderung menyukai makanan manis dibandingkan anak laki-laki. 15 Pada Tabel 6 dapat dilihat SiC lebih tinggi daripada rata-rata DMFT. Hal ini terjadi karena rata-rata DMFT WHO diperoleh dari seluruh jumlah populasi. Sedangkan, perhitungan SiC diperoleh dari 13 populasi yang Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Kondisi oral higiene dan karies gigi pada vegetarian dan non vegetarian di Maha Vihara Maitreya Medan

11 56 83

Perbedaan status oral higiene dan pengalaman karies gigi pada penderita dan bukan penderita asma usia 20-30 tahun di RSUP H.Adam Malik Medan

6 108 62

Hubungan Pengalaman Karies dan PUFA dengan Indeks Massa Tubuh pada Anak Usia 12-14 Tahun di Kecamatan Medan Helvetia dan Medan Tembung

4 20 93

Hubungan Oral Higiene dengan Pengan Karies anak Usia 12 Tahun Menggunakan Indeks DMFT dan SiC (WHO) di SD Swasta Al-Ulum Medan dan SD Negeri di Kecamatan Medan Kota

0 0 10

Hubungan Oral Higiene dengan Pengan Karies anak Usia 12 Tahun Menggunakan Indeks DMFT dan SiC (WHO) di SD Swasta Al-Ulum Medan dan SD Negeri di Kecamatan Medan Kota

0 0 1

Hubungan Oral Higiene dengan Pengan Karies anak Usia 12 Tahun Menggunakan Indeks DMFT dan SiC (WHO) di SD Swasta Al-Ulum Medan dan SD Negeri di Kecamatan Medan Kota

0 0 3

Hubungan Oral Higiene dengan Pengan Karies anak Usia 12 Tahun Menggunakan Indeks DMFT dan SiC (WHO) di SD Swasta Al-Ulum Medan dan SD Negeri di Kecamatan Medan Kota

0 0 2

Hubungan Oral Higiene dengan Pengan Karies anak Usia 12 Tahun Menggunakan Indeks DMFT dan SiC (WHO) di SD Swasta Al-Ulum Medan dan SD Negeri di Kecamatan Medan Kota

0 0 17

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Oral Higiene - Hubungan Oral Higiene dengan Pengalaman Karies anak Usia 12 Tahun Menggunakan Indeks DMFT dan SiC (WHO) di SD Swasta Al-Ulum Medan dan SD Negeri di Kecamatan Medan Kota

0 0 11

HUBUNGAN PENGALAMAN KARIES DAN PUFA DENGAN INDEKS MASSA TUBUH PADA ANAK USIA 12-14 TAHUN DI KECAMATAN MEDAN HELVETIA DAN KECAMATAN MEDAN TEMBUNG

0 1 34