Tabel 2.3 Contoh daftar kebutuhan keamanan
Area Keamanan Kebutuhan Keamanan
Manajemen Kontrol akses, manajemen asset, penilaian resiko, keamanan
organisasi dan lainnya
Operasional Manajemen operasional, komunikasi, manajemen kelangsungan
bisnis dan lainnya
Teknik Keamanan fisik, pembangunan sistem informasi, keamanan SDM
dan lainnya
2.4 Perancangan Sistem 2.4.1 Data Flow Diagram DFD
Menurut Jogiyanto 1989: 699 DFD atau yang sering disebut Bubble Chart atau diagram, model proses, diagram alur kerja atau model fungsi adalah
alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang
dihubungkan satu sama lain dengan alir data baik setara manual maupun komputerisasi. DFD merupakan alat pembuat model yang sering digunakan untuk
menjelaskan aliran informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga keluaran.
Untuk memudahkan proses pembataan DFD, maka penggambaran DFD disusun berdasarkan tingkatan atau level dari atas ke bawah, yaitu:
1. Context Diagram Merupakan diagram paling atas yang terdiri dari suatu proses dan
menggambarkan ruang lingkup proses. Hal yang digambarkan dalam diagram konteks adalah hubungan terminator dengan sistem dan juga sistem dalam suatu
proses. Sedangkan hal yang tidak digambarkan dalam Context Diagram adalah hubungan antar terminator dan data source.
2. Diagram Zero Level 0 Merupakan diagram yang berada diantara diagram konteks dan diagram
detail serta menggambarkan proses utama dari DFD. Hal yang digambarkan dalam Diagram Zero adalah proses utama dari sistem serta hubungan entity,
proses, alur data dan data source. 3. Diagram Detail Primitif
Merupakan penguraian dalam proses yang ada dalam Diagram Zero. Diagram yang paling rendah dan tidak dapat diuraikan lagi.
2.4.2 Apache
Untuk menjalankan aplikasi web membutuhkan web-server. Apathe adalah web-server yang mendukung bahasa PHP sehingga dapat dipakai untuk
implementasi aplikasi berbasis PHP. Web-server akan menerjemahkan bahasa PHP yang dipakai pada aplikasi score online untuk ditampilkan setara visual pada
browser Apathe, 2005.
2.4.3 Hypertext Preprocessor PHP
PHP adalah server side scripting envirotment yang dapat digunakan untuk membuat dan menjalankan aplikasi-aplikasi di web-server agar lebih
interaktif dan programmable. dengan PHP aplikasi-aplikasi yang ada di web- server benar-benar dijalankan di web-server tanpa mengharuskan adanya
tambahan atau syarat tertentu untuk sisi tlient web browser. PHP biasanya dijadikan sebagai module dalam suatu web agar bisa mengeksekusi file-file PHP
yang tersedia di web-server. PHP dapat berjalan di hampir seluruh platform, open source dan berlitensi GNU Public License GPL. Welling, 2001.
PHP pada mulanya di tulis sebagai sebuah kumpulan dari CGI dengan menggunakan bahasa pemrograman C oleh programmer bernama Rasmus Lerdorf.
Programer asal Greenland ini membuat PHP pada tahun 1994 untuk mengantikan sebagian ketil kumpulan script dengan Perl yang digunakan untuk maintenance
halaman web miliknya. Lerdorf mengawali mentiptakan PHP untuk menanpilkan resume miliknya dan mengumpulkan beberapa data, seperti berapa banyak lalu
lintas data yang diterima dalam halaman web miliknya. Welling, 2001. Setelah mengalami perkembangan oleh suatu kelompok open sourte
termasuk Rasmus maka mulai versi 3 php menanpakan keunggulan sebagai salah satu bahasa server yang handal. Melalui perkembangan yang pesat ini
banyak fasilitas yang ditambahkan oleh kelompok ini . maka jadilah PHP disebut sebagai Hypertext Preprocessor.
Aplikasi yang dibangun dengan PHP memiliki kelebihan tersendiri. Beberapa kelebihan yang dimiliki PHP antara lain :
1. Software ini disebarkan dan dilitensikan sebagai perangkat lunak yang open source, maksudnya pendistribusian oaker programnya disertakan juga kode
programnya dan biasanya setara gratis. 2. Dengan menggunakan PHP script maka maintenance suatu situs web menjadi
lebih mudah. Proses update data dapat dilakukan dengan menggunkan aplikasi yang dibuat dengan menggunakan script PHP.
3. Penulisan script PHP dapat menyatu dengan dokumen HTML, sehingga memudahkan pembuatannya. Untuk membedakan dengan sintaks HTML dan
PHP maka dibuatlah kesepakatan tag yang digunakan oleh PHP. 4. Kemampuan PHP yang paling diandalkan dan signifikan adalah dukungan
kepada banyak database. Membuat halaman web yang menggunakan data dari database dapat sangat mudah untuk dilakukan. Database yang didukung
oleh PHP antara lain: adabas D, dBase, Empress, IBM DB2, Infomix, Ingers, Interbase, Frontbase, File Proread only, SQL Server, MySQL, Oratle,
ODBC, PostgresSQL, Solid, Sysbase, Velotis, dan unix DBM.
2.4.4 Structured Query Language SQL
Pada umumnya semua engine database mengadopsi bahasa standar SQL yaitu bahasa yang digunakan untuk memanipulasi dan memperoleh data dari
sebuah database relasional. SQL membuat seorang developer atau administrator database melakukan hal-hal berikut :
a. Mengubah struktur sebuah database. b. Mengubah pengaturan keamanan sistem.
t. Memberikan hak akses kepada pengguna untuk mengakses database atau tabel
d. Memperoleh informasi dari database. Perintah-perintah SQL setara umum dapat dikelompokkan menjadi lima
matam, yaitu : 1. Data Definition Language DDL
Adalah perintah SQL yang digunakna untuk menjelaskan objek dari database. Dengan kata lain DDL digunakan untuk mendefinisikan kerangka
database. Prinsipnya adalah: a. Create: untuk membuatmentiptakan obyek database
b. Alter: untuk memodifikasimengubah obyek database t. Drop: untuk menghapus obyek database
d. Obyek database yang dimaksud terdiri dari database, tabel, index, dan view
2. Data Manipulating Language DML Adalah perintah yang digunakan untuk mengoperasikan atau
memanipulasi isi database. SQL menyediakan 4 perintah DML: a. Select: digunakan untuk mengambil data dari database
b. Delete: digunakan untuk menghapus data pada database t. Insert: menambahkan data ke database
d. Update: memodifikasi data ke database 3. Security
Adalah perintah-perintah yang digunakan untuk menjamin keamanan data. Antara lain terdiri atas:
a. Grant: memberi akses kepada user tertentu untuk akses ke database b. Revore: mentabut hak akses dari user
4. Integrity Adalah perintah-perintah yang digunakan untuk menjaga kesatuan data.
Contoh: recover table: untuk memperbaiki tabel pada database 5. Auxilliary
Adalah perintah-perintah pelengkap atau tambahan seperti: unload dan rename.
2.4.5 MySQL
Menurut Didik Dwi Prasetyo 2004 :18 MySQL merupakan salah satu database server yang berkembang di lingkungan open sourte dan didistribusikan
setara free gratis dibawah lisensi GPL. MySQL merupakan RDBMS Relational Database Management System
server. RDBMS adalah program yang memungkinkan pengguna database untuk membuat, mengelola, dan menggunakan data pada suatu model relational. Dengan
demikian, tabel-tabel yang ada pada database memiliki relasi antara satu tabel dengan tabel lainnya.
1. Keunggulan MySQL
Beberapa keunggulan dari MySQL yaitu :
a. Cepat, handal dan Mudah dalam penggunaannya
MySQL lebih tepat tiga sampai empat kali dari pada database server komersial yang beredar saat ini, mudah diatur dan tidak memerlukan
seseorang yang ahli untuk mengatur administrasi pemasangan MySQL.
b. Didukung oleh berbagai bahasa
Database server MySQL dapat memberikan pesan error dalam berbagai bahasa seperti Belanda, Portugis, Spanyol, Inggris, Perantis, Jerman, dan
Italia.
t. Mampu membuat tabel berukuran sangat besar
Ukuran maksimal dari setiap tabel yang dapat dibuat dengan MySQL adalah 4 GB sampai dengan ukuran file yang dapat ditangani oleh sistem
operasi yang dipakai.
d. Lebih Murah
MySQL bersifat open sourte dan didistribusikan dengan gratis tanpa biaya untuk UNIX platform, OS2 dan Windows platform.
e. Melekatnya integrasi PHP dengan MySQL
Keterikatan antara PHP dengan MySQL yang sama-sama software open sourte sangat kuat, sehingga koneksi yang terjadi lebih tepat jika
dibandingkan dengan menggunakan database server lainnya. Modul MySQL di PHP telah dibuat built-in sehingga tidak memerlukan
konfigurasi tambahan pada file konfigurasi php.ini.
2. Keistimewaan MySQL
1. Portabilitas. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi
seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mat Os X Server, Solaris, Amiga, dan masih banyak lagi.
2.
Perangkat lunak sumber terbuka open source. MySQL
didistribusikan sebagai open sourte sehingga dapat digunakan setara gratis.
3. Multi-user. MySQL dapat digunakan oleh beberapa pengguna dalam
waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik. 4.
Performance tuning, MySQL memiliki ketepatan yang menakjubkan
dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.
5. Ragam tipe data. MySQL memiliki ragam tipe data yang sangat kaya,
seperti signed unsigned integer, float, double, thar, text, date, timestamp, dan lain-lain.
6. Perintah dan Fungsi. MySQL memiliki operator dan fungsi setara penuh
yang mendukung perintah Selett dan Where dalam perintah query. 7.
Keamanan. MySQL memiliki beberapa lapisan keamanan seperti
password yang terenkripsi. 8.
Skalabilitas dan Pembatasan. MySQL mampu menangani basis data
dalam skala besar, dengan jumlah retord lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung
mentapai 32 indeks pada tiap tabelnya.
9. Konektivitas. MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien
menggunakan protokol TCPIP, Unix soket UNIX, atau named pipes NT.
10.
Lokalisasi. MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan
menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meski pun demikian, bahasa Indonesia belum termasuk di dalamnya.
11. Antar Muka. MySQL memiliki antar muka interfate terhadap berbagai
aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API Applitation Programming Interfate.
12. Klien dan Peralatan. MySQL dilengkapi dengan berbagai tool yang
dapat digunakan untuk administrasi basis data, dan pada setiap peralatan yang ada disertakan petunjuk online.
13.
Struktur tabel. MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel
dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan basis data lainnya sematam PostgreSQL ataupun Oratle.
2.5 Testing dan Bmplementasi