62
3.1.4. Rangkaian Output A.
Modul Display LCD
Modul display merupakan modul yang berfungsi untuk menampilkan menu, intruksi – intruksi program yang akan dijalankan, informasi waktu dan
temperatur saat proses pasteurisasi dilakukan yang dikirim oleh mikrokontroler. Informasi tersebut ditampilkan pada sebuah LCD 16 x 2.
IC2 ATMega32
1 2
3 4
5 6
7 8
9 12
13 14
15 16
17 18
19 20
21 1
1 1
3 1
33 34
35 36
37 38
39 40
22 23
24 25
26 27
28 29
30 32
PB0XCKT0 PB1T1
PB2INT2AIN0 PB3OC0AIN1
PB4SS PB5MOSI
PB6MISO PB7SCK
RESET XTAL2
XTAL1 PD0RXD
PD1TXD PD2INT0
PD3INT1 PD4OC1B
PD5OC1A PD6ICP
PD7OC2 V
C C
G N
D G
N D
PA7ADC7 PA6ADC6
PA5ADC5 PA4ADC4
PA2ADC2 PA3ADC3
PA1ADC1 PA0ADC0
PC0SCL PC1SDA
PC2TCK PC3TMS
PC4TDO PC5TDI
PC6TOSC1 PC7TOSC2
AVCC AREF
5V 5V
D6 EN
RS
C6 0.1uf
+ -
10k 107
2 6
3 J2A
L C
D 2
X 1
6 16
15 14
13 12
11 10
9 8
6 5
4 3
2 1
7 D1
DIODE R1
RESISTOR TAPPED 1
3 2
D4 5V
C5 100uf
D5 C6
0.1uf
D7
Gambar 3.14 Rangkaian LCD
B. Relay Motor
Motor DC digunakan sebagai pengaduk cairan susu agar cairan susu didalam tabung pemanas cepat mencapai titik temperatur panas yang di inginkan.
Motor yang digunakan menggunakan tegangan 12v dan arus 1A. untuk menjalankan motor DC ini memerlukan perantara antara mikrokontroler dan
motor driver. Dimana sebagai driver motor digunakan relay seperti yang dijelaskan diatas sehingga memenuhi tegangan dan arus motor.
STIKOM SURABAYA
63
VCC PD7
U1
ULN2803 10
9 1
2 3
4 5
6 7
8 18
17 16
15 14
13 12
11
VCC GND
IN1 IN2
IN3 IN4
IN5 IN6
IN7 IN8
OUT1 OUT2
OUT3 OUT4
OUT5 OUT6
OUT7 OUT8
PD6 PD3
PD5 PD2
PD4
K1
RELAY DPST 4
3 6
5 1
2 12v
M1
MOTOR AC PC0
PC1 J4
Atmega 32 1
2 3
4 5
6 7
8
5v
Gambar 3.15 Rangkaian Motor DC.
Kecepatan motor DC yang dikontrol dengan rangkaian diatas akan memiliki torsi maksimum dan kecepatan masimum. Pada rangkaian interface
antara motor DC dengan mikrokontroler seperti pada rangkaian diatas, data kontrol motor DC dari mikrokontroler diberikan ke driver ULN2803 untuk
menggerakan relay yang pada akhirnya relai ON dan motor DC mendapat supply tegangan melalui kontaktor relay.
C. Relay Kipas
Kipas digunakan sebagai prototype pendingin ruangan yang dipanaskan, yang difungsikan sebagai pendingin ruangan apabila panas yang dihasilkan
kompor melebihi temperatur yang diinginkan maka kipas akan menyala sampai temperatur ruangan tersebut sesuai yang diinginkan.
STIKOM SURABAYA
64
RESET
PC6 PB1
PC7 IC2
ATMega32 1
2 3
4 5
6 7
8 9
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
1
1 1
3 1
33 34
35 36
37 38
39 40
22 23
24 25
26 27
28 29
30 32
PB0XCKT0 PB1T1
PB2INT2AIN0 PB3OC0AIN1
PB4SS PB5MOSI
PB6MISO PB7SCK
RESET XTAL2
XTAL1 PD0RXD
PD1TXD PD2INT0
PD3INT1 PD4OC1B
PD5OC1A PD6ICP
PD7OC2 V
C C
G N
D G
N D
PA7ADC7 PA6ADC6
PA5ADC5 PA4ADC4
PA2ADC2 PA3ADC3
PA1ADC1 PA0ADC0
PC0SCL PC1SDA
PC2TCK PC3TMS
PC4TDO PC5TDI
PC6TOSC1 PC7TOSC2
AVCC AREF
PC0 PB6
C5 100uf
PA3
12V Q1
BC557 1
2 3
PD4 PA0
PB5
PC1 U5
Relay _DPDT_nb COM1
- +
NC1 NO1
COM2 NC2
NO2 PA5
5V PA4
5V PC5
PC4 PB3
PD2 PD3
PD1 R5
2k
PC2 PA1
C4 30pf
C3 30pf
PB2
PC3 5V
PD6 PA7
R2
R-Pack 1
2 3
4 5
6 7
8 9
18 17
16 15
14 13
12 11
10
Y 1 8.0000mhz
A
- +
MG2 Kipas 12 V
1 2
PD5 PD7
C6 0.1uf
PA2
PD0 PA6
A
- +
MG1 Kipas 12 V
1 2
Gambar 3.16 Rangkaian Relay Kipas.
Prinsip kerja kipas ini menggunakan prinsip logika high dan low pada pin mikrokontroler digunakan untuk trigger pada rangkaian transistor Transistor
BC557 sebagai saklar. Logika high akan dijadikan bias maju untuk pin basis transistor sehingga transistor aktif ketika kaki colektor dan emitter dibias maju.
Untuk menghasilkan kondisi on off seperti saklar, transistor dioperasikan pada salah satu titik kerja, yaitu titik saturasi dan cut-off. Saat nilai saturasi, transistor
akan seperti sebuah saklar yang tertutup on sehingga arus dapat mengalir ke kolektor menuju emitor. Sedangkan pada kondisi cut-off, transistor seperti sebuah
saklar terbuka off sehingga tidak ada arus yang mengalir ke emitor. Jadi saat logika high atau bernilai 5 v maka relay akan aktif dan kipas akan berputar dan
jika logika low atau bernilai 0 v maka relay non-aktif dan kipas akan berhenti.
D. Relay Pomp Air Input dan Output