Hasil Uji Validitas Kuesioner

2 tidak semuanya valid. Ada beberapa pertanyaan yang menunjukkan hasil tidak valid, yaitu pertanyaan nomor 2, 4, 5, 6, 8 dan 14. Butir item tidak valid dapat terjadi karena tidak adanya perbedaan jawaban dari responden dan nilai r hitung r tabel yaitu 0,3061 maka dari itu item yang tidak valid tidak digunakan sebagai data penelitian. Tabel 2. Hasil Uji Validitas Kuesioner Kepatuhan Minum OAT No Item Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan 1 Apakah anda kadang-kadang lupa menggunakan obat atau minum obat untuk penyakit anda? 0,486 0,3061 Valid 2 Orang kadang-kadang tidak sempat minum obat bukan karena lupa. Selama 2 pekan terakhir ini, pernahkah anda dengan sengaja tidak menggunakan obat atau meminum obat anda? 0,486 0,3061 Valid 3 Pernahkah anda mengurangi atau berhenti menggunakan obat atau minum obat tanpa memberitahu dokter anda karena anda merasa kondisi anda tambah parah ketika menggunakan obat atau meminum obat tersebut? 0,576 0,3061 Valid 4 Ketika anda pergi berpergian atau meninggalkan rumah, apakah anda kadang-kadang lupa membawa obat anda? 0,576 0,3061 Valid 5 Apakah anda menggunakan obat anda atau minum obat kemarin ? 0,576 0,3061 Valid 6 Ketika anda merasa agak sehat, apakah anda juga kadang berhenti menggunakan obat atau meminum obat? 0,337 0,3061 Valid 7 Minum obat setiap hari merupakan hal yang tidak menyenangkan bagi sebagian orang. Apakah anda pernah merasa terganggu dengan kewajiban anda terhadap pengobatan tuberkulosis yang harus anda jalani? 0,486 0,3061 Valid 8 Seberapa sering anda mengalami kesulitan menggunakan obat atau minum semua obat anda?  Tidak pernahjarang  Sekali-kali  Kadang-kadang  Biasanya  Selalu 0,549 0,3061 Valid Berdasarkan hasil analisis uji validitas semua item pertanyaan dalam kuesioner MMAS-8 dinyatakan valid karena nilai r hitung r tabel. Semua item pertanyaan dapat digunakan untuk mengukur kepatuhan minum OAT.

B. Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner

Berdasarkan hasil analisis uji reliabilitas terdapat 10 item pertanyaan yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan pasien dengan total nilai Cornbach Alpha sebesar 0,824 dan 8 pertanyaan untuk mengukur kepatuhan minum OAT dengan total nilai 3 Cornbach Alpha 0, 688 dikatakan reliabel, karena variabel dikatakan reliabel jika nilai Cornbach Alpha 0,60 Ghozali, 2007.

C. Karakteristik Responden

Responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah penderita Tuberkulosis Paru yang telah menjalani pengobatan lebih dari 2 bulan di RS Paru Sidawangi Cirebon, Jawa Barat, yaitu sebanyak 42 orang responden. Dari keseluruhan responden yang ada, diperoleh gambaran mengenai karakteristiknya meliputi : usia, pendidikan, jenis kelamin dan pekerjaan responden. Data mengenai karakteristik responden dapat dilihat pada tabel-tabel dibawah ini : 1. Usia Responden Karakteristik umur responden dikelompokkan berdasarkan kategori usia menurut Depkes RI, 2009 yaitu remaja awal = 12-16 tahun, remaja akhir = 17-25 tahun, dewasa awal = 26-35 tahun, dewasa akhir = 36-45 tahun, lansia awal = 46-55 tahun, lansia akhir = 56-65 tahun, dan manula = 66-75 tahun. Hasil pada saat penelitian dapat dilihat pada gambar 3. Gambar 1. Distribusi Usia Responden di RS Paru Sidawangi, Cirebon, Jawa Barat Dari data di atas menunjukkan bahwa responden yang paling banyak adalah responden yang berumur 45 tahun sebanyak 18 responden 42,86. Responden masuk dalam rentang usia 26,19 11,90 19,05 42,86 Usia 25 26-35 36-45 45

Dokumen yang terkait

Tingkat Kepatuhan Minum Obat Penderita Tuberculosis Paru Di Poli Paru Rumah Sakit Haji Medan 2012

4 85 65

Faktorfaktor yang mempengaruhi kepatuhan minum obat anti Tuberkulosis pada pasien Tuberkulosis Paru di Puskemas Pamulang Tangerang Selatan Provinsi Banten periode Januari 2012 – Januari 2013

5 51 83

HUBUNGAN KEJADIAN EFEK SAMPING OBAT ANTITUBERKULOSIS TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PENDERITA TUBERKULOSIS DI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT

8 43 52

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN PENGAWAS MINUM OBAT (PMO) TERHADAP KETERATURAN MINUM OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT) PADA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT

3 16 52

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN PENGAWAS MINUM OBAT (PMO) TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT) PADA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS RAWAT INAP PANJANG TAHUN 2015

18 56 67

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN PENGGUNAAN OBAT ANTITUBERKULOSIS Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dengan Kepatuhan Penggunaan Obat Antituberkulosis Oleh Pasien Tuberkulosis Paru Di Instalasi Rawat Jalan Balai Besar Kesehatan Paru

0 0 11

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN PENGGUNAAN OBAT ANTITUBERKULOSIS Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dengan Kepatuhan Penggunaan Obat Antituberkulosis Oleh Pasien Tuberkulosis Paru Di Instalasi Rawat Jalan Balai Besar Kesehatan Paru

0 1 15

Hubungan antara Karakteristik Penderita Tuberkulosis Paru dengan Kepatuhan Minum Obat Penderita Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Kayen Kabupaten Pati.

0 0 1

Analisis Hubungan Tingkat Pengetahuan Terhadap Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien Tuberkulosis Paru di Puskesmas Teladan Kota Medan

0 0 14

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TUBERKULOSIS PARU DENGAN KEPATUHAN PASIEN MINUM OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS IMOGIRI 1 NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TUBERKULOSIS PARU DENGAN KEPATUHAN PASIEN MINUM OBAT ANTI TUBERK

0 1 20