Antisipasi Perkembangan Penduduk Pertimbangan Ekonomi dan Bisnis

serta menjalankan aktivitasnya. 33 Sedangkan dalam konteks sistem internasional, wilayah merupakan suatu karakteristik penting bagi negara karena untuk bisa diakui secara internasional suatu negara harus memiliki batas-batas fisik dimana negara tersebut menjalankan kedaulatan dan kewenangannya. Lokasi dan ukuran wilayah mempunyai peran dalam penciptaan kekuatan ekonomi dan politik suatu negara. Seperti telah menjadi referensi umum bahwa negara-negara yang maju secara ekonomi dan politik adalah negara-negara yang memiliki lokasi yang strategis. Sejarah juga mencatat bahwa ukuran wilayah dan keberhasilan suatu negara dalam mengembangkan sumber daya yang ada untuk menciptakan kekuatan militer dan ekonomi menjadi kunci pengaruh dan kekuasaan suatu negara terhadap negara lainnya. Walaupun menurut hukum internasional, semua negara memiliki martabat yang sama, tetapi dalam kenyataannya negara kecil sering mengalami kesukaran untuk mempertahankan kedaulatannya, terlebih apabila negara tetangganya adalah negara besar. Singapura, yang merupakan negara terkecil di Asia Tenggara, sangat menyadari arti penting lokasi dan ukuran wilayah tersebut. Walaupun Singapura memiliki lokasi yang strategis, namun wilayah daratannya sangat sempit. Oleh karena itu, untuk mengatasi keterbatasan wilayah dan untuk mempertahankan kedaulatan teritorialnya, Singapura memutuskan untuk memeperluas wilayah daraatnnya dengan jalan melakukan reklamasi pantai.

2.2.2 Antisipasi Perkembangan Penduduk

Sebelum tahun 1819, penduduk yang mendiami Singapura hanya sedikit. Namun setelah Inggris menguasai daerah tersebut, jumlah penduduk Singapura berkembang dengan hebat. Penduduk Singapura terdiri dari mayoritas etnik Cina yang mencapai 76,8, penduduk asal yaitu etnik Melayu mencapai 13,9, etnik India sebesar 7,9 dan para pendatang dari berbagai negara. 34 Pada tahun 2005, jumlah penduduk Singapura telah mencapai 4.425.720 jiwa dengan laju 33 I Wayan Parthiana dalam Poltak Partogi Nainggolan, Op-Cit, hal.5 34 Singapura, Op-Cit, diakses tanggal 20 Agustus 2005 pertumbuhan penduduk 1,56 , angka kelahirannya 9,49 per 1000 penduduk dan angka kematiannya 4,16 per 1000 penduduk. 35 Berdasarkan concept plan 2001 yang disusun pemerintah Singapura, dalam 40-50 tahun ke depan penduduk Singapura akan mencapai 5,5 juta jiwa. 36 Pertambahan penduduk tersebut berakibat pada peningkatan kebutuhan tempat tinggal. Namun, luas wilayah daratan Singapura yang sempit akan mempersulit penyediaaan tempat tinggal bagi penduduknya yang terus bertambah tersebut. Oleh karena itu, Singapura memutuskan untuk meperluas wilayah daratannya dengan mereklamasi pantainya.

2.2.3 Pertimbangan Ekonomi dan Bisnis

Mulai dari masa Sir Stamford Raffles hingga saat ini, Singapura menjadi bandar alih pengapalan besar yang berkembang pesat. Barang-barang dari negara- negara tetangga di kawasan Asia Tenggara melewati Singapura untuk menuju Jepang, Eropa, dan Amerika Serikat. Kapal-kapal yang berlayar dari galangan dan dermaga Singapura membawa karet, kopra, kayu gelondongan, rempah- rempah, dan barang-barang industri yang mencerminkan status Singapura sebagai tempat manufaktur terpenting di Asia Tenggara. Penanganan kapal dan muatan serta fasilitas gudang yang dimiliki Singapura merupakan salah satu yang termodern di dunia. Selain itu, banyak juga kapal yang mendapatkan reparasi besar di Singapura. Pemerintah juga mendorong berkembangnya aneka industri sehingga industrialisasi Singapura menjadi yang paling mantap di Asia Tenggara. 37 Industri Singapura antara lain pengolahan karet dan timah, penyulingan minyak, produk dan suku cadang elektronika, beraneka barang logam, perkakas pengangkutan, makan dalam kaleng dan makanan beku serta buku. Hasil industri tersebut diekspor ke negara-negara di berbagai kawasan. Namun, sektor pertanian Singapura tidak dapat berkembang dengan baik sehingga terjadi perbandingan 35 Singapore, http:www.cia.govciapublicationsfactbookgeonssn.html, diakses tanggal 15 November 2005 36 Laporan Tahunan KBRI Singapura Tahun 2003 Buku I, hal.7-8 37 Singapura, Op-Cit, diakses tanggal 20 agustus 2005 yang tidak seimbang antara manufaktur dan pertaniannya. Untuk memenuhi kebutuhan akan produk pertanian, Singapura mengimpornya dari negara-negara lain. Selain bahan makanan Singapura juga mengimpor bahan mentah, perkakas industri berat, dan beraneka barang manufaktur yang tidak efisien untuk diproduksi sendiri. Selain perdagangan dan industri, sektor pariwisata Singapura juga dapat berkembang dengan baik. Singapura menjadi salah satu tujuan wisata dunia yang setiap tahunnya selalu ramai dikunjungi wisatawan. Perkembangan sektor-sektor perekonomian Singapura tersebut perlu didukung dengan ketersediaan lahan yang mencukupi. Oleh karena itu, untuk semakin meningkatkan ekonomi dan bisnisnya, Singapura berusaha memperluas wilayah daratannya sejak tahun 1962 dengan melakukan reklamasi pantai. Berapapun biaya yang dibutuhkan untuk melakukan reklamasi pantai tersebut, Singapura siap menanggungnya karena pemerintahnya telah memperhitungkan keuntungan yang diperoleh nantinya lebih besar dari biaya yang dikeluarkan untuk melakukan proyek tersebut. 2.3 Reklamasi Pantai Singapura 2.3.1 Pengertian Reklamasi Pantai