Analisa Data TINJAUAN PUSTAKA

5. 100 dangan melawan tahanan minimal Kekuatan normal, gerakan penuh yang normal melawan gravitasi dan tahanan penuh tarwoto wartona ;2010

2.3. Analisa Data

Data dasar adalah kumpulan data yang berisikan mengenai status kesehatan klien, kemampuan klien untuk mengelola kesehatan terhadap dirinya sendiri, dan hasil konsultasi dari medis atau profesi kesehatan lainnya. Data Fokus adalah data tentang perubahan-perubahan atau respon klien terhadap kesehatan dan masalah kesehatannya serta hal-hal yang mencakup tindakan yang dilaksanakan terhadap klien. Potter Perry, 2005 Tujuan Pengumpulan Data : a. Memperoleh informasi tentang keadaan kesehatan pasien. b. Untuk menentukan masalah keperawatan dan kesehatan pasien. c. Untuk menilai keadaan kesehatan pasien. d. Untuk membuat keputusan yang tepat dalam menentukan langah-langkah berikutnya. Universitas Sumatera Utara Tipe Data : 1. Data Subjektif dongoes,marilyn, 1999 a. Akitivitas istirahat pasien merasa sesulitan untuk melakukan aktivitas karena kelemahan, kehilangan sensasi atau paralisis hemiplegia merasa lelah, susah untuk beristirahat nyerikejang otot. b. sirkulasi adanya penyakit jantungMI, reumatikpenyakit jantung vaskule, GJK, endokarditis, bakterial polisetemia, riwayat hipotensi postural. c. integitas ego perasaan tidak berdaya. d. Eliminasi perubahan pola berkemih, seperti ikontinensia urine, anuria. Distensi abdomen distensi kandung kemih belebihan bising usus negatif ileus paalitik. e. Makancairan, nafsu makan hilang mual muntah fase akut peningkatan TIK kehilangan sensasi rasa kecap pada lidah, pipi dan tenggorok, dispagia, adanya riwayat diabetes,peningkatan lemak dalam darah. f. Neurosensori sinkopepusing sebalum serangan CSV selama TIA Sakit kepala : akan sangat berat dengan adanya pedarahan intraserebal atau subarakhnoid. Kelehan kesemutan kebasbiasanya terjadi selama serangan TIA, yang di temukan dalam bebagai deajat stroke jenis yang lain sisi yang tekena terlihat sepeti mati lumpuh , penlihatan menurun seperti buta total , kehilangan daya lihat sebagian, kebuetaan monokulerpenglihatan ganda diplopia atau gangguan yang lain Sentuhan : hilangnya rangsangan sensorik kontralateal pada sisi tubuh yang belawanan pada ektremitas dan kadang-kadang ipsilateral sisi yang satu pada wajah. Gangguan rasa pengecapan dan panciuman. g. Nyeri dan keamanan Sakit kepala dengan intesistas yang berbeda-beda aena arteri karotis terkena . dongoes,marilyn, 1999 Universitas Sumatera Utara 2. Data Objektif , Gangguan tonus otot flaksid,spastis;paralitik hemiplegia,terjadi kelemahan umum,gangguan penglihatan, gangguan tingkat kesadaran, areteri iliaka yang abnormal, kesulitan menelah gangguan refleks palatinum faringeal, ketidakmampuan menelanbatukhambatan jalan nafas. dongoes,marilyn, 1999 2.4 Rumusan masalah a. Gangguan mobilitas fisik b. Gangguan perfusi jaringan c. Gangguan eliminasi d. Gangguan komunikasi verbal e. Peubahan pesepsi atau sensori f. Kurangnya perawatan diri g. Gangguan menelan h. Kuangnya pengetahuan terhadap mengenai kondisi dan pengobatan NANDA dalam Potter Perry, 2006 2.5 Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada gangguan mobilisasi yaitu: dongoes,marilyn, 1999 1. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan hemiparesehemiplagia, kerusakan neuromuskular pada ekstremitas yang ditandai dengan ketidak mampuan bergerak , keterbatasan rentang gerak, penurunan kekuatankontrol otot. 2. gangguan integritas kulit berhubungan dengan kerusakan mobilitas sekunder akibat stroke. 3. Gangguan eliminasi bowel konstipasi berhubungan dengan defek stimulasi saraf, otot dasar pelviks lemah dan imobilitas sekunder. 4. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan efek dari kerusakan pada area bicara di hemisfer otak yang ditandai dengan dengan kerusakan artikulasi, tidak dapat berbicara,tidak mampu memahami bahasa tertulisucapan. 5. Gangguan persepsi sensori yang berhubungan dengan penekanan pada saraf sensori yang ditandai dengan disorientasi terhadap waktu tempat orang, perubahan dalam respon terhadap rangsangan. 6. Gangguan menelan berhubungan dengan kerusakan neomuskuler ditandai dengan pasien tidak mampu makan peroral Universitas Sumatera Utara 7. Kurangnya perawatan diri brehubungan dengan penutunan kekuatan dan ketahanan, kehilangan kontrol koordinasi otot ditandai dengan ketidakmampuan mandikan bagian tubuh, tioleting dan makan 8. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi yang diterima pasien tentang penyakit dialami oleh pasien. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi yang diterima pasien tentang penyakit dialami oleh pasien yanf dtandai dengan keterbatasan kognitif, kesalahan interpretasi informasi dan tidak mengenal sumber-sumber informasi.

2.6 Perencanaan