1.7 Analisa data No.
Data Penyebab
Masalah Keperawatan
1. Ds: -
Do : -
Pasien terlihat lumpuh, tidak ada respon ekstremitas
superior sinistra dan ekstremitas inferior sinistra
jika diberi stimulant GCS motorik 1
- Sangat tergantung dan tidak dapat melakukan atau
berpartisipasi dalam perawatan = 4
- Skala kekekuatan otot ekstremitas superior sinistra
dan ekstremitas inferior sinistra 1
Patofisiologis penyakit stroke
↓ Kerusakan neuromuskuler
↓ Fungsi saraf
motoriksensorik terganggu ↓
Kelumpuhan ekstremitas superior sinistra dan
ekstremitas inferior sinistra ↓
Keterbatasan rentang gerak ↓
Immobilitas fisik ↓
gangguan Mobilitas fisik Gangguan
mobilisasi fisik
Universitas Sumatera Utara
1.8 Rumusan masalah
A. MASALAH KEPERAWATAN
1. Mobilisasi fisik
2. Intergritas kulit
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN PRIORITAS
1. Gangguan mobilisasi fisik bd penurunan rentang gerak akibat kelumpuhan
ekstremitas superior sinistra dan ekstremitas inferior sinistra ditandai dengan pasien tidak dapat menggerakkan tangan kiri dan kaki kiri, GCS motorik 2,
kekuatan otot 2, tingkat aktivitas mobilisasi 2, pasien mengeluh bagian tubuh sebelah kiri dapat merasakan sensasi apapun saat diberi stimulant dan tidak
mampu mengidentifikasikan fungsi motoriksensorik 2.
Integritas kulit berhubungan dengan penurunan fungsi otot ditandai dengan adanya lesi di daerah leher.
Ds :- Do:
- ada luka di leher
- luka terlihat kurang
bersih -
Nilai GCS 7 pe
↓ kekutan tonus otot ↓
Kurangnya mobilisasi ↓
Adanya penekanan pada otot ↓
Otot panas dan lecet serta tidak jalanya aliran darah
↓ Ganggaun integritas kulit
Gangguan integritas kulit
Universitas Sumatera Utara
2.9. Perencanaan Hari
Tanggal
Diangnosa Perencanaan Keperawatan
02062014 Gangguan mobilisasi
fisik bd penurunan rentang gerak akibat
kelumpuhan ekstremitas superior sinistra dan
ekstremitas inferior sinistra ditandai dengan
pasien tidak dapat menggerakkan tangan
kiri dan kaki kiri Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan
diharapkan pasien mampu melakukan mobilitas fisik, baik ditempat tidur, dan nilai GCS = 15
sesuai dengan kemampuannya secara mandiri setiap hari
Kriteria Hasil : -Pasien dapat melakukan latihan rentang gerak
pada sendi ektremitas yang lumpuh secara mandiri
- Bergerak sendiri di tempat tidur atau memerlukan bantuan minimal pada tingkat
yang realistis - Menunjukkan peningkatan mobilitas fisik dan
kekuatan otot
Rencana Tindakan Rasional
1. Kaji tingkat mobilisasi pasien dengan
tingkatan 0-4 secara berkala 2.
Kaji kekuatan ototkemampuan fungsional mobilitas sendi dengan menggunakan skala
kekuatan otot 0-5secara teratur
3. Monitor tanda-tanda vital
4. Ubah posisi menimal setiap 2 jam telentang,
miring, dan sebagainya jika bisa lebih sering jika diletakkan dalam posisi bagian yang
terganggu 1.
Menunjukkan perubahan tingkatan mobilitas pasien setiap hari
2. Menentukan perkembangan
peningkatan kekuatan ototmobilitas sendi pasien sebelum dan sesudah
dilakukan latihan rentang gerak ROM
3. Kelumpuhan otot mempengaruhi
sirkulasi pada ekstremitas 4.
Menurunkan resiko terjadinya traumaiskemia jaringan
Universitas Sumatera Utara
5. Instruksibantu pasien melakukan latihan
ROM pasif secara konsisten
6. Instruksikan pasien pada aktivitas sesuai
dengan kemampuannya
7. Kolaborasi dengan ahli terapi fisik
fisioterapi okupasi dan atau rehabilitasi spesialis
8. Ajarkan keluarga dalam melakukan latihan
rentang gerak mobilisasi ROM sesuai dengan jadwal pengobatan dan perawatan
pada pasien 5.
Meminimalkan atrofi otot, meningkatkan sirkulasi, membantu
mencegah kontraktur dan meningkatkan pemulihan fungsi
kekuatan otot dan sendi 6.
Meningkatkan kemampuan aktivitas mandiri pasien, harga diri, dan peran
diri pasien sehari-hari
7. Mendukung peningkatan kekuatan
otot dan fungsi ekstremitas fungsional dan mencegah kontraktur
8. Peran keluarga sangat membantu
peningkatan kesehatan pasien dalam mobilsasi fisik di rumah sakit dan atau
dirumah
Hari Tanggal
Diagnosa kepeawatan Perencanaan Keperawatan
05042014 Integritas kulit
berhubungan dengan penurunan fungsi otot
ditandai dengan adanya lesi di daerah
leher Tujuan: pasien mampu mempertahankan
keutuhan kulit Kriteria hasil:
- Pasien mau berpartisipasi terhadap
pencegahan luka -
Mengetahui penyebab dan cara pencegahan luka
- Tidak ada tanda-tanda kemerahan atau
luka
Intervensi Rasional
1. Anjurkan untuk melakukan latihan
mobilisasi 1.
Menghindari tekanan dan meningkatkan aliran darah
Universitas Sumatera Utara
2. Ubah posisi tiap 2 jam
3. Observasi terhadap eritema, kepucatan
dan palpasi area sekitar terhadap kehangatan dan pelunakan jaringan tiap
mengubah posisi 4.
Jaga kebersihan kulit dan seminimal mungkin, hindari trauma dan panas pada
kulit 2.
Menghindari tekanan yang berlebihan pada daerah yang
menonjol 3.
Mempertahankan keutuhan kulit
4. Menghindari kerusakan-kerusakan
kapiler
Universitas Sumatera Utara
5. Implementasi dan Evaluasi CATATAN PERKEMBANGAAN Evaluasi
a.hari pertama
Hari tanggal
Diagnosa keperawatan
Implementasi Keperawatan
Evaluasi SOAP
Selasa 02062014
Gangguan mobilisasi fisik
bd penurunan rentang gerak
akibat kelumpuhan
ekstremitas superior sinistra
dan ekstremitas inferior sinistra
ditandai dengan pasien tidak
dapat menggerakkan
tangan kiri dan kaki kiri.
- Mengkaji tingkat mobilisasi pasien
dengan tingkatan 0-4 secara berkala
- mengKaji kekuatan
ototkemampuan fungsional mobilitas sendi dengan
menggunakan skala kekuatan otot 0-5secara teratur
- mengukur tanda-tanda vital
- mengubah posisi setiap 2 jam
telentang, miring, dan sebagainya jika bisa lebih sering jika
diletakkan dalam posisi bagian yang terganggu
- melakukan latihan ROM pasif
secara konsisten -
mengintruksikan pasien pada aktivitas sesuai dengan
kemampuannya -
Kolaborasi dengan ahli terapi fisik fisioterapi okupasi dan atau
rehabilitasi spesialis -
Mengajarkan keluarga dalam melakukan latihan rentang gerak
mobilisasi ROM sesuai dengan jadwal pengobatan dan perawatan
pada pasien S : -
O: ektremitas kiri,kanan
bawah tidak dapat di
gerakkan TD: 18090
HR:85xi RR: 24xi
T :37ºC A:Masalah
sebelum teratasi
P:intervensi dilanjutkan
Universitas Sumatera Utara
Hari tanggal
Diagnosa keperawatan
Implementasi Keperawatan
Evaluasi SOAP
02062014 Integritas kulit
berhubungan dengan
penurunan fungsi otot ditandai
dengan adanya lesi di daerah
leher. 1.
Melatih gerakan mobilisasi 2.
Mengubah posisi tiap 2 jam 3.
mengobservasi terhadap eritema, kepucatan dan
palpasi area sekitar terhadap kehangatan dan pelunakan
jaringan tiap mengubah posisi
4. menjaga kebersihan kulit dan
seminimal mungkin, hindari trauma dan panas pada kulit
S :- O:
pasien masih ada
luka daerah leher
A:Masalah belum
teratasi P : Intervensi
di lanjutkan
b.Hari ke dua