15
BAB III PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KREDIT
Dalam bahasa latin kredit disebut “credere” yang artinya percaya. Maksudnya si pemberi kredit percaya kepada si penerima kredit, bahwa kredit
yang disalurkannya pasti akan dikembalikan sesuai dengan perjanjian. Sedangkan bagi si penerima kredit berarti menerima kepercayaan, sehingga mempunyai
kewajiban untuk membayar kembalii pinjaman tersebut sesuai dengan jangka waktunya.
Menurut Pasal 1 angka 11 UU Nomor 10 Tahun 1998 tentang perubahan atas UU Nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan :
“Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara
bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.”
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kredit dapat berupa uang atau tagihan yang nilainya dapat diukur dengan uang. Adanya kesepakatan antara
bank kreditur dengan pihak nasabah atau penerima kredit debitur, bahwa mereka sepakat sesuai dengan perjanjian yang telah dibuatnya. Perjanjian kredit
itu sendiri mencakup hak dan kewajiban masing-masing pihak, termasuk jangka waktu serta bunga yang ditetapkan bersama.
B. UNSUR-UNSUR KREDIT
Di dalam pemberian kredit terdapat unsur-unsur yang terkandung didalamnya. Adapun unsur-unsur kredit tersebut adalah sebagai berikut :
a. Kepercayaan
Merupakan suatu keyakinan bagi si pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan baik berupa uang, barang atau jasa benar-benar diterima
kembali dimasa yang akan datang sesuai dengan jangka waktu kredit. Asas kepercayaan merupakan dasar utama yang melandasi dan menjadi alasan
mengapa suatu kredit dapat diberikan. b.
Kesepakatan Kesepakatan yang dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masing-
masing pihak yakni pihak bank dan pihak nasabah menandatangani hak dan kewajibannya masing-masing.
c. Jangka waktu
Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu pengembalian tertentu, jangka waktu ini mencakup masa pengetahuan kredit yang telah
disepakati. d.
Resiko Akibat adanya tenggang waktu, maka pengembalian kredit akan
memungkinkan suatu resiko tidak tertagihnya atau macetnya pemberian suatu kredit. Semakin panjang suatu jangka waktu kredit, maka semakin
besar resikonya, demikian pula sebaliknya.
e. Balas jasa
Bagi bank balas jasa merupakan keuntungan atau pendapatan atas pemberian kredit. Dalam bank jenis konvensional balas jasa kita kenal
dengan nama bunga. Disamping balas jasa dalam bentuk bunga bank juga membebankan kepada nasabah biaya administrasi kredit yang juga
merupakan keuntungan bank.
C. TUJUAN DAN FUNGSI KREDIT