Kontribusi Kredit Angsuran Lainnya dalam pertumbuhan Kredit pada PT. Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu Pasar Halat di Medan

(1)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN

KONTRIBUSI KREDIT ANGSURAN LAINNYA (KAL) DALAM PERTUMBUHAN KREDIT PADA PT. BANK SUMUT

KANTOR CABANG PEMBANTU PASAR HALAT

TUGAS AKHIR

Diajukan oleh

MERIATI ENJELIA LUMBAN TOBING 122101130

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(2)

(3)

ii

Puij dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “Kontribusi Kredit Angsuran Lainnya dalam pertumbuhan Kredit pada PT. Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu Pasar Halat di Medan” Ini dengan baik sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Pendidikan Program Studi Diploma III Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara .

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini tidak dapat diselesaikan dengan baik tanpa adanya bantuan moril maupun materil dari banyak pihak. Maka pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terimakasih sedalam-dalamnya atas bantuan dan bimbingan yang diberikan dalam menyelesaikan tugas akhir ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac,Ak,CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara .

2. Ibu Dr. Yeni Absah, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi Diploma III Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara .

3. Ibu Inneke Qomariah, SE, MSi selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu, pikiran dan tenaga untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

4. Ibu Rizki Ramadonna Pane selaku pimpinan PT. Bank Sumut KCP Pasar Halat. 5. Dina Tarisma yang telah bersedia membantu dan meluangkan waktu kepada


(4)

iii

7. Khususnya penulis ucapkan terima kasih kepada Ayahanda Alm. Tamba Lumban Tobing dan ibunda Elisabeth br Tinambunan yang telah memberikan dorongan doa, semangat dan pengorbanannya yang begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan studi.

8. Saya juga berterima kasih kepada seluruh keluarga yang selama ini memberikan semangat dan doa kepada saya.

9. Para sahabatku Tiffany, Luthvia, Maya, yang telah berjuang bersama-sama dan mengisi hari-hari penulis semasa kuliah.

10. Teman-teman Program Studi D-III Manajemen Keungan stambuk 2012 Grup B dan Grup C yang telah membantu dan memberikan semangat pada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

Akhir kata, penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca. Semoga Tugas Akhir ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu dimasa mendatang.

Medan, Juni 2015 Penulis

Meriati Enjelia L.Tobing 122101130


(5)

iv

LEMBAR PENGESAHAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II PROFIL PERUSAHAAN ... 5

A. Sejarah Berdirinya Bank Sumut ... 5

B. Struktur Organisasi ... 8

C. Uraian Pekerjaan ... 9

D. Kinerja Terkini ... 13

BAB III PEMBAHASAN ... 15

A. Pengertian Kredit ... 15

B. Unsur-Unsur Kredit ... 16

C. Tujuan dan Fungsi Kredit... 17

D. Jenis-Jenis Kredit ... 20

E. Alasan Nasabah Dalam Mengambil Keputusan Kredit ... 23


(6)

v

1. Produk dan Jasa Kredit PT.Bank Sumut Kantor Cabang

Pembantu Pasar Halat ... 28

2. Pengertian Kontribusi dan Pertumbuhan pada PT.Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu Pasar Halat ... 31

3. Persentase dan Pertumbuhan Kredit PT.Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu Pasar Halat ... 32

H. Kontribusi Kredit Angsuran Lainnya (KAL) dalam pertumbuhan kredit Pada PT.Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu Pasar Halat ... 36

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 38

A. Kesimpulan ... 38

B. Saran ... 39


(7)

vi

No.Tabel Judul Halaman

Tabel 3.1 Jenis Kredit pada PT. Bank Sumut Kantor

Cabang Pembantu Pasar Halat... 33

Tabel 3.2 Persentase Kontribusi Kredit PT. Bank Sumut

Kantor Cabang Pembantu Pasar Halat... 34

Tabel 3.3 Pertumbuhan Kredit PT. Bank Sumut Kantor


(8)

vii

No.Gambar Judul Halaman

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT.Bank Sumut Kantor


(9)

1

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Bank merupakan lembaga keuangan yang salah satunya faktor penting dalam perekonomian suatu negara. Bank yang kegiatan pokoknya menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat, dimana tujuannya adalah untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional. Saat ini dunia perbankan memiliki peranan yang sangat penting bagi perusahaan-perusahaan industri, dagang maupun perusahaan-perusahaan jasa non keuangan lainnya.

Menurut UU 10 tahun 1998 tentang perbankan : “ Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana (funding) dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk kredit (lending) dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.” Keadaan lembaga perbankan yang sangat sehat baik dari segi internal maupun eksternal sangat diperlukan untuk menciptakan kondisi lingkungan ekonomi yang saling mendukung sehingga pihak ketiga dapat mempercayakan dananya, serta bank dapat mengolah dana tersebut dalam bentuk kredit.

Kredit merupakan dana yang disalurkan bank kepada masyarakat yang membutuhkan untuk memenuhi kebutuhannya. Dalam pengertian kredit merupakan penyaluran dana dari pihak pemilik dana kepada pihak yang membutuhkan dana. Penyaluran dana tersebut didasarkan pada kepercayaan yang diberikan oleh pemilik dana kepada pengguna dana. Di lain pihak penerima kredit mendapat kepercayaan dari pihak yang memberi pinjaman, sehingga pihak


(10)

peminjam berkewajiban untuk mengembalikan kredit yang telah diterimanya. Penyaluran dana dalam bentuk kredit yang dilakukan oleh bank merupakan porsi terbesar dalam aktiva bank. Dari kegiatan penyaluran dana tersebut, bank akan memperoleh balas jasa. Jika bank tidak mampu menyalurkan kredit sementara dana yang terhimpun dari simpanan banyak akan menyebabkan bank tersebut rugi. Oleh karena itu pengelolaan harus dilakukan sebaik-baiknya. Pengajuan kredit yang telah dinilai melalui tahapan analisis kredit yang telah disetujui tersebut harus selalu diawasi sehingga nantinya tidak menimbulkan resiko bagi perusahaan. Kredit yang disalurkan tersebut merupakan piutang bagi perusahaan yang memerlukan perhatian khusus. Karena disisi lain bank harus membayar berapapun nilai dana yang ditempatkan kepadanya.

PT. BANK SUMUT juga merupakan lembaga pembiayaan yang bergerak dalam usaha pembiayaan kredit. Memberikan pelayanan kredit kepada nasabah dengan mengharapkan laba yang diperoleh dari bunga kredit. Persaingan yang ketat di dunia pembiayaan kredit ini membuat PT Bank Sumut KCP Pasar Halat harus lebih siap didalam memberikan segala fasilitas kredit bagi nasabahnya. Banyak pesaing yang lebih mudah memberikan kredit dan menawarkan tingkat suku bunga kredit yang lebih rendah. Salah satu bentuk persetujuan kredit yang diberikan oleh bank adalah Kredit Angsuran Lainnya ( KAL) yang mengalami peningkatan dalam kurun waktu 3 tahun yang banyak diminati oleh calon debitur dibandingkan kredit lainnya yang diberikan PT. Bank Sumut tersebut.


(11)

Tabel 1

Jumlah debitur kredit

Pada PT. Bank Sumut KCP Pasar Halat Jenis

Kredit

Tahun

2012 2013 2014

Kredit Angsuran Lainnya (KAL)

74 87 102

Kedit Mikro Sumut Sejahtera II

91 62 47

Kredit Usaha Rakyat - 9 18

Berdasarkan tabel diatas diatas penulis tertarik untuk memilih judul “Kontribusi KREDIT ANGSURAN LAINNYA (KAL) dalam Pertumbuhan Kredit pada PT. BANK SUMUT CAPEM PASAR HALAT”

B. Perumusan Masalah

Dengan dikeluarkannya produk Kredit Angsuran Lainnya (KAL) maka diharapkan dapat memberi kontribusi yang sangat besar bagi kelangsungan hidup perbankan sehingga bank dapat melaksanakan fungsinya bukan hanya sebagai penghimpun dana saja tetapi juga sebagai penyalur dana kepada masyarakat.

Sehingga penulis tertarik untuk membuat perumusan masalah sebagai berikut :

1. Seberapa besar kontribusi Kredit Angsuran Lainnya (KAL) dalam

pertumbuhan kredit pada PT. Bank Sumut KCP Pasar Halat ?

2. Bagaimana perkembangan Kredit Angsuran Lainnya (KAL) pada PT. Bank


(12)

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi KAL dalam pertumbuhan

kredit Pada PT. Bank Sumut KCP Pasar Halat.

2. Bagaimana perkembangan KAL pada PT. Bank Sumut KCP Pasar Halat

periode 2012-2014.

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi penulis

Menambah pengetahuan dan wawasan penulis khususnya didalam menguasai kredit. Serta berguna untuk memenuhi salah satu syarat akademik dalam menyelesaikan pendidikan Diploma III Fakultas Ekonomi Univrsitas Sumatera Utara.

2. Bagi perusahaan

Sebagai bahan masukan yang berupa saran-saran terhadap perusahaan dimasa yang akan datang dan menjadi bahan pertimbangan dalam memberikan penyaluran kredit nasabah dimasa yang akan datang.

3. Bagi pihak lain

Untuk sebagai bahan referensi bagi rekan mahasiswa maupun peneti-peneliti lain yang tertarik pada peneti-penelitian Kontribusi Kredit Angsuran Lainnya (KAL) tersebut.


(13)

5

PROFIL PERUSAHAAN

A. Sejarah Berdirinya Bank Sumut

Terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 1 Tahun 1995 adalah merupakan tonggak awal berdirinya Bank Pembangunan Daerah (BPD) diseluruh Indonesia. Peraturan Pemerintah tersebut menyatakan bahwa di daerah-daerah provinsi dapat didirikan Bank Pembangunan Daerah.

Berdirinya perusahaan Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara didirikan pada tanggal 4 November 1961dengan Akte Notaris Rusli Nomor 22 dalam bentuk Perseroan Terbatas dengan nama BPDSU. Pada tahun 1962 berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 tahun 1962tentang kerentuan pokok Bank Pembangunan Daerah Tingkat 1 Sumatera Utara Nomor 5 tahun 1965. Modal dasar pada saat itu sebesar RP. 100.000.000 dan sahamnya dimiliki oleh pemerintah Daerah Tingkat II se Sumatera Utara.

Pada tanggal 16 April 1969, berdasarkan Peraturan Daerah Tingkat I Sumatera Utara No.2 Tahun 1999, bentuk badan dirubah kembali menjadi perseroan terbatas dengan nama Bank Sumut. Perubahhan tersebut dituangkan dalam Akte Pendirian Alina Hanum Nasution SH, dan telah mendapat pengesahaan dari menteri Kehakiman Republik Indonesia dibaawah Nomor C-8224 HT.01.01 TH 99, serta diumumkan dalam berita Negara Republik Indonesia Nomor 54 tanggal 6 Juki 1999. Modal dasar pada saat itu sebesar 10 milyar. Dan karena pertimbangan kebutuhan proyeksi pertumbuhan bank, maka pada tanggal 15 Desember 1999 melalui Akta No. 31. Modal dasar ditingkatkan menjadi 400


(14)

milyar. PT. Bank Sumut merupakan bank non devisa yang kantor pusatnya dijalan Imam Bonjol No. 18 Medan. Dalam tahun 2006, bank telah menambah 1 kantor cabang pembantu, 4 kantor kas, 9 unit ATM dan 12 kantor kas yang mengalami peningkatan status menjadi kantor cabang, sedangkan kas mobil dan payment point tidak berubah sehingga per 31 Desember 2006, Bank telah memiliki 20 kantor cabang konvensional, 21 kantor cabang pembantu, 30 kantor kas, 15 kas mobil, 1 payment point, dan 29 unit ATM. Dalam tahun 2004, bank membuka Unit Usaha Syariah yang telah mendapatkan izin dari Bank Indonesia Cabang Medan dengan suratnya No. 6/142/DPIP/Prz/Mdn tanggal 18 Oktober 2004. Dalam tahun 2006, bank juga menambah 1 cabang pembantu syariah sehingga per 31 Desembe 2006, bank telah memiliki 3 cabang syariah dan 1 kantor cabang pembantu. Jumlah karyawan bank pada tanggal 31 Desember 2006 adalah 2995 masing-masing berjumlah 1.218 dan 1.044. Adapun Visinya mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah disegala bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat. Dan misi daripada Bank Sumut, yakni mengelola dana pemerintah dan masyarakat secara profesional yang didasarkan pada prinsip-prinsip compliiance ( Pemenuhan atau ketentuan dari Undang-Undang atau peraturan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Statement budaya perusahaan ini yakni memberikan pelayanan terbaik. Sedangkan fungsi daripada Bank Sumut adalah sebagai alat kelengkapan otonomi daerah di bidang perbankan, PT Bank Sumut berfungsi sebagai penggerak dan pendorong laju pembangunan di daerah, bertindak sebagai pemegang kas daerah yang melaksanakan penyimpanan uang daerah serta sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah dengan melakukan


(15)

kegiatan usaha sebagai bank umum seperti di maksudkan pada Undang-Undang nomor 7 tahun 1992, tentang perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998.

Penerapan standar pelayanan Bank Sumut merupakan hasil karya terbaik dari seluruh sumber daya manusia yang bertujuan untuk memberikan pelayanan yang standar sehingga para nasabah dan mitra kerja merasakan layanan yang sama dimanapun mereka berinteraksi dengan Bank Sumut. Sejalan dengan penerapan standar pelayanan tersebut kualitas sumber daya manusia terus ditingkatkan dengan melaksanakan pendidikan dan pelatihan dengan biaya sebesar Rp. 9.565 juta atau 6,67% dari biaya tenaga kerja. Pada tahun 2006 juga dilakukan penerapan sistem penilaian manajemen kinerja kepada seluruh pejabat struktural yang bertujuan untuk lebih meningkatkan kinerja dari pejabat karena penilaian manajemen kinerja menjadi dasar untuk memperoleh kenikan gaji pada tahun 2007. Untuk meningkatkan pemasaran produk dan jasa perbankan serta mendukung kegiatan operasional bank kembali direkrut 55 orang pegawai baru melalui hasil tes yang dilakukan oleh pihak konsultan penerimaan pegawai yang independent, dengan demikian dari tahun 2003 hingga 2006 telah direkrut 622 orang pegawai baru. Tahun 2007 akan dilakukan restrukturisasi pengelolaan sumber daya manusia dengan melakukan perubahan dari sistem kepangkatan at golongan menjadi grading sehingga sistem penggajian berdasarkan grade yang telah disusun dan kenaikan gaji tidak diberikan secara berkala namun ditentukan oleh hasil kinerjanya yang tergambar dari nilai manajemen kinerjanya. Dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia pada tahun 2007 dianggarkan biaya pendidikan dan latihan sebesar Rp. 11.200 juta atau 5% dari biaya tenaga kerja


(16)

PT. Bank Sumut dan 6 orang pegawai akan dikirim mengikuti pendidikan S-2 diluar negeri. Untuk jurusan human resource (SDM) sebanyak 2 orang, Teknologi Informatika (IT) sebanyak 2 orang, dan treasury and finance sebanyak 2 orang.

B. Struktur Organisasi

Setiap perusahaan atau instansi tentunya memiliki struktur organisasi dan uraian tugas yang jelas. Dimana struktur organisasi yang dimaksud adalah suatu kerangka yang menyeluruh yang dapat menghubungkan fungsi dari organisasi dan penerpan hubungan yang telah diterapkan diantara pegawai yang melaksanakan fungsi dan tugasnya masing-masing.

Pada hakekatnya struktur organisasi bukanlah merupakan alat perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan dan telah ditetapkan oleh perusahaan tersebut. Dengan adanya struktur organisasi yang terorganisir dengan baik, maka kegiatan dalam organisasi akan berjalan dengan lancar.

Adapun struktur organisasi perusahaan PT. Bank Sumut KCP Pasar Halat adalah sebagai berikut.


(17)

Struktur Organisasi PT.Bank Sumut KCP Pasar Halat

Sumber : PT.Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu Pasar Halat

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT.Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu Pasar Halat

C. Uraian Pekerjaan

Tugas pimpinan Kantor Cabang Pembantu Pasar Halat

a) Memimpin, mengkoordinir, membimbing dan mengawasi serta

melakukan penilaian terhadap kinerja karyawan dilingkungan Kantor Cabang Pembantu.

b) Membimbing dan mengarahkan kegiatan pelayanan kepada nasabah,

administrasi kredit, pengelolaan likuiditas serta memantau dan mengendalikan kegiatan-kegiatan tersebut.

Pemimpin Cabang Pembantu

Wakil Pemimpin Cabang Pembantu

Pelaksana Customer Service

Pelaksana Teller

Pelaksana admin dan pembukuan

keuangan

Pelaksana Pemasaran


(18)

c) Membimbing dan mengarahkan kegiatan penghimpunan dana, penyaluran kredit, pemasaran jasa-jasa bank sesuai dengan ketentuan yang berlaku berdasarkan SOP (Standard Operational Prosedur) pada rencana kerja bank serta memantau dan mengendalikan kegiatan-kegiatan tersebut.

d) Melakukan evaluasi atas performance dan memberikan pengarahan

dalam penyusunan program-program untuk meningkatkan performance sesuai target yang telah ditetapkan.

e) Menjalin dan meningkatkan hubungan dengan masyarakat terutama

pemilik dana atau pengusaha swasta dan pemerintah, instansi/dinas pemerintah, yayasan-yayasan, dan lain-lain.

f) Memimpin kegiatan kelompok pemutus kredit sesuai dengan ketentuan

yang berlaku.

g) Membimbing, mengarahkan dan memonitor upaya-upaya penyelesaian

kredit non lancar.

h) Mengelola dan mengamankan khasanah penyimpanan uang dan

penyimpanan surat berharga/ surat barang jaminan kredit serta seluruh inventaris kantor.

i) Mengadakan rapat-rapat (yang bersifat koordinasi, bimbingan/

pengarahan ataupun supervise) untuk memelihara/ meningkatkan performance Cabang Pembantu. Pelayanan kepada nasabah, kebersihan/ kerapian kantor dan pengamanan seluruh harta benda perusahaan.

j) Melakukan tugas-tugas lainnya yang berhubungan dengan aktivitas


(19)

k) Memberikan saran-saran dan usulan dalam rapat-rapat yang dilaksanakan oleh cabang induk.

Tugas wakil pimpinan Kantor Cabang Pembantu Pasar Halat

a) Memberikan saran dan pertimbangan kepada pemimpin kantor cabang

pembantu.

b) Membantu memimpin kantor cabang pembantu dalam membina dan

mengawasi seluruh pekerjaan staf dan karyawan dilingkungan kantor.

c) Melakukan upaya peningkatan pelayanan kepada nasabah.

d) Mengkoordinir dan memeriksa pembuatan laporan-laporan, analisis

serta memberikan saran antisipasi untuk tindak lanjutnya.

e) Melakukan pembinaan, pengawasan, dan pengaturan seluruh kegiatan

operasional kantor cabang pembantu termasuk kantor kas bank dan kas mobil.

f) Mengatur kebutuhan likuiditas kantor cabang setiap harinya.

g) Membantu pemimpin cabang dalam menjalani dan meningkatkan

hubungan dengan mengawasi masyarakat terutama pemilik dana. Tugas pelaksana pemasaran

a) Melakukan transaksi atau retakssasi serta pemeriksaan atas laporan transaksi atau retaksasi barang agunan yang dilakukan oleh petugas transaksi.

b) Memeriksa kembali keabsahan dan kelengkapan

dokumen-dokumen yang berhubungan dengan permohonan kredit.

c) Memerksa analisa permohonan kredit yang dilakukan oleh analisa


(20)

d) Mengajukan mengajukan memorandum kepada pemimipin cabang/wakil pemimpin untuk mengajukan daftar komitepemutus kredit.

e) Meneliti laporanhasil pemantauan usaha debitur dan

mengantisipasi tindak lanjutnya.

f) Melakukan pemeliharaan portofolio yang direalisasi

g) Mengatur penataan surat-surat masuk dank keluar, serta berkas

yang berhubungan dengan seksi pemasaran.

h) Mempersiapkan nilai pengajuan permohonan izin memberikan

kredit ke kantor pusat apabila jumlah plafond kredit melebihi wewenang pemimpin cabang setelah mendapat persetujuan komite pemutus kredit.

Tugas pelaksana admin dan pembukuan keuangan

a) Melakukan pencatatan transaksi keuangan yang meliputi

pendapatan maupun pengeluaran

b) Melakukan kas opname atas posisi Kas Harian

c) Memastikan semua transaksi telah tercatat di dalam buku

harian, buku besar pemasok dan buku besar umum

d) Menyapkan rekening pendapatan dan lembaran neraca saldo

Tugas pelaksana teller

a) Menerima setoran tabungan, deposito berjangka, dan angsuran

kredit

b) Menyetorkan uang setoran kredit, tabungan, dan deposito ke


(21)

c) Mencatat transaksi penerimaan dan pengeluaran kas ke dalam buku kas teller harian

d) Membayarkan pengeluaran kas atas biaya-biaya atau

pembelian barang atas persetujuan Tugas pelaksana customer service

a) Melayani nasabah dalam membuat buku tabungan.

b) Mengarahkan nasabah dalam mengisi formulir pembukuan

rekening.

c) Merekap formulir pembukuan rekening

d) Memberi informasi dan menjual produk Bank Sumut.

e) Menjaga hubungan dengan nasabah.

D. Kinerja Terkini

Kinerja usaha terkini adalah sebuah proses umtuk menetapkan apa yang harus dicapai, bagaimana pendekatannya untuk mengelola dan pengembangan manusia melalui suatu cara yang dapat meningkatkan kemungkinan bahwa sasaran akan dapat dicapai dalam suatu jangka waktu tertentu baik jangka panjang maupun jangka pendek.

Adapun kinerja usaha yang dilakukan dari PT. Bank Sumut KCP Pasar Halat Medan, bila dilihat dari struktur organisasinya sudah cukup baik. Struktur organisasi perusahaan ini pada dasarnya mengandung penetapan batas-batas tugas, wewenang, dan tanggung jawab dari masing-masing karyawan perusahaan. Bank juga sudah baik dalam pelayanannya terhadap nasabah yakni dalam memberikan dana seperti simpanan giro, tabungan, dan jasa-jasa bank lainnya.


(22)

Sehubungan dengan itu PT. Bank Sumut KCP Pasar Halat, dalam melakukan aktivitas operasi perusahaan yakni dalam penyaluran kredit sudah baik. Hal ini dapat dilihat dari jenis kredit yang diberikan bank kepada masyarakat atau nasabah. Pelaksana pemberian kredit yang ada selama ini berjalan dengan baik karena bank selama ini berusaha untuk menyalurkan kredit kepada masyarakat atau nasabah yang membutuuhkan kredit tersebut. Bank juga tidak membeda-bedakan setiap nasabah yang datang. Artinya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat atau nasabah terutama dalam penyaluran kredit bank sudah baik. Sehingga bank dalam menyalurkan kreditnya selalu bertindak sesuai dengan peraturan ataupun ketentuan-ketentuan yang berlaku yang ada di bank tersebut.

Sebagaimana diketahui bahwa tujuan pemberian kredit tidak boleh terlepas dari tuuan perbankan dalam pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan pertumbuhan ekonomi stabilitas nasional kearah peningkatan taraf hidup rakyat banyak.


(23)

15

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KREDIT

Dalam bahasa latin kredit disebut “credere” yang artinya percaya. Maksudnya si pemberi kredit percaya kepada si penerima kredit, bahwa kredit yang disalurkannya pasti akan dikembalikan sesuai dengan perjanjian. Sedangkan bagi si penerima kredit berarti menerima kepercayaan, sehingga mempunyai kewajiban untuk membayar kembalii pinjaman tersebut sesuai dengan jangka waktunya.

Menurut Pasal 1 angka 11 UU Nomor 10 Tahun 1998 tentang perubahan atas UU Nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan :

“Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.”

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kredit dapat berupa uang atau tagihan yang nilainya dapat diukur dengan uang. Adanya kesepakatan antara bank (kreditur) dengan pihak nasabah atau penerima kredit (debitur), bahwa mereka sepakat sesuai dengan perjanjian yang telah dibuatnya. Perjanjian kredit itu sendiri mencakup hak dan kewajiban masing-masing pihak, termasuk jangka waktu serta bunga yang ditetapkan bersama.


(24)

B. UNSUR-UNSUR KREDIT

Di dalam pemberian kredit terdapat unsur-unsur yang terkandung didalamnya. Adapun unsur-unsur kredit tersebut adalah sebagai berikut :

a. Kepercayaan

Merupakan suatu keyakinan bagi si pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan (baik berupa uang, barang atau jasa) benar-benar diterima kembali dimasa yang akan datang sesuai dengan jangka waktu kredit. Asas kepercayaan merupakan dasar utama yang melandasi dan menjadi alasan mengapa suatu kredit dapat diberikan.

b. Kesepakatan

Kesepakatan yang dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masing-masing pihak yakni pihak bank dan pihak nasabah menandatangani hak dan kewajibannya masing-masing.

c. Jangka waktu

Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu pengembalian tertentu, jangka waktu ini mencakup masa pengetahuan kredit yang telah disepakati.

d. Resiko

Akibat adanya tenggang waktu, maka pengembalian kredit akan memungkinkan suatu resiko tidak tertagihnya atau macetnya pemberian suatu kredit. Semakin panjang suatu jangka waktu kredit, maka semakin besar resikonya, demikian pula sebaliknya.


(25)

e. Balas jasa

Bagi bank balas jasa merupakan keuntungan atau pendapatan atas pemberian kredit. Dalam bank jenis konvensional balas jasa kita kenal dengan nama bunga. Disamping balas jasa dalam bentuk bunga bank juga membebankan kepada nasabah biaya administrasi kredit yang juga merupakan keuntungan bank.

C. TUJUAN DAN FUNGSI KREDIT

Pemberian suatu fasilitas kredit mempunyai beberapa tujuan yang hendak dicapai yang tentunya tergantung dari tujuan bank itu sendiri. Didalam praktiknya tujuan pemberian suatu fasilitas kredit adalah sebagai berikut :

1. Mencari laba

Tujuan utama pemberian kredit adalah untuk memperoleh keuntungan. Hasil keuntungan ini diperoleh dalam bentuk bunga yang diterima oleh bank sebagai balas jasa dan administrasi kredit yang dibebankan oleh nasabah. Oleh karena itu sangat penting untuk kelangsungan hidup bank mengingat biaya operasional bank juga relatif cukup besar.

2. Membantu usaha nasabah

Membantu usaha nasabah yang memerlukan dana, baik dana untuk investasi maupun dana untuk modal kerja merupakan tujuan pemberian kredit.

3. Membantu pemerintah

Tujuan untuk membantu pemerintah dapat dilaksanakan melalui penyaluran kredit oleh pihak perbankan, apabila semakin banyak produk


(26)

jasa keuangan kredit suatu perbankan yang disalurkan berarti adanya kucuran dana dalam peningkatan pembangunan diberbagai sektor, terutama sektor riil.

Secara garis besar keuntungan bagi pemerintah dengan semakin meningkatnya pemberian kredit oleh dunia perbankan yaitu penerimaan pajak, membuka kesempatan kerja, meningkatkan jumlah barang dan jasa, dan meningkatkan devisa suattu negara.

Selain tujuan kredit yang telah dipaparkan dalam uraian diatas kredit juga memiliki fungsi yang sangat luas antara lain sebagai berikut :

a) Meningkatkan daya guna asing

Apabila uang yang kita miliki disimpan dirumah tidak akan menghasilkan sesuatu yang berguna, namun apabila diberikan untuk kredit uang itu akan berguna untuk menghasilkan barang dan jasa bagi si penerima kredit.

b) Untuk meningkatkan peredaran lalu lintas uang

Dalam hal ini uang yang diberikan atau disalurkan akan beredar dari suatu wilayah ke wilayah lainnya, sehingga suatu daerah yang kekurangan uang dengan memperoleh kredit maka daerah tersebut akan memperoleh tambahan uang dari daerah lainnya.

c) Untuk meningkatkan daya guna barang

Kredit yang diberikan oleh bank akan dapat digunakan oleh si debitur untuk mengolah barang yang semula tidak berguna menjadi berguna atau bermanfaat.


(27)

d) Meningkatkan peredaran barang

Kredit dapat pula menabah atau memperlancar arus barang dari suatu wilayah ke wilayah lainnya, sehingga jumlah barang yang beredar dari suatu wilayah ke wilayah lainnya bertambah atau kredit dapat pula meningkatkan jumlah barang yang beredar. Kredit dapat meningkatkan peredaran barang biasanya untuk kredit perdagangan ekspor impor. e) Sebagai alat stabilitas ekonomi

Dengan memberikan kredit dapat dikatakan sebagai alat stabilitas ekonomi, karena dengan adanya kredit yang diberikan akan menambah jumlah barang yang diperlukan oleh masyarakat. Kredit dapat pula membantu mengekspor barang dari dalam negeri keluar negeri sehingga dapat meningkatkan devisa negara.

f) Untuk meningkatkan kegairahan berusaha

Bagi si penerima kredit tentu akan dapat meningkatkan kegairahan berusaha, terlebih si nasabah yang modalnya sedikit. Dengan memperoleh kredit nasabah bergairah untu dapat memperbesar atau memperluas usahanya.

g) Untuk meningkatkan pemerataan pendapatan

Semakin banyak kredit yang disalurkan apabila digunakan untuk membuat atau memperluas suatu usaha akan menambah tenaga kerja, mengurangi pengangguran, dan meningkatkan pendapatan.

h) Untuk meningkatkan hubungan internasional

Dalam hal pinjaman internasional akan dapat meningkatkan saling membutuhkan antara si penerima kredit dengan si pemberi kredit.


(28)

D. JENIS- JENIS KREDIT

Beragamnya jenis usaha dikalangan masyarakat mengakibatkan beragamnya jenis kredit. Klasifikasi jenis ini ditujukan untuk mencapai sasaran dan tujuan tertentu. Secara umum ada berbagai jenis-jenis kredit yang dilihat dari beberapa segi yaitu sebagai berikut :

1. Dilihat dari segi kegunaan a. Kredit investasi

Merupakan kredit jangka panjang yang biasanya digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau membangun proyek/pabrik baru atau untuk keperluan rehabilitasi.

b. Kredit modal kerja

Merupakan kredit yang digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam operasionalnya. Sebagai contoh kredit modal kerja diberikan untuk membeli bahan baku, membayar gaji atau biaya-biaya lainnya.

2. Dilihat dari segi tujuan kredit a. Kredit produktif

Kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha atau produksi atau investasi. Kredit yang diberikan untuk menghasilkan barang dan jasa. Sebagai contohnya kredit untuk membangun pabrik yang akan menghasilkan barang.

b. Kredit konsumtif

Kredit yang digunakan untuk dikonsumsi secara pribadi. Sebagai contoh kredit untuk perumahan kredit mobil pribadi, kredit perabotan rumah tangga dan kredit konsumtif lainnya.


(29)

c. Kredit perdagangan

Merupakan kredit yang diberikan kepada pedagang dan digunakan untuk membiayai aktivitas perdagangannya seperti untuk membeli barang dagangan yang pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang dagangan tersebut. Kredit ini sering diberikan kepada suplier atau agen-agen perdagangan yang akan membeli barang dalam jumlah besar. Contohnya kredit ekspor dan impor.

3. Dilihat dari segi jangka waktu a. Kredit jangka pendek

Merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari 1 tahun sampai dengan 3 tahun dan biasanya kredit ini digunakan untuk keperluan modal kerja.

b. Kredit jangka menengah

Merupakan kredit yang memiliki jangka waktu berkisar antara1 tahun sampai dengan 3 tahun dan biasanya kredit ini digunakan untuk melakukan investasi.

c. Kredit jangka panjang

Merupakan kredit yang masa pengembaliannya paling panjang. Kredit jangka panjang waktu pengembaliannya diatas 3 tahun atau 5 tahun. Seperti kredit perumahan.

4. Dilihat dari segi jaminan a. Kredit dengan jaminan

Merupakan kredit yang diberikan dengan suatu jaminan. Jaminan tersebut dapat berbentuk barang berwujud atau tidak berwujud atau


(30)

jaminan orang. Artinya setiap kredit yang dikeluarkan akan dilindungi minimal senilai jaminan atau untuk kredit tertentu jaminan harus melebihi jumlah kredit yang diajukan si calon debitur.

b. Kredit tanpa jaminan

Merupakan kredit yang diberikan tanpa jaminan barang atau orang tertentu. Kredit jenis ini diberikan dengan melihat prospek usaha, karakter serta loyalitas atau nama baik si calon debitur selama berhubungan dengan bank atau pihak lain.

5. Dilihat dari segi sektor usaha a. Kredit pertanian

Merupakan kredit yang dibiayai untuk sektor perkebunan atau pertanian. Sektor usaha pertanian dapat berupa jangka panjang maupun jangka pendek.

b. Kredit peternakan

Merupakan kredit yang diberikan untuk sektor peternakan baik jangka panjang maupun jangka pendek. Untuk jangka pendek misalnya peternakan ayam dan jangka panjang misalnya ternak sapi.

c. Kredit Industri

Merupakan kredit yang diberikan untuk membiayai industri, baik industri kecil, industri menengah, atau industri besar.

d. Kredit pertambangan

Merupakan kredit yang diberikan kepada usaha tambang. Jenis usaha ambang yang dibiayai biasanya dalam jangka panjang. Seperti tambang emas, minyak, atau timah.


(31)

e. Kredit perumahan

Yaitu kredit untuk membiayai pembangunan atau pembelian perumahan dan biasanya berjangka waktu panjang.

E. ALASAN NASABAH DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN KREDIT

1. Income Smooting

Income Smooting biasa terjadi karena adanya GAP antara pendapatan dan pengeluaran. Biasanya terjadi pada mereka yang mendapatkan penghasilan pada masa tertentu (tidak rutin) seperti petani yang tidak akan punya uang sampai musim panen datang padahal kebutuhan akan uang tetap berjalan dari bulan-ke bulan. Pada saat musim tanam berikutnya petani sangat memerlukan uang untuk persiapan masa tanam. Dengan alasan inilah mereka mengajukan kredit/pinjaman kepada bank.

2. Cash Flow Injection

Cash flow Injection adalah kebutuhan akan dana dalam jangka waktu pendek yang biasa terjadi karena adanya peluang usaha/bisnis lain di luar usaha/bisnis yang saat ini telah dijalani, sehingga diperlukan modal tambahan atau dana secara cepat dalam waktu singkat. Kredit/pinjaman yang digunakan untuk keperluan ini biasanya hanya digunakan dalam waktu singkat sesuai dengan keperluan saat itu.

3. Emergency Relief

Menjadi cadangan keuangan (emergency) relief, yaitu untuk mengetahui kebutuhan mendadak akibat even risk (musibah keluarga, sakit, bencana alam, PHK, mencukupi biaya pendidikan jangka pendek dan lainnya).


(32)

Kasus Kredit/Pinjaman dengan dasar ini menjadi penting mengingat masyarakat miskin umumnya tidak memiliki tabungan yang memadai atau asuransi.

4. Asset Building

Menyiapkan dana untuk kebutuhan jangka panjang. Tujuan kredit/pinjaman ini biasanya digunakan untuk membeli aktiva tetap (peralatan rumah tangga, kendaraan, properti dan lainnya) yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Pada saatnya nanti, aset-aset tersebut dapat dikonversikan kembali menjadi uang.

5. Saving Down

Saving Down, yaitu mengkonfirmasikan pinjaman menjadi tabungan sebagai dana cadangan. Tujuannya untuk dapat digunakan sewaktu-waktu bagi berbagai macam keperluan. Orang yang memerlukan kredit/pinjaman dengan tujuan ini biasanya pada waktu itu belum membutuhkan uang namun bunga kredit saat itu sangat murah dan ada kemungkinan bunga kredit di masa mendatang (masa dimana uang diperlukan) bunga kredit mnjadi lebih tinggi sehingga nasabah tersebut mengambil kredit pada saat itu. Dan menjadi pertimbangan nasabah adalah tingkat suku bunga kredit pada suatu bank

F. KETENTUAN DAN PERTIMBANGAN DALAM PENYALURAN KREDIT

Sebelum suatu fasilitas kredit diberikan maka bank harus merasa yakin bahwa kredit yang diberikan benar-benar akan kembali. Penilaian kredit oleh bank


(33)

dapat dilakukan dengan berbagai cara untuk mendapatkan keyakinantentang nasabahnya. Untuk menimbulkan suatu kepercayaan kepada nasabah setelah dilakukan pendekatan antara pihak bank dan penerima kredit.

Syarat-Syarat Dalam Penyaluran Kredit Menurut Kasmir (2002:117)

Jika nasabah ingin menggunakan fasilitas kredit, maka pihak bank akan melakukan penilaian kredit terlebih dahulu. Analisis kredit tahap yang paling menentukan dalam pengambilan keputusan kredit. menilai kelayakan dokumen-dokumen pengajuan permohonan kredit dan penentuan layak atau tidak permohonan kredit calon debitur. Analisis kredit yang dilakukan dengan menggunakan prinsip teknik 5C yaitu :

1. Character (watak)

Karakter pemohon kredit dapat diperoleh dengan cara mengumpulkan informasi dari referensinasabah dan bank-bank lain tentang perilaku, kejujuran, pergaulan, dan ketaatnya memenuhi pembayaran transaksi. Karakter yang baik jika ada keinginan untuk membayar kewajibannya. 2. Chapacity (kemampuan)

Kemampuan calon debitur perlu dianalisis apakah ia mampu memimpin perusahaan dengan baik dan benar. Jika ia mampu memimpin perusahaan, ia akan dapat membayar pinjaman sesuai dengan perjanjian dan perusahaannya tetap berdiri.

3. Capital (modal)

Modal dari calon debitur harus dianalisis mengenai besar dan struktur modalnya yang terkihat dari neraca lajur perusahaan calon debitur.


(34)

4. Condition (kondisi)

Analisis terhadap aspek ini meliputi analisis terhadap variabel makro yang melingkupi perusahaan baik regional, nasional, maupun internasional. 5. Collateral (jaminan)

Penilaian ini meliputi peniilaian terhadap jaminan yang diberikan sebagai pengaman kredit yang diberikan bank. Penilaian tersebut meliputi kecenderungan nilai jaminan dimasa depan dan tingkat kemudahan mengkonversikan menjadi uang tunai. Penilaian suatu kredit dapat dilakukan dengan analisis 7P dengan unsur penilaian sebagai berikut : 1. Personality

Menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah lakunya sehari-hari maupun kepribadian masa lalu. Penilaian personality mencakup sikap, emosi, tingkah laku dan tindakan nasabah dalam menghadapi suatu masalah dan menyelesaikannya.

2. Party

Mengklasifikasin nasabah kedalam klasifikasi tertentu berdasarkan modal, loyalitas, serta karakternya. Nasabah yang digolongkan kedalam golongan tertentu akan mendapatkan fasilitas yang berbedadari bank.

3. Purpose

Untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit, termasuk jenis kredit yang diinginkan nasabah. Tujuan pengambilan kredit dapat bermacam-macam sesuai kebutuhan.


(35)

4. Prospect

Untuk menilai usaha nasabah di masa yang akan datang menguntungkan atau tidak dengan kata lain prospek atau sebaliknya. 5. Payment

Merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan kredit yang telah diambil atau dari sumber mana sajadana untuk pengembalian kredit.

6. Profitability

Untuk mengetahui bagaimana kemampuan nasabah dalam mencarri laba. Profitability diukur dari periode ke periode, apakah akan tetap sama atau semakin meningkat.

7. Protection

Untuk menjaga agar kredit yang diberikan mendapatkan jaminan perlindungan, sehingga kredit yang diberikan benar-benar aman. Perlindungan yang diberikan oleh debitur ddapat berupa jaminan barang atau jaminan asuransi.

Adapun syarat-syarat dari barang-barang yang dapat dijadikan jaminan memiliki kriteria sebagai berikut :

a. Memiliki harga dasar

b. Tidak dalam keadaan dijaminkan

c. Memilki bukti-bukti kepemilikan


(36)

Jaminan barang yang terdapat pada sebuah fasilitas kredit itu sendiri yyang mengikuti harga barang dipasaran, luasnya pemasaran, jenis barang, dan sifat barang itu sendiri.

Analisis kredit dapat dibagi menjadi dua aspek, yaitu :

a. Aspek kuantitatif, yaitu analisis tehadap angka-angka yang ditunjukan

oleh laporan keuangan. Tujuannya adalah untuk memberikan gambaran mengenai kondisi keuangan perusahaan.

b. Aspek kualitatif, yaitu analisis terhadap bebagai faktor non-angka.

Tujuannya adalah untuk mengidentifikasiikan hal-hal yang mendukung dan yang membahayakan debitur.

G. Kredit yang diberikan PT. Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu Pasar Halat

1. Produk dan Jasa Kredit PT.Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu Pasar Halat

Dalam operasinya PT. Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu Pasar Halat memberikan jasa-jasa bank kepada nasabah atau masyarakat yang memerlukan modal dari bank melalui kredit yang diberikan. Adapun produk dan jasa kredit yang ditawarkan oleh Bank Sumut KCP Pasar Halat adalah sebagai berikut :

a) Kredit Mikro SUMUT Sejahtera II (KMSS II)

Kredit Mikro SUMUT Sejahtera II adalah kredit yang diberikan untuk debitur yang ingin menambah modal dan mengembangkan usaha. Kredit ini dibentuk untuk melayani debitur mikro Bank Sumut dalam skala kebutuhan dimulai dari Rp. 5.000.000- Rp. 50.000.000.


(37)

Tujuan pemberian Kredit Mikro SUMUT Sejahtera II dilakukan untuk meningkatkan akses usaha mikro yang ada di masyarakat terhadap pelayanan kredit di Bank Sumut sertauntuk mendukung peningkatan dan perkembangan usaha di sektor riil untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Keunggulan dari kredit ini proses prosedur yang mudah dan cepat, agunan lebih fleksibel seperti surat tanah, surat keterangan usaha. Dan apabila sudah melengkapi semua syarat yang diperlukan maka akan semakin cepat prosesnya. Dan surat kepemilikan serta dokumen-dokumen agunan tersimpan dengan aman sehingga pada masa kredit selesai dapat langsung diserahkan kepada debitur.

Syarat-syarat Permohonan Kredit Mikro Sumut Sejahtera adalah sebagai berikut :

1) Surat permohonan kredit

2) Fotocopy identitas diri (KTP, Kartu keluarga, Buku Nikah, pasphoto

4x6 sebanyak 2 lembar)

3) Fotocopy surat keterangan usaha/legalitas usaha dan slip gaji bulanan terakhir

4) Masih tercatat Sistem Informasi debitur BI

5) Memiliki izin usaha dalam menjalankan usaha minimal surat

keterangan usaha dari Camat

6) Fotocopy surat agunan (SHM, Akta Jual-beli, BPKB)

b) Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Kredit angsuran bagi perorangan/badan usaha yang mempunyai usaha produktif untuk memenuhi kebutuhan modal usaha,dengan tujuan untuk membantu masyarakat dalam usaha mikro, kecil maupun menengah.


(38)

Untuk dana pinjaman KUR diberikan degan plafond mulai dari Rp 20.000.000 – Rp 500.000.000. kepada debitur KUR dapat diberikan jangka waktu maksimal 3 tahun untuk modal kerja dan 5 tahun untuk investasi.

Manfaat KUR bagi usaha mikro, kecil dan menengah adalah untuk membantu pembiayaan yang dibutuhkan debitur untuk mengembangkan usahanya serta penanggulangan kemiskinan dan memberi perluasan kesempatan kerja bagi masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan hidup.

Syarat-syarat Permohonan Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah sebagai berikut :

1) Surat permohonan kredit

2) Fotocopy identitas diri (KTP, Kartu keluarga, Buku Nikah, pasphoto 4x6 sebanyak 2 lembar

3) Fotocopy surat keterangan usaha/legalitas usaha dan slip gaji bulanan

terakhir

4) Masih tercatat Sistem Informasi debitur BI.

c) Kredit Angsuran Lainnya (KAL)

Kredit angsuran bagi perorangan atau badan usaha yang mempunyai usaha produktif yang mempunyai penghasilan tetap untuk memenuhi kebutuhan modal usaha, investasi dan konsumtif. Besaran plafond kredit ( < 200 juta atau > 200 juta ) jangka waktu pinjaman hingga 60 bulan. Dengan tingkat suku bunga 16% per tahun.

Fleksibel pembayaran angsuran (pokok dan bunga) dapat dilakukan perbulan atau persemester. Pemberian kredit diberikan untuk penggunaan kredit tujuan investasi, seperti untuk membangun/membeli/merehab tempat


(39)

usaha atau membeli perlatan/perlengkapan usaha atau membeli kebun sehingga memerlukan jangka waktu untuk menghasilkan (grace periode).

Manfaat KAL adalah memberikan kemudahan untuk memenuhi segala kebutuhan debitur, baik untuk modal usaha maupun untuk pembelian barang-barang kebutuhan yang diinginkan dengan beban angsuran yang terjangkau. Pelunasan kredit dapat dilakukan kapan saja tanpa dibebankan bunga berjalan selanjutnya.

Syarat-syarat Permohonan Kredit Angsuran Lainnya (KAL)

1) Surat permohonan kredit

2) Usia minmal 21 tahun atau sudah menikah sesuai dengan undang-undang

yang berlaku dan usia maksimal 70 tahun saat kredit lunas.

3) Fotocopy identitas diri (KTP, Kartu keluarga, Buku Nikah, Pasphoto 4x6

sebanyak 2 lembar suami/istri)

4) Fotocopy surat keterangan usaha/legalitas usaha dan slip gaji bulanan

terakhir

5) Masih tercatat Sistem Informasi debitur BI.

6) Fotocopy bukti kepemilikan agunan dan telah membayar PBB tahun

terakhir

2. Pengertian Kontribusi dan pertumbuhan kredit

Kontribusi berasal dari kata bahasa inggris yaitu contribute, contribution yang maknanya adalah keikutsertaan, keterlibatan, melibatkan diri maupun sumbangan (id.wikipedia.org/wiki/kontribusi). Berarti dalam hal ini kontribusi dapat berupa materi atau tindakan. Hal yang bersifat materi misalnya seorang


(40)

individu memberikan pinjaman terhadap pihak lain demi kebaikan bersama. Kontribusi dalam pengertian sebagai tindakan yaitu berupa perilaku yang dilakukan oleh individu yang kemudian memberi dampak, baik positif maupun negatif terhadap pihak lain.

Pertumbuhan merupakan proses yang mencakup pertambahan dalam arti integrasi. Sedangkan pertumbuhan kredit merupakan kenaikan kredit atau pertambahan jumlah kredit dari tahun ke tahun sebelumnya.

Berdasarkan pengertian kontribusi dan pertumbuhan kredit yang dikemukakan diatas maka dapat diartikan bahwa kontribusi KAL dalam pertumbuhan kredit adalah keterlibatan atau keikutsertaan KAL dalam mempengaruhi pertumbuhan kredit dan seberapa besar jumlah yang diberikan KAL dalam perumbuhan kredit.

3. Persentase dan Pertumbuhan Kredit PT. Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu Pasar Halat

Data penulisan Tugas Akhir ini data yang dimiliki penulis adalah jumlah masing-masing kredit selama tiga tahun terakhir (2012-2014). Data ini diperoleh dari Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu Pasar Halat. Adapun data yang diperoleh penulis adalah sebagai berikut :


(41)

Tabel 3.1

Jenis kredit Pada PT. Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu Pasar Halat Tahun 2012-2014

Jenis Kredit

TAHUN

2012 2013 2014

Kredit Mikro Sumut Sejahtera

II

Rp.1.537.587.000 Rp.2.528.243.000 Rp.1.519.000.000

Kredit Usaha

Rakyat (KUR) Rp.49.473.000 Rp.1.090.000.000 Rp.1.645.000.000

Kredit Angsuran

Lainnya (KAL) Rp.3.864.998.000 Rp.8.282.000.000 Rp.9.844.655.803

Total Kredit Rp.5.452.058.000 Rp.11.900.243.000 Rp.13.003.655.803

Sumber : PT. Bank Sumut KCP Pasar Halat Medan

Dari data diatas telah terlihat bahwa dalam kurun waktu tiga tahun penyaluran kredit semakin meningkat. Pada tahun 2012 total kredit yang diberikan sebanyak Rp.5.452.058.00, pada tahun 2013 total kredit yang diberikan sebanyak Rp. 11.900.243.000, dan mengalami peningkatan kembali pada tahun 2014. Pemberian kredit KAL terlihat paling meningkat dibandingan KMSS II dan KUR.

Untuk mendapatkan kontribusi KAL dibutuhkan total seluruh kredit yang disalurkan PT. Bank Sumut KCP Pasar Halat periode 2012-2014, maka dapat dicari dengan rumus sebagai berikut :

Persentase KMSS II per tahun =JumlahKMSSII

TotalKredit

x100%

Tahun 2012 = Rp. 1.537.587.000 x 100 % = 28.20%

Rp. 5.452.058.000

Tahun 2013 = Rp. 2.528.243.000 x 100% = 21.24% Rp.11.900.243.000


(42)

Tahun 2014 = Rp. 1.519.000.000 x 100% = 11.68% Rp.13.003.655.803

Persentase KUR per tahun =JumlahKUR

TotalKredit

x100%

Tahun 2012 = Rp.49.473.000 x 100% = 0.90 %

Rp.5.452.058.000

Tahun 2013 = Rp.1.090.000.000 x 100% = 9.15% Rp.11.900.243.000

Tahun 2014 = Rp.1.645.000.000 x 100% = 12.65 % Rp.13.003.655.803

Persentase KAL per tahun= JumlahKAL

TotalKredit

x100%

Tahun 2012 = Rp. 3.864.998.000 x 100% = 70.89 %

Rp. 5.452.058.000

Tahun 2013 = Rp. 8.282.000.000 x 100% = 69.59 % Rp.11.900.243.000

Tahun 2014 = Rp. 9.844.655.803 x 100% = 75.70 % Rp.13.003.655.803

Setelah dilakukan perbandingan persentase kontribusi masing-masing kredit maka dibawah ini adalah hasil tabel perhitungan kontribusi kredit setiap tahunnya.

Tabel 3.2

Persentase Kontribusi Kredit Pada PT. Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu Pasar Halat

2012-2014 Jenis

Kredit

Tahun

Rata-Rata

2012 2013 2014

Kredit Mikro Sumut Sejahtera II

28.20% 21.24 % 11.68 % 20% Kredit Usaha

Rakyat (KUR)

0.90 % 9.15 % 12.65 % 7.55% Kredit Angsuran

Lainnya (KAL)


(43)

Untuk mengetahui pertumbuhan jumlah masing-masing kredit pada PT. Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu Pasar Halat Medan maka dilakukan perhitungan terhadap jumlah masing-masing kredit dari tahun ke tahun dengan menggunakan rumus :

Pertumbuhan = Jumlahdanatahunyangdiamati −JumlahTahunSebelumnya

Jumlahdanatahunsebelumnya x 100%

Pertumbuhan KMSS II :

Tahun 2013 = Rp.2.528.243.000 - Rp.1.537.587.000 x 100% = 6,44 % Rp.1.537.587.000

Tahun 2014 = Rp.1.519.000.000 - Rp.2.528.243.000 x 100% = -3,99 % Rp.2.528.243.000

Pertumbuhan KUR :

Tahun 2013 = Rp.1.090.000.000 - Rp. 49.473.000 x 100% = -2,10 % Rp. 49.473.000

Tahun 2014 = Rp.1.645.000.000 - Rp.1.090.000.000 x 100% = 5,01 % Rp.1.090.000.000

Pertumbuhan KAL :

Tahun 2013 = Rp.11.900.243.000 - Rp.5.452.058.000 x 100% = 11,42 % Rp.5.452.058.000

Tahun 2014 =Rp.9.844.655.803 - Rp.8.282.000.000 x 100% = 18,86 % Rp.8.282.000.000

Tabel 3.3 Pertumbuhan Kredit

PT. Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu Pasar Halat Jenis

Kredit

TAHUN

2013 2014

Kredit Mikro Sumut Sejahtera II

(KMSS II) 6,44 -3,99

Kredit Usaha Rakyat (KUR) -2,10 5,01

Kredit Angsuran Lainnya (KAL) 11,42 18,86 Sumber PT. Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu Pasar Halat


(44)

Pada tabel pertumbuhan pada PT. Bank Sumut KCP Pasar Halat, Kredit Mikro Sumut Sejahtera (KMSS II) pada tahun 2013 sebesar 6,44%, dan mengalami penurunan di tahun 2014 sebesar -3,99%. Kredit Usaha Rakyat (KUR) ditahun 2013 sebesar 2,10%, dan mengalami kenaikan pada tahun 2014 sebesar 5,01%. Kredit Angsuran Lainnya (KAL) pada tahun 2013 sebesar 11,42% dan pada tahun 2014 mengalami kenaikan sebesar 18,86%.

H. Kontribusi Kredit Angsuran Lainnya (KAL) dalam pertumbuhan kredit Pada PT. Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu Pasar Halat

Pada bab sebelumnya sudah dipaparkan pengertian, tujuan, syarat-syarat permohonan kredit pada PT. Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu Pasar Halat. Dari paparan tersebut dapat dilihat perbedaan dari masing- masing kredit. Pada tabel 1.2 persentase kontribusi kredit pada PT. Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu Pasar Halat yang paling besar adalah KAL yaitu sebesar 72.06%, sedangkan KMSS II sebesar 20%dan KUR sebesar 7.55%. Pertumbuhan Kredit Angsuran Lainnya (KAL) pada tahun 2013 sebesar 11, 42%. Pada tahun 2014 18,86% hal itu berarti KAL mengalami peningkatan paling besar di tahun 2014. Dengan tingginya persentase KAL membuktkan bahwa KAL memberikan dana terbesar bagi PT. Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu Pasar Halat.

KAL memiliki kontribusi yang paling besar karena disebabkan beberapa faktor yaitu :

1. KAL ditujukan untuk masyarakat umum. Siapa saja berhak mengajukan


(45)

2. KAL sudah mencakup seluruh kredit baik yang bersifat investasi, modal kerja dan konsumtif sehingga nasabah memilki banyak pilihan untuk menentukan penggunaan kreditmya.

3. KAL memiliki istilah grace periode dimana nasabah diberikan tenggang

waktu untuk menunda pembayaran pokok. Grace periode diberikan pada debitur yang penggunaan kreditnya untuk tujuan investasi sehingga memerlukan waktu untuk menghasilkan


(46)

38

Berdasarkan dari hasil yang telah dianalisis pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan penting dan memberikan saran yang mungkin akan berguna bagi sejumlah pihak, khususnya pihak perusahaan.

A. Kesimpulan

1. PT. Bank Sumut merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang

jasa perbankan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan dana tersebut kepada masyarakat. Sedangkan PT Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu Pasar Halat adalah suatu lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa serta berfungsi sebagai penghimpun dana dari masyarakat, yang dibawahi oleh 1 (satu) kantor cabang dan dibawahi dan diawasi oleh 1 (satu) kantor pusat.

2. Susunan dalam struktur organisasi pada PT. Bank Sumut KCP Pasar Halat

Medan secara keseluruhan sudah cukup baik. Dimana setiap petugas ataupun pegawai diberikan wewenang dan tanggung jawab untuk melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya.

3. Jenis-jenis kredit yang disalurkan oleh PT. Bank Sumut KCP Pasar Halat

adalah Kredit Mikro Sumut Sejahtera II, Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan Kredit Angsuran Lainnya (KAL)

4. Kontribusi KAL dalam pertumbuhan kredit pada PT. Bank Sumut lebih

banyak diminati. Hal ini disebabkan persyaratan pada KAL lebih mudah diterima dibandingkan kredit KMSS II dan KUR.


(47)

5. Naik ataupun turunnya pertumbuhan kredit pada PT. Bank Sumut KCP Pasar Halat disebabkan persaingan tingkat suku bunga antar bank yang di berikan kepada debitur. Hal ini yang membuat debitur berpikir untuk melakukan kredit.

B. Saran

1. Kepada pihak PT. Bank Sumut khususnya KCP Pasar Halat sebagai

perusahaan yang bergerak dalam bidang perbankan hendaknya lebih meningkatkan sistem pelayanan yang diberikan kepada nasabah. PT. Bank Sumut KCP Pasar Halat lebih meningkatkan pelayanan dengan cara memberikan kemudahan dalam penyaluran kredit dan jasa keuangan lainnya pada masyarakat. PT. Bank Sumut diharapkan melakukan penilaian yang lebih ketat terhadap jaminan yang diterima agar tingkat pengembalian sesuai dengan yang ditargetkan perusahaan. Pihak PT. Bank Sumut KCP Pasar Halat harus benar-benar menerapkan prinsip 5C dan menindak tegas petugas bank yang berusaha menyalahgunakan prisip-prisip teknik analisis kredit untuk melakukan praktek kolusi.

2. Kepada pihak nasabah sebaiknya mempelajari dan memahami lebih dalam

tentang prosedur pemberian kredit dan tahapan-tahapan dalam melakukan analisis kredit. nasabah juga harus mempertimbangkan kemampuan ekonomisnya dalam proses pembayaran kredit agar terhindar dari ketidaklancaran dalam siklus pembayaran yang pada akhirnya menimbulkan kredit macet. Nasabah hendaknya menanyakan informasi yang lebih jelas kepada pihak PT. Bank Sumut KCP Psar Halat Medan tentang perkreditan yang kurang dipahami.


(48)

Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, 2010.

Chalik, Thomas Suyatno, Dasar-Dasar Perkreditan, Gramedia Pustaka Jakarta 2010.

Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan, Rajagrafindo, Jakarta 2002.

Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Rajagrafindo Persada Jakarta 2012

Kasmir, Manajemen Perbankan, Rajagrafindo Persada, Jakarta 2000

Rahman, Hukum Bisnis, Usu Press, Medan 2012

Rivai, Kredit Manajemen, Rajagrafindo Persada, Jakarta 2006

Susilo, Triandaru, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Salemba Empat Jakarta 2000

Sahyunan, Manajemen Keuangan Perencanaan, analisis dan pengendalian, Usu Press,Medan 2013


(1)

35

Untuk mengetahui pertumbuhan jumlah masing-masing kredit pada PT. Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu Pasar Halat Medan maka dilakukan perhitungan terhadap jumlah masing-masing kredit dari tahun ke tahun dengan menggunakan rumus :

Pertumbuhan = Jumlahdanatahunyangdiamati −JumlahTahunSebelumnya

Jumlahdanatahunsebelumnya x 100%

Pertumbuhan KMSS II :

Tahun 2013 = Rp.2.528.243.000 - Rp.1.537.587.000 x 100% = 6,44 % Rp.1.537.587.000

Tahun 2014 = Rp.1.519.000.000 - Rp.2.528.243.000 x 100% = -3,99 % Rp.2.528.243.000

Pertumbuhan KUR :

Tahun 2013 = Rp.1.090.000.000 - Rp. 49.473.000 x 100% = -2,10 % Rp. 49.473.000

Tahun 2014 = Rp.1.645.000.000 - Rp.1.090.000.000 x 100% = 5,01 % Rp.1.090.000.000

Pertumbuhan KAL :

Tahun 2013 = Rp.11.900.243.000 - Rp.5.452.058.000 x 100% = 11,42 % Rp.5.452.058.000

Tahun 2014 =Rp.9.844.655.803 - Rp.8.282.000.000 x 100% = 18,86 % Rp.8.282.000.000

Tabel 3.3 Pertumbuhan Kredit

PT. Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu Pasar Halat Jenis

Kredit

TAHUN

2013 2014

Kredit Mikro Sumut Sejahtera II

(KMSS II) 6,44 -3,99

Kredit Usaha Rakyat (KUR) -2,10 5,01

Kredit Angsuran Lainnya (KAL) 11,42 18,86


(2)

Pada tabel pertumbuhan pada PT. Bank Sumut KCP Pasar Halat, Kredit Mikro Sumut Sejahtera (KMSS II) pada tahun 2013 sebesar 6,44%, dan mengalami penurunan di tahun 2014 sebesar -3,99%. Kredit Usaha Rakyat (KUR) ditahun 2013 sebesar 2,10%, dan mengalami kenaikan pada tahun 2014 sebesar 5,01%. Kredit Angsuran Lainnya (KAL) pada tahun 2013 sebesar 11,42% dan pada tahun 2014 mengalami kenaikan sebesar 18,86%.

H. Kontribusi Kredit Angsuran Lainnya (KAL) dalam pertumbuhan kredit

Pada PT. Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu Pasar Halat

Pada bab sebelumnya sudah dipaparkan pengertian, tujuan, syarat-syarat permohonan kredit pada PT. Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu Pasar Halat. Dari paparan tersebut dapat dilihat perbedaan dari masing- masing kredit. Pada tabel 1.2 persentase kontribusi kredit pada PT. Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu Pasar Halat yang paling besar adalah KAL yaitu sebesar 72.06%, sedangkan KMSS II sebesar 20%dan KUR sebesar 7.55%. Pertumbuhan Kredit Angsuran Lainnya (KAL) pada tahun 2013 sebesar 11, 42%. Pada tahun 2014 18,86% hal itu berarti KAL mengalami peningkatan paling besar di tahun 2014. Dengan tingginya persentase KAL membuktkan bahwa KAL memberikan dana terbesar bagi PT. Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu Pasar Halat.

KAL memiliki kontribusi yang paling besar karena disebabkan beberapa faktor yaitu :

1. KAL ditujukan untuk masyarakat umum. Siapa saja berhak mengajukan kredit KAL dan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh bank.


(3)

37

2. KAL sudah mencakup seluruh kredit baik yang bersifat investasi, modal kerja dan konsumtif sehingga nasabah memilki banyak pilihan untuk menentukan penggunaan kreditmya.

3. KAL memiliki istilah grace periode dimana nasabah diberikan tenggang waktu untuk menunda pembayaran pokok. Grace periode diberikan pada debitur yang penggunaan kreditnya untuk tujuan investasi sehingga memerlukan waktu untuk menghasilkan


(4)

38

Berdasarkan dari hasil yang telah dianalisis pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan penting dan memberikan saran yang mungkin akan berguna bagi sejumlah pihak, khususnya pihak perusahaan.

A. Kesimpulan

1. PT. Bank Sumut merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang jasa perbankan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan dana tersebut kepada masyarakat. Sedangkan PT Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu Pasar Halat adalah suatu lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa serta berfungsi sebagai penghimpun dana dari masyarakat, yang dibawahi oleh 1 (satu) kantor cabang dan dibawahi dan diawasi oleh 1 (satu) kantor pusat.

2. Susunan dalam struktur organisasi pada PT. Bank Sumut KCP Pasar Halat Medan secara keseluruhan sudah cukup baik. Dimana setiap petugas ataupun pegawai diberikan wewenang dan tanggung jawab untuk melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya.

3. Jenis-jenis kredit yang disalurkan oleh PT. Bank Sumut KCP Pasar Halat adalah Kredit Mikro Sumut Sejahtera II, Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan Kredit Angsuran Lainnya (KAL)

4. Kontribusi KAL dalam pertumbuhan kredit pada PT. Bank Sumut lebih banyak diminati. Hal ini disebabkan persyaratan pada KAL lebih mudah diterima dibandingkan kredit KMSS II dan KUR.


(5)

39

5. Naik ataupun turunnya pertumbuhan kredit pada PT. Bank Sumut KCP Pasar Halat disebabkan persaingan tingkat suku bunga antar bank yang di berikan kepada debitur. Hal ini yang membuat debitur berpikir untuk melakukan kredit.

B. Saran

1. Kepada pihak PT. Bank Sumut khususnya KCP Pasar Halat sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang perbankan hendaknya lebih meningkatkan sistem pelayanan yang diberikan kepada nasabah. PT. Bank Sumut KCP Pasar Halat lebih meningkatkan pelayanan dengan cara memberikan kemudahan dalam penyaluran kredit dan jasa keuangan lainnya pada masyarakat. PT. Bank Sumut diharapkan melakukan penilaian yang lebih ketat terhadap jaminan yang diterima agar tingkat pengembalian sesuai dengan yang ditargetkan perusahaan. Pihak PT. Bank Sumut KCP Pasar Halat harus benar-benar menerapkan prinsip 5C dan menindak tegas petugas bank yang berusaha menyalahgunakan prisip-prisip teknik analisis kredit untuk melakukan praktek kolusi.

2. Kepada pihak nasabah sebaiknya mempelajari dan memahami lebih dalam tentang prosedur pemberian kredit dan tahapan-tahapan dalam melakukan analisis kredit. nasabah juga harus mempertimbangkan kemampuan ekonomisnya dalam proses pembayaran kredit agar terhindar dari ketidaklancaran dalam siklus pembayaran yang pada akhirnya menimbulkan kredit macet. Nasabah hendaknya menanyakan informasi yang lebih jelas kepada pihak PT. Bank Sumut KCP Psar Halat Medan tentang perkreditan yang kurang dipahami.


(6)

Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, 2010.

Chalik, Thomas Suyatno, Dasar-Dasar Perkreditan, Gramedia Pustaka Jakarta 2010.

Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan, Rajagrafindo, Jakarta 2002.

Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Rajagrafindo Persada Jakarta 2012

Kasmir, Manajemen Perbankan, Rajagrafindo Persada, Jakarta 2000 Rahman, Hukum Bisnis, Usu Press, Medan 2012

Rivai, Kredit Manajemen, Rajagrafindo Persada, Jakarta 2006

Susilo, Triandaru, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Salemba Empat Jakarta 2000

Sahyunan, Manajemen Keuangan Perencanaan, analisis dan pengendalian, Usu Press,Medan 2013