Per hitungan Pr ediksi Laju Er osi Menggunakan Per samaan USLE

Parameter-parameter yang dianalisis di laboratorium adalah tekstur tanah, struktur tanah, bahan organik tanah, bulk density, permeabilitas, dan konsentrasi sedimen melayang.

6. Pengolahan data dan perhitungan

Data yang telah diperoleh dari laboratorium kemudian diolah dan dihitung sesuai dengan rumus yang digunakan

7. Pembuatan peta dengan mengunakan ArcView GIS 3.3

Indeks erosivitas, erodibilitas, kelerengan, faktor vegetasi dan konservasi lahan setelah diolah dan dihitung kemudian dipetakan masing-masing. Setelah itu peta-peta tersebut dioverlay hingga menjadi peta tingkat bahaya erosi. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dan analisis data sekunder. Peneliti melakukan observasi dan survei di lokasi penelitian mulai dari bagian hulu sampai ke bagian hilir lokasi penelitian.

1. Per hitungan Pr ediksi Laju Er osi Menggunakan Per samaan USLE

Analisis data prediksi erosi dan tingkat bahaya erosi akan dilakukan dengan menggunakan rumus Universal Soil Loss Equation USLE yang mempertimbangkan faktor-faktor : hujan, panjang dan kemiringan lereng, tanah serta penutupan lahan berikut tindakan konservasinya.USLE adalah model erosi yang dirancang untuk memprediksi rata-rata erosi tanah dalam jangka waktu Universitas Sumatera Utara panjang dari suatu areal usaha tani dengan sistem pertanaman dan pengelolaan tertentu. Persamaan rumus USLE yang akan digunakan adalah sebagai berikut : A = R . K . LS . C . P dimana : A = besarnya erosi yang terjadi tonhatahun R = faktor erosivitas hujan K = faktor erodibilitas tanah LS = faktor topografi yaitu panjang lereng L dan kemiringan lereng S C = faktor pengelolaan tanaman P = faktor tindakan konservasi tanah A. Erosivitas hujan R Erosivitas hujan mempengaruhi erosi secara langsung. Erosivitas hujan menunjukkan kemampuan curah hujan untuk menimbulkan atau menyebabkan erosi. Intensitas hujan yang besar akan menyebabkan tanah menjadi mudah tererosi, karena intensitas hujan yang besar mengakibatkan pemecahan elemen- elemen tanah dengan butirannya. R = 2,21Rain 1,36 Dimana : R = erosivitas curah hujan bulanan Rain = curah hujan bulanan cm B. Erodibilitas tanah K Universitas Sumatera Utara Erodibilitas tanah adalah mudah atau sulitnya tanah terkena erosi. Erodibilitas tanah ditentukan oleh tekstur , struktur , permeabilitas dan bahan organik dari suatu tanah. K = 100 2,713 M 1.14 10 -4 12 - a + 3,25b - 2 + 2,5c - 3 Di mana : K = Faktor erodibilitas tanah M = Ukuran partikel yaitu debu + pasir sangat halus 100 - liat jika data yang tersedia hanya data debu, pasir, dan liat, maka liat sangat halus diperoleh dari 20 dari pasir Sinukaban, 1986 dalam Girsang, 1998. a = Bahan organik tanah C x 1,724 b = Kode struktur tanah c = Kode permeabilitas profil Tabel 1. Kode struktur tanah Kelas Struktur Tanah Ukuran Diameter Kode Granuler sangat halus 1 mm 1 Granuler halus 1 hingga 2 mm 2 Granuler sedang sampai kasar 2 hingga 10 mm 3 Kubusgumpal, gumpal bersudut, plat, masif 4 Sumber : Arsyad 2010 Tabel 2. Kode permeabilitas profil tanah Kelas Permeabilitas Kecepatan cmjam Kode Sangat Lambat 0,5 6 Lambat 0,5 hingga 2,0 5 Lambat sampai sedang 2,0 hingga 6,3 4 Sedang 6,3 hingga 12,7 3 Sedang sampai cepat 12,7 hingga 25,4 2 Cepat 25,4 1 Universitas Sumatera Utara Sumber : Arsyad 2010 C. Faktor Panjang Lereng L dan kemiringan Lereng S Panjang dan kemiringan lereng mempengaruhi terjadinya erosi. Lereng yang terjal menyebabkan tanah lebih mudah terbawa oleh aliran air. Lereng yang panjang juga mengakibatkan adanya transportasi tanah dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah . Lereng yang panjang dapat menyebabkan erosi mengendap. Penentuan nilai LS dilakukan dengan melihat peta kelerengan. Dari peta kelerengan dapat dilihat suatu kawasan masuk ke kelas lereng datar, landai, agak curam, curam atau sangat curam. Setelah mengetahui kelas lereng nya , maka diperoleh besarnya kemiringan. Dari data kelas lereng dan kemiringan maka dapat langsung ditentukan nilai LS berdasarkan tabel penilaian kelas lereng. Tabel penentuan nilai LS dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Penilaian kelas lereng dan faktor LS No Kelas Lereng Kemiringan Jumlah Kontur Tiap Cm Penilaian LS 1 2 3 4 5 Datar Landai Agak Curam Curam Sangat Curam 8 8 - 15 15 - 25 25 – 40 40 2 2 - 3 3 - 5 5 - 8 8 0,40 1,40 3,10 6,80 9,50 Sumber : Hamer, 1980. D. Indeks vegetasi penutupan lahan C dan Indeks tindakan khusus konservasi tanah P Universitas Sumatera Utara Pengelolaan tanaman penting dilakukan untuk mengurangi dampak dari erosi. Pengelolaan tanaman berfungsi untuk mengurangi daya butir hujan dalam merusak tanah dibawahnya , dan juga dapat membangun sistem perakaran yang baik di tanah yang dikelola yang kemudian dapat menahan tanah terangkut oleh air. Pengelolaan tanaman yang baik akan menyebabkan tanah lebih mudah dalam menahan air daripada mengalirkannya secara langsung. Tanah yang baik adalah tanah yang memiliki nilai konservasi yang tinggi. Konservasi merupakan salah satu cara dalam mengurangi penggerusan tanah . Konservasi tanah dilakukan dengan penanaman kembali pepohonan, membuat sistem terasering, melakukan sistem penanaman berkala, penanaman berdasarkan kelengan , dan sebagainya. Faktor indeks vegetasi penutupan lahan C dan Indeks tindakan khusus konservasi tanah P ditentukan berdasarkan peta tata guna lahan. Dari peta tata guna lahan dapat dilihat jenis vegetasiyang terdapat pada suatu kawasan yang ingin diketahui dan besarnya nilai faktor CP. Tingkat Bahaya erosi Tingkat bahaya erosi TBE pada suatu kawasan ditentukan dengan matriks yang menggunakan informasi solum tanah dan perkiraan erosi menurut rumus USLE. Kelas tingkat bahaya erosi ditentukan dengan menggunakan matriks yang disajikan pada tabel 4. Tabel 4 . Kelas tingkat bahaya erosi Solum Tanah cm Kelas Erosi I II III IV V Erosi tonhathn 15 15-60 60-180 180-480 480 Dalam SR R S B SB Universitas Sumatera Utara 90 I II III IV Sedang 60-90 R I S II B III SB IV SB IV Dangkal 30-60 S II B III SB IV SB IV SB IV Sangat Dangkal 30 B III SB IV SB IV SB IV SB IV Sumber: Departemen Kehutanan, Direktorat Jendral Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan 1998 Keterangan : O-SR = Sangat Ringan I-R = Ringan II-S = Sedang III-B = Berat IV-SB = Sangat Berat

2. Analisis Sedimen