12
terkondensasi  merupakan  polimer  senyawa  flavonoid  dengan  ikatan  karbon- karbon Westendarp, 2006.
Tanin  terbagi  dalam  dua  golongan,  yaitu  berasal  dari  turunan  pyrogallol memiliki  3  gugus  hidroksil  pada  inti  aromatis  dan  berasal  dari  turunan
pyrocatechol yang memiliki 2 gugus hidroksil pada inti aromatis. Pyrogallol dan catechol merupakan hasil peruraian glikosida tanin  yangdapat digunakan sebagai
anti bakteri dan anti fungi dengan adanya gugus –OH. Tanin merupakan senyawa
yang tidak dapat dikristalkan Tyler, 1988.
2.3 Simplisia dan Ekstrak 2.3.1 Simplisia
Simplisia  adalah  bahan  alamiah  yang  dipergunakan  sebagai  obat  yang belum  mengalami  pengolahan  apapun  juga  dan  kecuali  dikatakan  lain,  berupa
bahan  yang  telah  dikeringkan.  Simplisia  dibedakan  simplisia  nabati,  simplisia hewani  dan  simplisia  pelikan  mineral.  Simplisia  nabati  adalah  simplisia  yang
berupa tumbuhan
utuh, bagian
tumbuhan atau
eksudat tumbuhan
Ditjen POM, 2000.
2.3.2 Ekstrak
Ekstrak  yaitu  sediaan  kental  atau  cair  yang  diperoleh  dengan mengekstraksi zat aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan
pelarut  yang  sesuai,  kemudian  semua  atau  hampir  semua  pelarut  diuapkan Depkes RI, 1995.
Ekstraksi  adalah  kegiatan  penarikan  kandungan  kimia  yang  dapat  larut sehinnga  terpisah  dari  bahan  yang  tidak  larut  dengan  menggunakan  pelarut  cair.
Universitas Sumatera Utara
13
Simplisia  yang  diekstraksi  mengandung  senyawa  aktif  yang  dapat  larut  dan senyawa yang tidak dapat larut Ditjen POM, 2000.
Menurut  Ditjen  POM  2000,  ada  beberapa  metode  ekstraksi  yang  sering digunakan dalam berbagai penelitian antara lain yaitu:
a. Cara dingin 1. Maserasi
Maserasi  adalah  proses  penyarian  simplisia  dengan  cara  perendaman menggunakan  pelarut  dengan  sesekali  pengadukan  pada  temperatur  kamar.
Maserai  yang  dilakukan  dengan  cara  pengadukan  dan  pengulangan  penambahan pelarut  setelah  dilakukan  penyaringan  terhadap  maserat  pertama  dan  seterusnya
disebut remaserasi. 2. Perkolasi
Perkolasi  adalah  proses  penyarian  simplisia  dengan  pelarut  yang  selalu baru  sampai  terjadi  penyarian  sempurna  yang  umumnya  dilakukan  pada
temperature kamar. b. Cara panas
1. Refluks Refluks adalah proses penyarian simplisia dengan menggunakan alat pada
temperatur titik didihnya, selama waktu tertentu dan jumlah pelarut terbatas yang relatif konstan dengan adanya pendingin balik.
2. Digesti Digesti  adalah  proses  penyarian  dengan  pengadukan  kontinu  pada
temperatur  lebih  tinggi  daripada  temperatur  ruangan,  yaitu  secara  umum dilakukan pada temperatur 40-50°C.
Universitas Sumatera Utara
14
3. Soxhletasi Soxhletasi  adalah  proses  penyarianatau  ekstraksi  dengan  menggunakan
pelarut  yang  selalu  baru,  dilakukan  dengan  menggunakan  alat  soklet  sehingga menjadi ekstraksi kontinu dengan pelarut relatif konstan dengan adanya pendingin
balik. 4. Infundasi
Infundasi  adalah  proses  penyarian  dengan  menggunakan  pelarut  air  pada temperatur 90°C selama 15 menit.
5. Dekoktasi Dekoktasi adalah proses penyarian dengan menggunakan pelarut  air pada
temperatur 90°C selama 30 menit.
2.4 Radikal Bebas