Nur Aflah : Ukuran Panggul Pada Pasien Pasca Seksio Sesarea Atas Indikasi Panggul Sempit, 2010.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. RANCANGAN PENELITIAN
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif analitik yang melakukan pemeriksaan panggul secara radiologis terhadap pasien bekas seksio sesarea atas indikasi panggul
sempit secara klinis, baik yang menjalani seksio sesarea secara elektif maupun emergensi selama 2 tahun serta menganalisis hubungan antara tinggi badan ibu dengan ukuran
pelvimetri radiologis.
B. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN
Penelitian dilakukan terhadap pasien pasca seksio sesarea atas indikasi panggul sempit yang mengalami seksio sesarea dalam 2 tahun terakhir di RSUP. H. Adam Malik Medan
dan RSUD. Dr. Pirngadi Medan, yaitu sejak tanggal 1 Juni 2007 sampai dengan 1 Juni 2009.
C. KASUS PENELITIAN
Kasus penelitian adalah seluruh pasien bekas seksio sesarea atas indikasi panggul sempit secara klinis, baik yang elektif maupun emergensi selama 2 tahun yaitu sejak
tanggal 1 Juni 2007 sampai dengan 1 Juni 2009.
Nur Aflah : Ukuran Panggul Pada Pasien Pasca Seksio Sesarea Atas Indikasi Panggul Sempit, 2010.
Kriteria Inklusi dan Eksklusi:
Kriteria inklusi adalah : •
Semua ibu pasca SC atas indikasi panggul sempit, baik yang elektif maupun emergensi yang pernah dirawat di RSUP. H. Adam Malik Medan dan RSUD. Dr.
Pirngadi Medan selama 2 tahun terakhir, yaitu sejak tanggal 1 Juni 2007 sampai dengan 1 Juni 2009.
• Bersedia ikut serta dalam penelitian.
Kriteria eksklusi adalah : •
Pernah mengalami kelainan tulang panggul atau trauma pada tulang panggul. •
Ibu yang sedang hamil. •
Pasien yang tidak jelas alamat tempat tinggalnya.
D. KERANGKA KONSEP
PANGGUL SEMPIT
BUKAN PANGGUL SEMPIT
PASIEN BEKAS SEKSIO SESAREA BAIK ELEKTIF MAUPUN
EMERGENSI ATAS INDIKASI PANGGUL SEMPIT
X-RAY PELVIMETRY dan PENGUKURAN
TINGGI BADAN
Nur Aflah : Ukuran Panggul Pada Pasien Pasca Seksio Sesarea Atas Indikasi Panggul Sempit, 2010.
E. BAHAN DAN CARA KERJA
Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan rekam medik ibu pasca seksio sesarea atas indikasi panggul sempit di RSUP. H. Adam Malik Medan dan RSUD. Dr. Pirngadi
Medan sejak tanggal 1 Juni 2007 sampai 1 Juni 2009 yang mengalami di seksio sesarea secara elektif maupun emergensi. Dari alamat yang diperoleh ibu-ibu tersebut di ajak
mengikuti penelitian ini. Setelah ada persetujuan dari subjek penelitian dan memenuhi kriteria inklusi, ibu-ibu tersebut dibawa ke RS. Deli Medan untuk menjalani pemeriksaan
pelvimetri radiologis dengan menggunakan alat rontgen merek Toshiba dalam posisi setengah duduk dan dilakukan pengukuran tinggi badan menggunakan alat pengukur
berat badan merek health scale. Pembacaan ukuran panggul dilakukan oleh ahli radiologi dengan mengukur konjugata vera, konjugata transversa, konjugata oblique, distansia
interspina, distansia intertuberum dan ditentukan jenis panggul. Berdasarkan ukuran yang diperoleh, dilakukan perhitungan mana yang memiliki ukuran panggul sempit dan mana
yang memiliki ukuran panggul yang normal.
Gambar 8. Posisi dan cara pemeriksaan X-ray pelvimetri dengan menggunakan alat rontgen
Nur Aflah : Ukuran Panggul Pada Pasien Pasca Seksio Sesarea Atas Indikasi Panggul Sempit, 2010.
Gambar 9. Hasil pemeriksaan X-ray pelvimetri dan pembacaannya mulai dari a konjugata vera b konjugata transversa c konjugata oblique d distansia interspina e distansia
intertuberum dan jenis panggul
Gambar 10. Pemeriksaan tinggi badan ibu
Nur Aflah : Ukuran Panggul Pada Pasien Pasca Seksio Sesarea Atas Indikasi Panggul Sempit, 2010.
F. BATASAN OPERASIONAL