Manfaat Bagi Peneliti Manfaat bagi perguruan tinggi Manfaat bagi masyarakat

3 karena Puskesmas Pamulang merupakan Puskesmas yang sudah memiliki sistem pendataan yang cukup baik.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut : 1. Berapa prevalensi pasien lanjut usia dengan terapi polifarmasi di Puskesmas Pamulang Januari 2011 - Maret 2011? 2. Berapa kejadian interaksi obat pada pasien lanjut usia dengan terapi polifarmasi di Puskesmas Pamulang Januari 2011 - Maret 2011?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

1. Diketahuinya prevalensi pasien lanjut usia dengan terapi polifarmasi di Puskesmas Pamulang Januari 2011 - Maret 2011. 2. Diketahuinya angka kejadian interaksi obat pada pasien lanjut usia dengan terapi polifarmasi di Puskesmas Pamulang Januari 2011 – Maret 2011.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Diketahuinya karakteristik usia dan jenis kelamin pasien lanjut usia dengan terapi polifarmasi di Puskesmas Pamulang Januari 2011 - Maret 2011. 2. Diketahuinya jenis obat tersering yang diberikan pada pasien lanjut usia dengan terapi polifarmasi di Puskesmas Pamulang Januari 2011 - Maret 2011.

1.4 Manfaat penelitian

1.4.1 Manfaat Bagi Peneliti

1. Menambah keterampilan bagi peneliti dalam melakukan penelitian. 2. Mengaplikasikan ilmu yang didapat selama menjalani pendidikan di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. 4

1.4.2 Manfaat bagi perguruan tinggi

1. Mewujudkan Tri Dharma perguruan tinggi dalam melaksanakan fungsi dan tugas perguruan tinggi sebagiai lembaga yang menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. 2. Mewujudkan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah sebagai universitas riset dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan. 3. Meningkatkan kerjasama dan komunikasi antara mahasiswa dan staf pengajar Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. 4. Mendapatkan data awal tentang prevalensi pasien lanjut usia dengan terapi polifarmasi di Puskesmas Pamulang Januari 2011 - Maret 2011.

1.4.3 Manfaat bagi masyarakat

1. Meningkatkan kewaspadaan bagi para sejawat dalam peresepan pasien lansia. 2. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang resiko terdapatnya efek interaksi obat pada terapi polifarmasi 3. Memberikan informasi kepada puskesmas tentang resiko terdapatnya kombinasi obat yang berpotensi menimbulkan efek interaksi obat yang berbahaya untuk pasien pada pengobatan polifarmasi terutama pasien lanjut usia. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Lanjut Usia dan Penuaan

Definisi lanjut usia Pengertian dan Pengelompokkan Lanjut Usia Usia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia. Ada beberapa pengertian yang menjadi batasan kelompok lansia. Pada pasal 1 ayat 2, 3, 4 UU No. 13 Tahun 1998 tentang Kesehatan dikatakan bahwa usia lanjut adalah seseorang yang telah mencapai usia lebih dari 60 tahun. 9 Jika mengacu pada usia pensiun, lansia adalah mereka yang telah berusia di atas 56 tahun. 10 Sedangkan, Munro dkk., 1987 mengelompokkan older elderly ke dalam 2 bagian, yaitu 75-84 tahun dan 85 tahun. 10 Sementara itu, WHO membagi lansia atas tiga kelompok: 1. Kelompok middle age 45-59 tahun 2. Kelompok elderly age 60-74 tahun 3. Kelompok old age 75-90 tahun 11 Maryam dkk. 2008, dalam bukunya Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya, menyebutkan ada 5 klasifiksi pada lansia, yakni: 1. Pralansia prasenilis, adalah seseorang yang berusia 45-59 tahun. 2. Lansia, adalah seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih. 3. Lansia risiko tinggi, adalah seseorang yang berusia 70 tahun atau lebih seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih dengan masalah kesehatan 4. Lansia potensial, adalah lansia yang masih mampu melakukan pekerjaan dan atau kegiatan yang dapat menghasilkan barangjasa. 5. Lansia tidak potensial, adalah lansia yang tidak berdaya mencari nafkah sehingga hidupnya bergantung pada bantuan orang lain. 9