52
7. Meningkatkan akselerasi pertumbuhan ekonomi kota yang merata dan
berkelanjutan Meningkakan akselerasi pertumbuhan ekonomi kota dimaknai sebagai
percepatan pertumbuhan perekonomian kota yang memiliki kualitas dan mampu menciptakan kesempatan kerja sekaligus mengentaskan kemiskinan kota secara
berkelanjutan, serta upaya memberikan perkuatan terhadap sektor unggulan ekonomi kota, terutama UKMK.
8. mewujudkan penataan lingkungan perkotaan yang bersih, sehat, nyaman
dan religious. Lingkungan perkotaan baik permukiman, perdagangan dan industri harus
bersih, sehat, nyaman, dan religious serta terhindar dari bahaya seperti banjir, kebakaran, dan konflik sosial. Ini dimaknai lingkungan yang akan diciptakan
harus dapat memberikan rasa nyaman dan menunjang peningkatan kesehatan, serta harus berkelanjutan dan menjamin masa depan pembangunan kota.
9. Meningkatkan kualitas masyarakat kota
Misi ini dimaknai untuk membangun masyarakat yang sejahtera melalui upaya peningkatan derajat pendidikan dan kesehatan masyarakat, penanggulangan
kemiskinan dan pengganguran, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pelayanan publik, keamanan dan ketertiban, religious dan partisipatif serta dalam
kehidupan yang harmonis dan menjalankan ibadah sesuai dengan agama masing- masing, serta peningkatan kualitas sumber daya masyarakat
3.2 Sejarah Singkat Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan Kota Medan
Secara formal sebagaimana disebutkan di dalam Peraturan Daerah Kota Medan No 5 Tahun 2012 dalam proses pengurusan Izin Mendirikan Bangunan,
pengertiandefenisi bangunan sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, mempunyai peranan yang sangat strategis dalam pembentukan watak, perwujudan
produktivitas, dan jati diri masyarakat. Karena itu, penyelenggaraan bangunan perlu diatur dan dibina demi kelangsungan dan peningkatan kehidupan serta
penghidupan masyarakat, sekaligus untuk mewujudkan bangunan yang handal,
berjati diri, serta seimbang, serasi, dan selaras dengan lingkungannya.
Bangunan merupakan salah satu wujud fisik pemanfaatan ruang. Oleh karena itu dalam pengaturan bangunan tetap mengacu pada pada pengaturan
53
penataan ruang sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk menjamin kepastian dan ketertiban hukum dalam penyelenggaraan bangunan.
Setiap bangunan harus memenuhi persyaratan administratif dan teknis bangunan, serta harus diselenggarakan secara tertib yang ditandai dengan kewajiban
memiliki izin mendirikan bangunan. Pemberian izin mendirikan bangunan juga harus memiliki korelasi dengan
pengaturan tentang tata ruang. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang pada Pasal 26 dan Pasal 28 menentukan bahwa Rencana Tata
Ruang Wilayah RTRW Kota menjadi dasar untuk penertiban perizinan lokasi pembangunan dan administrasi pertanahan. Pemberian izin mendirikan bangunan
merupakan salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah. Untuk menjamin terselenggaranya pelayanan pemberian izin mendirikan
bangunan yang optimal dan berkelanjutan diperlukan paying hukum yang mampu mewujudkan kepastian hukum bagi setiap orang atau Badan yang akan
mendirikan bangunan di Kota Medan. Dengan demikian Peraturan Daerah ini diharapkan dapat mewujudkan kepastian hukum bagi setiap Orang atau Badan
dalam melaksanakan kegiatan pendirian bangunan di wilayah Kota Medan.
3.3 Visi dan Misi Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan Kota Medan A. Visi