17
2.1.10 Proses Lapar dan Kenyang
Proses di dalam otak yang melibatkan sensor fisiologis mengenai makanan serta proses regulasi lapar dan kenyang yang sangat progresif
perkembangannya. Di otak, terdapat mekanisme pengontrolan nafsu makan, akan tetapi pengontrolan itu tidak bergantung pada otak saja,
terdapat berbagai faktor yang meningkatkan stimulasi dari proses tersebut, diantaranya adalah hormon dan faktor lingkungan.
11
Faktor kimiawi juga memegang peranan penting dalam regulasi ini, banyak lemak yang
tersimpan dalam tubuh misalnya atau status kenyang dan lapar. Akibat faktor sinyal molekuler yang multipel ini, perilaku makan akhirnya
disesuaikan dengan kebutuhan energi jangka panjang dan jangka pendek tubuh. Dalam regulasi jangka pendek, informasi yang digunakan untuk
membantu mengontrol fungsi dan frekuensi makan. Sedangkan dalam regulasi jangka panjang, asupan kalori total dan pengeluaran energi total
baik maka kandungan energi total tubuh relatif konstan.
1
a. Faktor endokrin dan interaksinya dengan sistem yang lebih tinggi : Gambar 2.1.10.1
a.1. Peran nukleus arkuatus : NPY dan melanokortin. Hipotalamus berperan penting dalam kontrol keseimbangan
energi dan asupan makanan, bagian dari hipotalamus yaitu nukleus arkuatus. Nukleus arkuatus berperan dalam kontrol
jangka panjang keseimbangan energi dan berat tubuh serta kontrol jangka pendek asupan makanan sehari-hari. Nukleus
arkuatus mengeluarkan dua subset yaitu NPY dan melanokortin yang mempunyai fungsi yang berlawanan. NPY
berperan dalam peningkatan asupan makanan sehingga terjadi pertambahan berat badan. Melanokortin merupakan hormon
untuk menentukan warna kulit, akan tetapi α melonocyte
stimulating hormone yang ada pada manusia berfungsi untuk menekan nafsu makan.
1
18
a.2. Leptin dan insulin dalam pengaturan jangka panjang keseimbangan energi.
Adiposit sel lemak berfungsi untuk tempat menyimpan lemak trigliserida, fungsi lain dari adiposit adalah
mengeluarkan hormon yaitu adipokin yang berperan untuk keseimbangan energi dan metabolisme. Adipokin dalam peran
keseimbangan energi dan metabolisme adalah leptin yang memiliki fungsi untuk regulasi berat normal tubuh. Leptin
secara spesifik berfungsi untuk penanda kenyang melalui penghantaran sinyal molekuler ke NPY. Leptin bekerja
dengan menghambat NPY perangsang nafsu makan dan merangsang pengeluaran melanokortin penekan nafsu
makan. Kontrol jangka panjang keseimbangan energi juga dipengaruhi oleh insulin. Insulin akan terangsang produksinya
jika ada peningkatan konsentrasi glukosa dan nutrien lain, peningkatan sekresi insulin tersebut menghambat sel penghasil
NPY nukleus arkuatus sehingga terjadi penekanan asupan makanan.
1
a.3. Ghrelin dan peptida YY
3-36
PYY
3-36
dalam perilaku makan jangka pendek.
Ghrelin merupakan hormon yang dihasilkan lambung yang memiliki fungsi untuk mengatur lapar, mekanisme kerja
ghrelin adalah dengan pengaktifan neuron penghasil NPY di hipotalamus sehingga merangsang nafsu makan. Peningkatan
sekresi ghrelin terjadi paling tinggi ketika sebelum makan sehingga timbul keinginan untuk makan, kemudian akan mulai
menurun saat makanan telah dimakan. PYY
3-36
memiliki mekanisme kerja dan fungsi yang berlawanan dengan ghrelin,
PYY
3-36
paling tinggi kadarnya saat setelah makan yang fungsinya adalah memberikan sinyal kenyang, mekanisme