Tata Laksana dan Pencegahan Obesitas

30 berkalori sangat rendah very low calorie diet, farmakoterapi, dan terapi bedah. 4 Jika anak memiliki berat badan BB 140 BB ideal superobesitas maka diindikasikan untuk melakukan diet kalori sangat rendah very low calorie diet. Formula diet yang paling sering diterapkan adalah protein-sparing modified fast PSMF, PSMF adalah formula diet dengan membatasi asupan kalori hanya 600-800 kalorihari, protein hewani 1,5-2,5 gkg berat badan, suplementasi vitamin dan mineral, serta minum lebih dari 1,5 L cairan per hari. Diet ini harus lah dengan pantauan dokter dan hanya dilakukan selama 12 minggu. 4 Farmakoterapi sebagai terapi untuk obesitas dikelompokkan menjadi tiga, yaitu penekan nafsu makan misalnya sabutramin, penghambat absorpsi zat-zat gizi misalnya orlistat, dan kelompok-kelompok lain termasuk leptin, octreotide, dan metformin. Untuk terapi obesitas secara farmakologi di tahun 2003 U.S Food and Drug Administration menyetujui bahwa Orlistat 120 mg disertai dengan ekstra suplementasi yang larut dalam lemak. 4 Untuk terapi bedah pada kasus obesitas bedah bariatrik ada dua, yaitu gastric banding dan vertical-banded gastroplasty yang memiliki untuk mengurangi retriksi makanan dan memperlambat pengosongan lambung, prinsip kedua yaitu gastric bypass dari lambung menuju akhir usus halus yang berfungsi mengurangi absorbsi makanan. Akan tetapi, sampai saat ini efek jangka panjang dari terapi bedah pada obesitas masih belum diteliti lebih jauh lagi. 4 f. Pencegahan. Pencegahan dilakukan dengan dua macam strategi yaitu strategi pendekatan populasi dan pendekatan pada kelompok yang berisiko tinggi menjadi obesitas. Strategi pendekatan populasi 31 dilakukan dengan cara mempromosikan cara hidup sehat pada smua anak dan remaja beserta orangtuanya, sedangkan pendekatan pada kelompok yang berisiko tinggi menjadi obesitas yaitu edukasi mengenai faktor risiko dan dampak yang terjadi apabila anak menderita obesitas. Upaya yang dilakukan bisa berupa promosi pemberian ASI eksklusif sampai usia 6 bulan pada anak yang punya kerentanan menderita obesitas. Penelitian membuktikan bahwa menunda pemberian makanan dan memperpanjang jangka pemberian ASI dapat menurunkan kemungkinan terjadinya obesitas. 4 Untuk orangtua diberikan pengetahuan mengenai pola diet dan aktivitas fisik seperti : 4  Hargai selera makan anak, jangan memaksakan anak untuk menghabiskan porsi makan setiap kali makan, sebaiknya biarkan anak yang mengambil makanannya sendiri agar sesuai dengan porsi yang diinginkan.  Menghindari makanan siap saji atau makanan manis sebisa mungkin.  Batasi jumlah makanan berkalori tinggi terutama yang disimpan di rumah.  Penyediaan makanan dengan komposisi lemak lebih rendah dari 30 kalori total.  Jika ada makanan berlemak sebaiknya disediakan pula makanan yang mengandung sejumlah serat.  Membatasi camilan.  Batasi menonton televisi dan dorong anak agar aktif bermain dengan teman sebaya.  Mendorong anak untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sekolah. 32  Jadwalkan kegiatan keluarga yang menyenangkan namun mampu membakar kalori tinggi berlari, bersepeda, renang, dan lain - lain.

2.1.12 Kuesioner Penelitian

Untuk menilai tingkat aktivitas responden, penelitian ini menggunakan “Baecke Questionnaire for Physical Activities”. Pada “Baecke Questionnaire for Physical Activities ” terdapat 3 kategori utama untuk penilaian tingkat aktivitas fisik responden, kategori tersebut yaitu : indeks waktu kerja, indeks olahraga, dan indeks waktu luang. Pada penelitian ini, Baecke Questionnaire for Physical Activities dilakukan sedikit modifikasi pada beberapa pertanyaannya, hal ini ditujukan agar kuesioner ini sesuai dengan kegiatan yang dilakukan para responden sehari-harinya. Dari 3 kategori utama tersebut, pertanyaan kembali dilakukan perincian sehingga terdapat 13 pertanyaan dan 1 pernyataan. Untuk kategori indeks waktu kerja terdapat 7 pertanyaan, indeks olahraga 1 pertanyaan dan 1 penyataan, dan indeks waktu luang 4 pertanyaan. Perilaku makan responden dinilai dengan menggunakan “Child Eating Behavior Questionnaire ”. Pada kuesioner tersebut terdapat 35 pertanyaan yang dibagi menjadi 8 kategori, yaitu: food responsiveness FR, emotional over-eating EOE, enjoyment of food EF, desire to drink DD, satiety responsiveness SR, slowness in eating SE, emotional under-eating EUE, dan food fussiness FF. Dari 8 kategori tersebut, dibagi kembali menjadi 2 kategori utama, yaitu food approach dan food avoidant. Kategori food approach memiliki hubungan dengan 4 kategori pertama yang sudah disebutkan sebelumnya FR, EOE, EF, dan DD, sedangkan kategori food avoidant memiliki hubungan dengan SR, SE, EUE, dan FF. 33

2.2 Kerangka Teori

2.3 Kerangka Konsep

Keterangan : = dilakukan penelitian Glikogenesis di hati dan otak Glikogen di hati dan otak Lipogenesis Trigliserida di Hati VLDL Complex Terjadi dalam kurun waktu yang lama OBESITAS Glukosa Darah Insulin Asam Glukosa Tubuh Trigliserida adiposit Kurangnya aktvititas fisik Faktor Resiko Genetik Psikososial dan Lingkungan Sensitivitas Reseptor Leptin di Otak Inhibisi melanocortin Nafsu Makan Diet Kalori Genetik Aktivitas Fisik Pola Makan Penyimpanan lemak pada tubuh Perubahan lemak menjadi energi Asupan kalori Kalori yang dibakar Obesitas 34

2.4 Definisi Operasional

No Variabel Definisi operasional Alat Ukur Cara Pengukuran Skala Pengukura n 1 Tinggi badan TB Ukuran yang digunakan untuk mengukur tinggi seseorang Meteran Siswasiswi diukur dengan badan menempel pada dinding, tumit merapat ke dinding, siswa- siswi menghadap ke pemeriksa, mata lurus ke depan dan kepala tegak, kemudian di ukur di atas kepala dengan menggunakan bidang datar. Numerik 2 Berat badan BB Ukuran yang lazim atau sering untuk mengukur keadaan gizi Timbangan BB Siswasiswi naik di atas timbangan selanjutnya dilihat angka pada timbangan. Angka tersebut merupakan BB siswasiswi Numerik 3 Indeks Massa Tubuh IMT Massa tubuh yang diukur dengan membandingkan BB dengan TB Hasil dari pengukuran TB dan BB kemudian dihitung dengan menggunakan rumus IMT. Angka hasil merupakan IMT dari siswasiswi tersebut. Numerik 35

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Disain Penelitian Disain yang digunakan pada penelitian ini adalah disain case control. 3.2 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2.1 Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli - Agustus 2014. 3.2.2 Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Madrasah Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, jl. Ibnu Taimia IV Komplek IAIN, Pisangan, Ciputat 15419, Tangerang Selatan. 3.3 Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.1 Populasi Penelitian Populasi pada penelitian ini adalah siswa-siswi Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan yang berusia 7-15 tahun dan menderita obesitas. 3.3.2 Sampel Penelitian Sedangkan untuk sampel penelitian adalah para siswa-siswi obesitas. Variabel terikat pada penilitian kali ini adalah siswasiswi yang obesitas, sedangkan variabel bebas adalah tingkat aktivitas fisik dan perilaku makan dari tiap siswasiswi tersebut. Untuk menentukan jumlah sampel penelitian digunakan rumus yaitu : n= { � +� .5��[ +� −� ⁄ ] } + 3 Z α = 1.96 Z β = 0.84 r = 0.4 Dari hasil rumus di atas didapatkan sampel sebesar 52.

Dokumen yang terkait

Gambaran Pola Makan Dan Kejadian Obesitas Pada Remaja Di SMP Harapan 1 Medan Dan SMP Negeri 10 Medan Tahun 2004

0 32 88

Pengaruh Perilaku Makan Dan Aktivitas Fisik Terhadap Kejadian Obesitas Pada Pelajar Smu Methodist Medan Tahun 2009

2 53 114

Hubungan Tingkat Aktivitas dan Perilaku Makan dengan Kejadian Obesitas Pada Siswa-Siswi Madrasah Ibtida’iyah Pembangunan Jakarta. 2014

3 20 83

Hubungan Tingkat Aktivitas dan Perilaku Makan dengan Kejadian Obesitas Pada Siswa-Siswi Madrasah Ibtida’iyah Pembangunan Jakarta. 2014.

0 14 83

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Selera Makan di Rumah pada Siswa/Siswi Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta Tahun 2015

2 34 143

HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN OBESITAS PADA MAHASISWA FAKULTAS KEGURUAN DAN Hubungan Antara Pola Makan Dengan Kejadian Obesitas Pada Mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 1 16

HUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN OBESITAS ANAK PADA SISWA SD DEK PADANG TAHUN 2011.

0 0 10

HUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN OBESITAS MAHASISWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES ACEH

0 1 5

HUBUNGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE GENITAL DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN PADA SISWI MADRASAH ALIYAH MUHAMMADIYAH KUDUS

1 2 8

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT OBESITAS DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA SISWA-SISWI DI MAN 2 SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Antara Tingkat Obesitas dengan Tingkat Depresi Pada Siswa-Siswi Di MANA 2 Sleman Yogyakarta - DIGILIB UNISAYOGYA

0 0 13