20
B. Konsep Analisis Wacana Van Dijk
Dari sekian banyak model analisis wacana yang diperkenalkan dan dikembangkan oleh beberapa ahli, barang kali model Van Dijk adalah model
yang paling banyak dipakai. Hal ini kemungkinan karena van Dijk mengelaborasi elemen-elemen wacana sehingga bisa didayagunakan dan
dipakai secara praktis. Menurut Van Dijk, sebagaimana yang dikutip Eryanto dalam buku,
wacana tidak cukup hanya di dasarkan pada analisis atas teks semata, karena teks hanya hasil dari suatu praktik produksi yang harus juga diamati dan harus
dilihat juga bagaimana suatu teks diproduksi, sehingga kita memperoleh suatu pengetahuan kenapa teks bisa semacam itu.
8
Berikut kerangka analisis wacana sesuai dengan model Van Dijk :
Gambar 1 Dimensi Wacana Van Dijk
1. Teks Teun A. Van Dijk melihat suatu wacana terdiri atas berbagai
Strukturtingkatan, yang masing-masing bagian saling mendukung. Van dijk membaginya dalam tiga tingkatan :
8
Eryanto, Analisis Wacana : Pengantar Analisis Teks Media, Yogyakarta: LKIS, 2006, Cet. Ke-V, h. 221.
Konteks Kognisi Sosial
Teks
21
a. Struktur makro. Merupakan makna globalumum dari suatu teks yang
dapat diamati dengan melihat topik atau tema yang dikedepankan dalam suatu berita
b. Superstruktur adalah kerangka suatu teks bagaimana bagian-bagian
teks tersusun ke dalam berita secara utuh. c.
Struktur mikro adalah makna wacana yang dapat diamati dari bagian kecil dari suatu teks yakni kata, kalimat, proposisi, anak kalimat,
proposisi, anak kalimat, paraphrase dan gambar.
9
2. Kognisi Sosial
Analisis wacana tidak hanya membatasi perhatiannya pada struktur teks, tetapi bagaimana suatu teks diproduksi. Dalam pandangan Van Dijk
perlu ada penelitian mengenai kognisi sosial yang meneliti kesadaran mental wartawan yang membentuk teks tersebut. Misalnya analisis wacana
pemberitaan kasus ambon, selain analisis atas teks berita perlu dilakukan penelitian atas kesadaran mental wartawan dalam memandang kasus
ambon. Pendekatan kognitif didasarkan pada asumsi bahwa teks tidak
mempunyai makna, tetapi makna itu diberikan oleh pemakai bahasa. Kognisi sosial ini penting dan menjadi kerangka yang tidak terpisahkan
untuk memahami teks media.
10
9
Ibid, h. 225
10
Ibid, h. 260
22
3. Konteks sosial
Analisis wacana kritis mempertimbangkan konteks dari wacana, seperti latar, situasi, peristiwa, dan kondisi. Wacana di sini dipandang
diproduksi, dimengerti, dan dianalisis pada suatu konteks tertentu. Mengikuti Guy Cook, analisis wacana juga memeriksa konteks dari
komunikasi: siapa yang mengkomunikasikan dengan siapa dan mengapa; dalam jenis khalayak dan situasi apa; melalui medium apa; bagaimana
perbedaan tipe dari perkembangan komunikasi dan hubungan untuk setiap masing-masing pihak.
11
Konteks sosial juga melihat bagaimana teks itu dihubungkan lebih jauh dengan struktur sosial dan pengetahuan yang berkembang dalam
masyarakat atas suatu wacana. Analisis Van Dijk disini menghubungkan analisis tekstual yang memusatkan perhatian melalui pada teks kea rah
analisis yang komprehensif bagaimana teks berita itu diproduksi, baik dalam hubungannya dengan individu wartawan maupun dari masyarakat.
12
Dalam pandangan Van Dijk, teks bisa dianalisis dengan menggunakan elemen, dan untuk memperoleh gambaran elemen-elemen struktur wacana
teks tersebut, berikut adalah penjelasan singkatnya : 1.
Tematik Secara harfiah tema
berarti “sesuatu yang telah diuraikan”, atau “sesuatu yang telah ditempatkan”. Kata ini berasal dari kata Yunani
tithenai yang berarti „menempatkan‟ atau „meletakkan‟. Dilihat dari sudut
11
Ibid, h. 8
12
Ibid, h. 225