Kebijakan Redaksional Surat Kabar Media Indonesia Secara Umum

Jelas hal ini menjadi jati diri dari Media Indonesia, untuk tetap konsisten memberikan fakta dari sudut pandang ideologinya, yakni nasionalis, kebangsaan, demokrasi dan NKRI, bukan hal lain seperti keagamaan misalnya. Bila penulis analogikan Skema Hirarki Pengaruh tersebut dengan editorial, maka dapat dikatakan bahwa isi dari editorial tidak lepas dari beberapa level atau pengaruh di atas. Mulai dari dalam diri penulis itu sendiri, rutinitas media, organisasi, lingkungan sekitar media, dan yang lebih kental adalah pengaruh dari ideologi media bersangkutan. Karenanya, penulisan editorial harus mampu mengungkap opini dengan jelas, lugas dan tajam, sehingga dapat memberikan gambaran atau cerminan terhadap media massa tersebut. Berdasarkan hal-hal di atas, dapat disimpulkan bahwa kebijakan redaksi dalam penulisan editorial, berdasarkan berita-berita penting yang dipengaruhi oleh sikap, posisi dan pandangan suatu media terhadap nilai- nilai, norma dan etika yang berlaku di masyarakat. Kebijakan yang menjadi kerangka umum, otomatis mempengaruhi penulisan editorial, mulai dari menyiapkan tulisan, menentukan tujuan, sampai integritas penulisannya.

B. Kebijakan Redaksional Surat Kabar Media Indonesia Secara Umum

Secara umum, semua surat kabar memiliki kebijakan redaksional yang dijadikan prinsip atau patokan dasar untuk membimbing tindakan dan wewenang yang dibutuhkan, guna mencapai tujuan dari suatu media. Prinsip tersebut selanjutnya berfungsi untuk mengarahkan langkah-langkah sebagai dasar pertimbangan suatu lembaga media massa untuk menyiarkan atau tidaknya suatu berita. 16 Pengambilan kebijakan suatu media, sangat erat kaitannya dengan tujuan yang akan dicapai. Gejala ini seiring dengan meningkatnya peran media itu sendiri sebagai suatu institusi penting dalam masyarakat, begitu pula yang terjadi pada Surat Kabar Media Indonesia. Media Indonesia memiliki kebijakan redaksional yang mengarahkan seluruh badan yang berada di dalamnya untuk senantiasa berada pada koridor kebijakan tersebut. Media Indonesia, yang merupakan koran politik, memiliki kebijakan mengutamakan isu-isu politik sebagai isu yang paling sering diekslpoitasi, dibandingkan dengan isu lain. ”… kita lebih mengutamakan isu-isu politik. Karena itu, politik kita tempatkan di halaman- halaman depan.” 17 Walaupun demikian, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk mengangkat isu lain yang lebih penting. Ini merupakan pertimbangan nilai- nilai berita yang tentu saja dimiliki oleh setiap surat kabar. Media, seperti halnya Media Indonesia, sudah pasti lebih mengangkat berita-berita yang penting dan menarik bagi masyarakat, sebagai fokus utama pemberitaannya. Hal ini terjadi tentu saja karena tujuan dari media itu sendiri, yakni untuk menyajikan peristiwa penting secara akurat, aktual dan kredibel. Meskipun Media Indonesia dikenal sebagai koran politik, akan tetapi pertimbangan nilai berita tersebutlah yang menjadi kebijakan untuk menyiarkan atau tidaknya 16 Tebba, Jurnalistik Baru, h. 150. 17 Wawancara Pribadi dengan Usman Kansong. suatu peristiwa, “tentu saja harus berdasarkan nilai-nilai berita. Nilai berita tinggi, tentu saja itu yang kita angkat...” 18 Hal ini merupakan tujuan dari setiap media untuk tetap bertahan, dan memiliki tempat di hati para pembacanya. Media sebagai lembaga yang juga bersaing dengan lembaga lain, dengan cara sedemikian rupa menyajikan fakta semenarik mungkin, melalui pemilihan tema, sudut pandang, ataupun kemasan, agar mendapat perhatian khusus di hati masyarakat. 19 Selain berdasarkan nilai-nilai berita, kebijakan redaksional Media Indonesia untuk menyiarkan berita yang sesuai dengan ideologi yang dianut. Ideologi Media Indonesia adalah keindonesiaan, kebangsaan, nasionalisme, pancasila, dan NKRI. Maka dalam penulisan berita pun harus sesuai dengan ideologi tersebut. “Ideologi sangat mempengaruhi kebijakan, karena kebijakan adalah turunan dari ideologi. Ideologi kita kebangsaan, pancasila, nasionalis, dan sebagainya, maka pemberitaan kita semuanya harus mengarah ke sana. ” 20 Kemudian Usman Kansong menambahkan, mengenai tulisan dalam mengungkapkan fakta berita, Media Indonesia harus dengan bahasa yang lugas, dan tidak berputar-putar. “… tulisan-tulisan kita harus lugas, to the point. ” 21 Inilah kiranya beberapa kebijakan Surat Kabar Media Indonesia secara umum. Dalam setiap penulisan berita, Media Indonesia harus menyesuaikan dengan nilai-nilai berita, akan tetapi isu-isu politiklah yang lebih ditonjolkan, 18 Ibid 19 Alex Sobur, Analisis Teks Media, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2006, h. 64. 20 Wawancara Pribadi dengan Usman Kansong. 21 Ibid terlebih dengan menempatkan Rubrik Politik pada halaman-halaman awal. Selanjutnya adalah harus sesuai dengan ideologi, ideologi nasionalisme yang dianut, menuntut semua pemberitaan harus berdasarkan nilai-nilai kebangsaan, keindonesiaan, nasionalis dan NKRI. Serta mengenai bahasa dan tulisan yang digunakan, Media Indonesia memilih menggunakan bahasa yang lugas dan to the point, langsung menitik beratkan apa yang ingin disampaikan dan tidak berputar-putar, pada semua tulisannya.

C. Kebijakan Redaksional Surat Kabar Media Indonesia dalam Penulisan Editorial