Hipotesis Penelitian Kerangka Pemikiran

2.2.4. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan skema kerangka pemikiran, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: 1. Ada penerapan ISO 9001:2000 di PT Perkebunan Nusantara III Kebun Sei Meranti. 2. Ada perbedaan volume penjualan produk CPO sebelum dan sesudah penerapan ISO 9001:2000 di PT Perkebunan Nusantara III Kebun Sei Meranti 3. Ada perbedaan harga CPO sebelum dan sesudah penerapan ISO 9001:2000 di PT. Perkebunan Nusantara III Kebun Sei Meranti. 4. Ada perbedaan tingkat keuntungan sebelum dan sesudah penerapan ISO 9001:2000 di PT Perkebunan Nusantara III Kebun Sei Meranti. BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Metode Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ditentukan secara Purposive,yaitu penentuan secara sengaja di PT Perkebunan Nusantara III Persero Kebun Sei Meranti Kabupaten Labuhan Batu Selatan,dengan pertimbangan bahwa pada perusahaan perkebunan tersebut menerapakan ISO 9001:2000 Tabel 3.1.a Perkebunan yang Menerapkan Sertifikat ISO 9001:2000 di PT Perkebunan Nusantara III Persero Kebun Sei Meranti No Perkebunan yang Menerapkan Sertifikat ISO 9001:2000 Waktu Penetapan Sertifikat ISO9001:2000 1 Kebun Dusun Hulu 2 Kebun Banggun 3 Kebun Bandar Betsy 4 Kebun Sei Dadap 5 Kebun Pulau Mandi 6 Kebun Ambaluku 7 Kebun Sei Silau 8 Kebun Bandar Selamat 9 Kebun Huta Padang 10 Kebun Sisumut 11 Kebun Aek Nabara Utara 12 Kebun Aek Nabara Selatan 13 Kebun Rantau Parapat 14 Kebun Membang Mudah 19 Maret 2008 19 Maret 2008 19 Maret 2008 19 Maret 2008 19 Maret 2008 19 Maret 2008 19 Maret 2008 19 Maret 2008 19 Maret 2008 19 Maret 2008 19 Maret 2008 19 Maret 2008 19 Maret 2008 19 Maret 2008 15 Kebun Labuhan Haji 16 Kebun Merbau Selatan 17 Kebun Sei Beruhur 18 Kebun Sei Kebara 19 Kebun Aek Torop 20 Kebun Pir Aek Raso 21 Kebun Sei Meranti 22 Kebun Sei Daun 23 Kebun Torgamba 24 Kebun Bukit Tujuh 25 Kebun Gunung Pamela 26 Kebun Manako 27 Kebun Silau Dunia 28 Kebun Gunung Para 29 Kebun Sei Putih 30 Kebun Sarang Ginting 31 Kebun Hapesong 32 Kebun Batang Toru 33 Kebun Karang Inong 34 Kebun Julok Rayeuk 35 Kebun Rakyat Peumakmu Gampong 19 Maret 2008 19 Maret 2008 19 Maret 2008 19 Maret 2008 19 Maret 2008 19 Maret 2008 19 Maret 2008 19 Maret 2008 19 Maret 2008 19 Maret 2008 19 Maret 2008 19 Maret 2008 19 Maret 2008 19 Maret 2008 19 Maret 2008 19 Maret 2008 19 Maret 2008 19 Maret 2008 19 Maret 2008 19 Maret 2008 19 Maret 2008 Sumber : Kantor Kebun Sei Meranti, 2014. 1 Tabel 3.1.b Luas Lahan di PT. Perkebunan Nusantara III Persero Kebun Sei Meranti No Perkebunan Luas Lahan Ha 1 Kebun Dusun Hulu 2 Kebun Banggun 3 Kebun Bandar Betsy 4 Kebun Sei Dadap 5 Kebun Pulau Mandi 6 Kebun Ambaluku 7 Kebun Sei Silau 8 Kebun Bandar Selamat 9 Kebun Huta Padang 10 Kebun Sisumut 11 Kebun Aek Nabara Utara 12 Kebun Aek Nabara Selatan 13 Kebun Rantau Parapat 14 Kebun Membang Mudah 15 Kebun Labuhan Haji 16 Kebun Merbau Selatan 17 Kebun Sei Beruhur 18 Kebun Sei Kebara 19 Kebun Aek Torop 20 Kebun Pir Aek Raso 21 Kebun Sei Meranti 22 Kebun Sei Daun 23 Kebun Torgamba 24 Kebun Bukit Tujuh 25 Kebun Gunung Pamela 26 Kebun Manako 27 Kebun Silau Dunia 28 Kebun Gunung Para 29 Kebun Sei Putih 30 Kebun Sarang Ginting 31 Kebun Hapesong 32 Kebun Batang Toru 33 Kebun Karang Inong 34 Kebun Julok Rayeuk 35 Kebun Rakyat Peumakmu Gampong 4.852,43 3.378,83 5.348,90 4.694,61 3.766,40 3.178,60 6.438,40 3.651,40 4.790,22 5.725,00 3.714,31 7.312,60 4.332,70 3.022,75 3.248,07 3.293,55 6.060,27 6.139,87 6.471,31 7.247,22 7.555,00 7.529,70 6.386,26 4.000,00 5.589,06 2.322,77 4.963,62 4.030,00 3.387,83 3.051,72 4.005,01 4.097,37 4.633,00 4.470,00 4.331,22 Sumber : Kantor Kebun Sei Meranti, 2014. 3.2.Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu data sekunder. Data sekunder diperoleh dari kantor Kebun Sei Meranti PT Perkebunan Nusantara III Persero. Pada penelitian ini, tingkat keuntungan sebelum dan sesudahpenerapan ISO 9001:2000, dan keuntungan perusahaan akan ditinjau dalam jangka 5 tahun sebelum dan 5 tahun sesudah diterapkan ISO 9001:2000 di kebun Sei Meranti PT Perkebunan Nusantara III Persero. Hal ini bertujuan untuk melihat perbedaan tingkat keuntungan sebelum dan sesudahpenerapan ISO 9001:2000dalam mendapatkan keuntungan dan secara signifikan perbedaan sebelum dan sesudah diterapkan ISO 9001:2000. Tabel 3.2. Jenis dan Sumber Pengumpulan Data. Jenis Data Sumber Data Data penerapan ISO Kantor Kebun Sei Meranti PT Perkebunan Nusantara III Persero Data volume penjualan CPO Kantor PT Perkebunan Nusantara III Persero Harga jual CPO Kebun Sei Meranti Kantor PT Perkebunan Nusantara III Persero Keuntungan Kebun Sei Meranti Kantor PT Perkebunan Nusantara III Persero 3.3.Metode Analisis Data Berdasarkan identifikasi masalah pada bagian sebelumnya, maka metode analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut: Untuk menguji hipotesis 1, digunakan analisis deskriptif yaitu dengan menjelaskan bagaimana penerapan ISO 9001:2000 di PT. Perkebunan Nusantara III di lokasi penelitian Kebun Sei Meranti. Untuk menguji hipotesis 2, 3 dan 4, digunakan Uji Beda Rata-Rata Compare Means. Penggunaan Uji Beda Rata-Rata ini adalah karena ingin melihat perbedaan volume penjualan CPO, perbedaan harga CPO danperbedaan tingkat keuntungan sebelum dan sesudah menerpkan ISO 9001:2000. Maka Uji Beda Rata-Rata yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Dependent Sample T-Test Paired Sample T-Test dengan rumus sebagai berikut: Dimana: 1 = Rata-rata Volume Penjualan CPOharga CPOtingkat keuntungan sebelum penerapan ISO 9001:2000 2 = Rata-rata Volume Penjualan CPOharga CPOtingkat keuntungan sesudah penerapan ISO 9001:2000 S 1 2 = VariansVolume Penjualan CPOharga CPOtingkat keuntungan sebelum penerapan ISO 9001:2000 S 2 2 = Varians Volume Penjualan CPOharga CPOtingkat keuntungan sesudah penerapan ISO 9001:2000 n 1 = Jumlah pengamatan pertama n 2 = Jumlah pengamatan kedua Dengan kriteria uji: Jika t-hitung ≤ t-tabel, maka H diterima dan H 1 ditolak Jika t-hitung t-tabel, maka H ditolak dan H 1 diterima α = 0,05 Jika signifikansi α 0,05, maka H ditolak dan H 1 diterima Jika signifikansi α 0,05, maka H diterima dan H 1 ditolak Hipotesis yang diajukan adalah: H : Tidak ada perbedaan volume penjualan CPOharga CPOtingkatkeuntungan sebelum dan sesudah menerapkan ISO 9001:2000 H 1 :Ada perbedaan volume penjualan CPOharga CPOtingkat keuntungan sebelum dan sesudah menerapkan ISO 9001:2000 3.4.Definisi dan Batasan Operasional 3.4.1 Definisi Definisi dibuat untuk meghindari dan kesalahpahaman dalam penelitian ini, maka dalam menafsirkan penelitian ini sebagai berikut: 1. Penerapan adalah setiap aturan atau ketentuan dan syarat-syarat yang telah dipersiapkan dan ditetapkan terlebih dahulu secara sepihak oleh pelaku usaha yang dalam suatu dokumen. 2. Volume penjualan CPO adalah sejumlah produksi yang dipasarkan perusahaan dalam satuan Kg 3. Harga produk CPO adalah sejumlah uang yang dibayarkan oleh konsumen atas CPO yang diperoduksi perkebunan dalam satuan Rp kg. 4. Tingkat keuntungan adalah selesih antara total penerimaan dengan total biaya dalam satuan Rp 5. Perkebunan tidak bersertifikat ISO 9001:2000 adalah perkebunan yang belum melewati peroses sertifikasi dalam penerapannya. 6. Perkebunan bersertifikasi ISO 9001:2000 adalah perkebunan yang telah melewati peroses sertifikasi dan menerapkannya 7. ISO Internasional Standardization Organization adalah suatu federasi badan standart nasional seluruh dunia yang berasal dari 100 negara. 8. SMM Sistem Manajemen Mutu, yaitu sekumpulan prosedur terdokumentasi dan praktek–praktek standard manajemen sistem yang bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk barang jasa.

3.4.2 Batasan operasional