Konversi Minyak Tanah ke LPG

2.3 Konversi Minyak Tanah ke LPG

Program kebijakan pemerintah ini merupakan program pengalihan subsidi dan penggunaan minyak tanah oleh masyarakat ke gas LPG 3 Kg melalui pembagian paket LPG 3 Kg beserta isi, kompor, regulator dan selang secara gratis kepada masyarakat yang memiliki kriteria yang sudah ditentukan sebelumnya. Program ini dilaksanakan oleh pemerintah dengan maksud untuk mengatisipasi semakin menipisnya cadangan minyak bumi di Indonesia dan terus melambungnya harga minyak dunia. Kemudian selain itu program ini juga bertujuan untuk mengurangi beban subsidi BBM yang terlalu besar, khususnya subsidi bagi minyak tanah. Terakhir, program ini secara teknis terbukti lebih mudah digunakan, lebih hemat, lebih aman dan lebih ramah lingkungan. Program konversi minyak tanah ke gas LPG Liquid Petroleum Gas ditetapkan oleh pemerintah sebagai satu-satunya alternatif agar masyarakat dapat menggunakan bahan bakar untuk memasak dengan harga yang jauh lebih murah. www.pertamina.com. Alasan dilakukannya program Konversi Minyak Tanah ke LPG adalah : - Berdasarkan kesetaraan nilai kalori, subsidi LPG lebih rendah dari pada subsidi minyak tanah. - Penghematan subsidi dapat mencapai Rp 15-20 Trilyun jika program ini berhasil. LPG lebih sulit dioplos dan disalahgunakan. - LPG lebih bersih dari pada minyak tanah. Universitas Sumatera Utara Kelebihan LPG dibanding dengan minyak tanah : 1. Lebih praktis : Di segi penggunaan, LPG dinilai lebih mudah dalam penggunaan dibandingkan penggunaan kompor yang menggunakan minyak tanah dengan bukti semisal pada saat kita menggunakan kompor minyak tanah, kita perlu menggunakan sumbu yang kemudian dibasahi dengan minyak tanah dan disulut dengan api barulah sumbu tersebut akan menghasilkan api yang digunakan untuk dimasukan ke sumbu kompor guna meratakan sumbu kapilaritas pada kompor minyak tanah. Di sisi lain ketika kita menggunakan kompor gas yang menggunakan LPG, maka kita tidak perlu repot-repot untuk melakukan prosedur selama prosedur kompor minyak tanah. Selain hal-hal kemudahan yang telah dijabarkan diatas, kemudahan dan kepraktisan penggunaan kompor berbasis LPG adalah kemudahan dalam perawatannya. 2. Lebih ramah lingkungan : Dilihat dari segi emisi gas pembakaran ternyata berdasarkan fakta yang ada menjelaskan bahwa gas pembakaran kompor minyak tanah berupa asap kompor menyebabkan asap dengan tingkat polutan yang cukup tinggi dilihat dari warna asap kompor tersebut yaitu hitam, sedangkan pada kompor yang menggunakan LPG terbukti lebih ramah lingkungan dengan gas pembakaran yang lebih bersahabat. Universitas Sumatera Utara Efektivitas Penggunaan LPG dibanding Minyak Tanah Perbandingannya 1 tabung LPG setara dengan 5.22 liter minyak tanah dalam 5 hari. Dengan perhitungan pemakaian minyak tanah 1 liter per hari, maka LPG lebih hemat 97.4, LPG 3 kg dapat menghemat sekitar Rp 3000 per minggu. Alokasi minyak tanah akan ditarik setara dengan jumlah energi LPG yang disalurkan. Ukuran kesetaraan yang telah ditetapkan adalah 1 kg LPG = 1.74 liter minyak tanah. Hal tersebut didukung pula dengan fakta bahwa harga minyak tanah Rp. 2.500liter sedangkan elpiji hanya Rp. 1.800liter sehingga dengan menggunakan elpiji akan lebih murah bila dibandingkan dengan minyak tanah. “ Kalau untuk satu keluarga menggunakan minyak tanah 30 liter per bulan maka akan mengeluarkan biaya sebesar Rp. 75.000 sedangkan kalau pakai elpiji hanya 12 kilogram dengan harga Rp. 40.000 hingga Rp. 50.000 maka akan ada penghematan sebesar Rp. 25.000bulan .” Tabel 1. Perbandingan Biaya Konsumsi Minyak Tanah dan LPG Produk Harga satuan Volume pemakaian untuk 8 hari Biaya pemakaian untuk 8 hari Biaya pemakaian sebulan 30 Hari Minyak tanah Rp 2500,- liter 8 Liter Rp 20.000,- Rp 75.000,- LPG 3 Kg Rp 4.250,- Kg 3 Kg Rp 12.750,- Rp 51.000,- Penghematan Rp 7.250,- Rp 24.000 Sumber: www.pertamina.com Universitas Sumatera Utara Koran Kompas, memuat hitungan perkiraan penghemataan subsidi epiji. Berikut ini adalah hitungannya : 60 Komponen pembanding Minyak tanah per liter Elpiji per 0,4 Kg 1. Harga keekonomian tanpa PPN Rp 5.688,00 Rp 2.920,00 2. Harga perpres tanpa PPN Rp 1.818,18 Rp 1.385,46 3. Subsidi per liter setara minyak tanah Rp 3.869,82 Rp 1.534,54 4. Penghematan subsidu per liter setara minyak tanah Rp 2.335,00 5. Penghematan 2007 volume minyak tanah yang beralih = 319.042.680 liter Rp 745,05 miliartahun 6. Penghematan kotor jika beralih semua asumsi volume minyak tanah yang beralih = 9.900 juta liter Rp 23,12 triliuntahun www.kompas.com Program konversi ini memiliki target sasaran rumah tangga dan usaha mikro. Target rumah tangga yang dikenakan program konversi ini antara lain adalah: - Ibu rumah tangga yang tidak memiliki pekerjaan - Pengguna minyak tanah murni - Kelas sosial C1 ke bawah keluarga yang penghasilannya kurang dari 1,5 juta Rupiah perbulan - Serta penduduk yang sah pada daerah tempat konversi tersebut dilakukan. Universitas Sumatera Utara Sedangkan Usaha Mikro yang dikenakan program konversi ini antara lain harus memiliki syarat: - Usaha mikro yang menggunakan minyak tanah sebagai bahan produksinya - Penduduk legal dari tempat konversi dilakukan serta memiliki surat keterangan usaha Dari pemerintah kelurahan setempat. Program konversi ini dilaksanakan dengan melibatkan beberapa institusi, yaitu antara lain adalah - Kementrian Negara Koperasi dan UKM sebagai institusi pengadaan kompor dan akesorisnya serta mendistribusikannya ke masyarakat yang bekerja sama dengan P.T. Pertamina. - Pihak kedua adalah P.T. Pertamina yang bertugas menyediakan tabung dan isi LPG. - Pihak ketiga adalah Kementrian Negara Pemberdayaan Perempuan yang bertugas mensosialisasikan konversi ini terhadap masyarakat luas. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

Dokumen yang terkait

Evaluasi Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir Di Desa Percut Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang

6 80 92

Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Nelayan Bagan Desa Percut Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang (1980-2000)

20 170 105

Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi terhadap Pendapatan Nelayan (Studi Kasus : Desa Percut Sei Tuan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang)

0 7 73

DAMPAK KONVERSI MINYAK TANAH KE GAS ELPIJI TERHADAP PARA PENGRAJIN KOMPOR MINYAK TANAH DAMPAK KONVERSI MINYAK TANAH KE GAS ELPIJI TERHADAP PARA PENGRAJIN KOMPOR MINYAK TANAH (Studi Deskriptif Kualitatif Terhadap Para Pengrajin Kompor Minyak Tanah Di Dus

0 4 15

Dampak Konversi Minyak Tanah ke Gas Elpiji Terhadap Pengrajin Kompor DAMPAK KONVERSI MINYAK TANAH KE GAS ELPIJI TERHADAP PARA PENGRAJIN KOMPOR MINYAK TANAH (Studi Deskriptif Kualitatif Terhadap Para Pengrajin Kompor Minyak Tanah Di Dusun Sekarsuli-Berbah

0 3 90

Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi terhadap Pendapatan Nelayan (Studi Kasus : Desa Percut Sei Tuan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang)

0 3 11

Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi terhadap Pendapatan Nelayan (Studi Kasus : Desa Percut Sei Tuan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang)

0 3 1

Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi terhadap Pendapatan Nelayan (Studi Kasus : Desa Percut Sei Tuan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang)

0 0 7

Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi terhadap Pendapatan Nelayan (Studi Kasus : Desa Percut Sei Tuan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang)

0 0 18

Kehidupan Sosial Ekonomi Nelayan Desa Percut (Dusun Bagan) Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang

1 11 11