Keluar masuknya perbekalan farmasi dari sub instalasi distribusi dicatat dalam kartu stok apotek yang dapat dilihat pada Lampiran 15. Sistem pengawasan
terhadap pemasukan dan pengeluaran barang dari dan ke sub instalasi distribusi dilakukan dengan cara cross check dengan sub instalasi administrasi setiap bulan.
Untuk lebih mengoptimalkan pelaksanaan pendistribusian perbekalan farmasi dan pelayanan kepada pasien, maka distribusi perbekalan farmasi dilaksanakan
melalui: 1.
Pelayanan Farmasi Rawat InapRawat Jalan 2.
Pelayanan Farmasi untuk pasien AskesJamkesmasMedan SehatPempropsu Rawat Inap
3. Pelayanan Farmasi untuk pasien JamkesmasMedan SehatPempropsu Rawat
Jalan 4.
Pelayanan farmasi Instalasi Gawat Darurat IGD 5.
Pelayanan farmasi Instalasi Bedah Sentral IBS 6.
Distribusi Ruang PerawatanPoliklinik.
3.3.2.1 Pelayanan Farmasi Rawat InapRawat jalan
Pelayanan farmasi rawat jalan melayani pasien umum dan pasien kredit. Permintaan obat dengan menggunakan resep. Pasien umum ini berasal dari
poliklinik seperti poliklinik THT, gigi, paru, mata, neurology, obstetric and ginecology, jantung dan lain-lain. Pasien kredit yaitu pasien yang berasal dari
perusahaan yang bekerja sama dengan rumah sakit yaitu PJKA Perusahaan Jawatan Kereta Api, Kantor Pos dan PLN. Untuk Pasien kredit ini tidak dipungut
biaya langsung, tetapi pihak rumah sakit akan menagih biaya tersebut pada
Universitas Sumatera Utara
perusahaan yang bersangkutan dan penagihan ini dilakukan setelah pasien pulang. Bagi pasien umum dan kredit pemilihan obat sesuai dengan permintaan dokter.
Prosedur pelayanan farmasi pasien umum rawat jalan: 1.
Pasien memberi resep kepada Apoteker 2.
Petugas instalasi farmasi memasukkan permintaan perbekalan farmasi ke komputer lalu mengecek harga, kemudian memberitahukan kepada pasien
3. Apabila pasien menyetujui harga perbekalan farmasi, maka petugas mencetak
kuitansi serta menagih biaya kepada pasien. Kemudian perbekalan farmasi disiapkan.
4. Petugas instalasi farmasi akan memberi nomor yang sama pada resep dan
kuitansi. Kuitansi rangkap dua dimana lembar asli diberikan pada pasien dan lembar copy sebagai pertinggal di apotek.
5. Penyerahan obat disertai dengan pemberian informasi obat. Umumnya
pemberian informasi yang diberikan masih pada tahap cara pemakaian obat. 6.
Setelah obat diserahkan pada pasien disertai kuitansi asli, resep asli yang masuk tersebut disatukan dengan kuitansi copy masing-masing resep. Nomor
kuitansi harus sesuai dengan nomor yang tertera di dalam resep. Setiap resep yang masuk dibukukan dalam buku besar beserta kuitansi, tiap hari
dikumpulkan kemudian diarsipkan dan dibuat keterangan, pada keesokan harinya juru pungut akan memberikannya berikut uang hasil penjualan ke
bagian administrasi. Prosedur pelayanan farmasi pada pasien kredit :
1. pasien menyerahkan resep rangkap tiga disertai surat keterangan dari
perusahaan yang sudah disetujui oleh bagian keuangan rumah sakit.
Universitas Sumatera Utara
2. apotekerasisten apoteker memeriksa kelengkapan resep.
3. semua perbekalan farmasi yang tertera dalam resep diinput ke komputer dan
obat disiapkan serta diberi etiket. 4.
obat diserahkan kepada pasien disertai informasi yang dibutuhkan. 5.
pasien menandatangani resep sebagai bukti telah menerima obat. 6.
Semua biaya perbekalan farmasi untuk pasien kredit ditagih oleh bendahara rumah sakit ke perusahaan.
7. Petugas keuangan farmasi menagih biaya perbekalan farmasi ke bendahara
rumah sakit. Prosedur pelayanan farmasi pada pasien rawat inap langsung:
1. Keluarga pasien datang dengan membawa kartu obat yang disertai dengan
barcode dan menyerahkannya kepada apoteker. 2.
Petugas farmasi memasukkan permintaan perbekalan farmasi ke komputer dan dicetak kuitansi.
3. Obat disiapkan dan diberi nomor yang sama pada kartu obat dan kuitansi.
4. Obat diserahkan kepada pasien sesuai dengan resep dan disertai tanda tangan
pasien pada lembar kuitansi. Prosedur pelayanan rawat inap tidak langsung melalui telepon:
1. Perawat ruangan menelepon perbekalan farmasi ke farmasi rawat jalan
2. Petugas farmasi memasukkan permintaan perbekalan farmasi ke komputer
sesuai dengan nama dan nomor MR lalu kuitansi dicetak. 3.
Perbekalan farmasi disiapkan dan diberi nomor yang sama pada kartu obat dan kuitansi.
Universitas Sumatera Utara
4. Petugas farmasi mengantar perbekalan farmasi ke ruangan dan
menyerahkannya ke keluarga pasien. Pelayanan farmasi rawat jalanrawat inap juga melayani obat bagi pasien
HIVAIDS. Disini yang membedakan adalah pasien HIVAIDS tidak hanya membawa kertas resep yang berasal dari poliklinik VCT RSUD Dr. Pringadi Kota
Medan tetapi juga membawa kartu pasien berwarna biru. Kemudian obat langsung diserahkan tanpa pembayaran, tetapi terlebih dahulu pasien harus mengisi buku
dokumentasi pengambilan obat dan menandatangani. Hal ini sesuai dengan kebijakan pemerintah untuk memberikan pengobatan gratis bagi pasien
HIVAIDS. Pemakaian obat golongan narkotika untuk pasien rawat inap dicatat ke
Formulir Pemakaian Obat Golongan Narkotika Lampiran 16 yang ditandatangani oleh dokter yang bersangkutan sebagai bukti pertinggal di Sub
Instalasi Distribusi untuk keperluan administrasi dan pelaporan narkotika. Dimana pada Formulir Pemakaian Golongan Obat Narkotika tertera nama pasien,
alamat pasien, nomor rekam medik pasien, ruang rawat, nama dokter, jumlah dan jenis narkotika yang digunakan.
3.3.2.2 Pelayanan Farmasi untuk Pasien AskesJamkesmasMedan