Pelayanan Farmasi di Instalasi Gawat Darurat IGD

7. Pasien memberikan nomor antrian dan mengembalikan kepada petugas farmasi. 8. Petugas farmasi menyerahkan obat sambil menyampaikan informasi tentang cara pakai obat, kemudian pasien menandatangani lembar resep. Alur pelayanan farmasi untuk pasien Pemprovsu sama halnya dengan pasien JamkesmasMedan Sehat. Tetapi ada beberapa persyaratan yang harus dilengkapi yaitu: 1. Foto copy KTP 2. Foto copy kartu keluarga 3. Surat dari lurah 4. Surat dari dinas kesehatan 5. Surat rujukan dari Puskesmas Penagihan biaya dilakukan satu bulan sekali setelah semua berkas dan data-data terkumpul dan telah diperiksa oleh apoteker dan disetujui oleh Kepala Instalasi Farmasi. Kemudian bagian keuangan rumah sakit akan mengklaim ke Menteri Kesehatan untuk peserta Jamkesmas, Pemko untuk Medan Sehat dan Gubernur untuk Pemprovsu. Jika sudah selesai pengklaiman, farmasi akan menagih ke bagian keuangan rumah sakit. Kemudian semua dana yang masuk tersebut diserahkan ke bendahara tim swakelola Instalasi farmasi. Obat-obat yang diberikan biasanya untuk pengobatan selama tiga hari, sedangkan untuk penyakit kronis diberikan selama lima belas hari.

3.3.3.4 Pelayanan Farmasi di Instalasi Gawat Darurat IGD

Pelayanan farmasi di IGD dipimpin oleh seorang apoteker. Pelayanan farmasi di IGD selama 24 jam dilayani oleh petugas yang terbagi atas 3 shift yaitu Universitas Sumatera Utara pagi, siang dan malam hari. Pada setiap pergantian shift dilakukan serah terima barang dan uang. Pengadaan barang dari unit gudang dengan menggunakan formulir B2 Daftar Permintaan dan Pengeluaran Farmasi. Tugas dan fungsi dari pelayanan farmasi di IGD: 1. Melayani perbekalan farmasi untuk pasien yang masuk dari IGD, baik pada jam kerja maupun diluar jam kerja dan hari libur. Melayani pasien umum, pasien Askes, pasien Jamkesmas, pasien Medan Sehat, pasien Pempropsu, pasien kredit dan pasien yang tidak diketahui identitasnya Mr.Mrs. X. 2. Melayani perbekalan farmasi untuk pasien yang memerlukan tindakan bedah di KBE Kamar Bedah Emergensi, yaitu tindakan bedah yang dilakukan 24 jam untuk yang tidak terjadwal. 3. Pasien yang membutuhkan Observasi ODC One Day Care 4. Fungsi ODC One Day Care yaitu sebagai tempat observasi pasien yang memerlukan penanganan khusus seperti pasien jantung, hipertensi. Pemantauan keadaan pasien di ODC ini dilakukan 1 hari 12 jam. Jika pasien tidak diperbolehkan untuk pulang lebih dari 12 jam maka pasien dimasukkan ke ruang rawat inap. Perbekalan farmasi diterima dari IGD, bila dua jam kemudian ada terapi tambahan maka petugas ruangan mengambil perbekalan farmasi di instalasi rawat inap. Prosedur pelayanan farmasi di IGD: a. Pasien Umum 1. Dokter menulis perbekalan farmasi yang diperlukan oleh pasien di kartu obat Lampiran 20 dan di resep sementara Lampiran 21 . 2. Perawat IGD membawa kartu obat dan resep tersebut ke pelayanan Universitas Sumatera Utara 3. Petugas pelayanan farmasi IGD memberikan perbekalan farmasi yang diminta dan menginput ke komputer pada pelayanan obat pasien umum. 4. Pembayaran langsung dipungut oleh juru pungut IGD untuk pasien PBJ Pulang Berobat Jalan. Sedangkan untuk pasien rawat inap dipungut oleh juru pungut ruangan. Selanjutnya juru pungut instalasi farmasi akan menghitung dan mengklaim jumlah biaya perbekalan farmasi yang dipakai ke pihak RSUD Dr. Pirngadi kota Medan. 5. Pada resep bebas petugas farmasi IGD memberi harga dan menginformasikan pada keluarga pasien. Bila keluarga pesien setuju maka petugas IGD menyiapkan perbekalan farmasi dan menginput ke komputer pada penjualan langsung dan mencetak kuitansi. Kuitansi asli diberikan pada keluarga pasien bersamaan dengan menyerahan perbekalan farmasi setelah pembayaran perbekalan farmasi. b. Pasien Askes Persyaratan yang harus dipenuhi oleh pasien Askes yaitu pasien harus membawa kartu Askes. Perbekalan farmasi yang diberikan untuk pasien Askes harus sesuai dengan DPHO Daftar Plafon Harga Obat. Prosedur pelayanan pasien Askes: 1. Dokter menulis perbekalan farmasi yang dibutuhkan pada resep sementara yang dibawa oleh perawatkeluarga pasien ke pelayanan farmasi IGD. 2. Obat yang diresepkan harus sesuai DPHO. Jika diluar DPHO, maka petugas farmasi IGD mengkonfirmasikan ke dokter untuk mengganti obat yang sesuai dengan DPHO. Universitas Sumatera Utara 3. Petugas farmasi memberikan perbekalan farmasi tersebut kepada perawatkeluarga pasien. 4. Jika pasien tidak membawa kartu Askes, maka pasien dianggap pasien Calon Askes dan resep diinput di komputer pada pelayanan obat pasien umum. Apabila dikemudian harinya pasien menyerahkan fotokopi kartu Askes, maka petugas IGD merubah status pasien ke komputer menjadi pelayanan obat pasien Askes. Pelayananan farmasi IGD 5. Penagihan biaya obat dilakukan oleh bagian keuangan apotek dengan mengarsipkan kuitansi dan copy resep, untuk diberikan kepada bagian keuangan rumah sakit. Oleh bendahara tim swakelola farmasi dilakukan pengklaiman ke perusahaan yang bersangkutan PT. Askes. c. Pasien JamkesmasMedan SehatPempropsu Persyaratan yang dipenuhi oleh pasien Jamkesmas yaitu pasien harus membawa kartu Jamkesmas dan pasien Medan Sehat yaitu pasien harus membawa kartu Medan Sehat sedangkan untuk Pempropsu harus melampirkan kelengkapan persyaratan. Perbekalan farmasi yang diberikan harus sesuai dengan formularium Jamkesmas. Prosedur pelayanan pasien JamkesmasMedan SehatPempropsu: 1. Dokter menulis perbekalan farmasi yang dibutuhkan pada resep sementara yang dibawa oleh perawatkeluarga pasien ke pelayanan farmasi IGD. 2. Obat yang diresepkan harus sesuai formularium Jamkesmas. Jika diluar Formularium Jamkesmas, maka petugas farmasi IGD mengkonfirmasikan ke dokter untuk mengganti obat yang sesuai dengan Formularium Jamkesmas. Universitas Sumatera Utara 3. Petugas farmasi memberikan perbekalan farmasi tersebut kepada perawatkeluarga pasien. 4. Jika pasien tidak membawa kartu JamkesmasMedan Sehat atau kelengkapan syarat peserta Pempropsu, maka pasien dianggap pasien Umum dan resep diinput di komputer pada pelayanan obat pasien Umum. Apabila dikemudian hari 3 x 24 jam kerja pasien menyerahkan kelengkapan jaminan kesehatan, maka petugas farmasi IGD merubah status pasien di komputer menjadi pelayanan obat sesuai dengan jaminan kesehatan pasien tersebut. d. Pasien Mr.Mrs. X Untuk pasien Mr.Mrs. X perbekalan farmasi yang diberikan sama seperti pada pasien Jamkesmas. Biaya perbekalan farmasi dimasukkan ke komputer pada pelayanan obat pasien umum dan akan ditagih ke bagian keuangan rumah sakit setelah pasien meninggalkan rumah sakit. Jika pasien tidak mampu membayar, maka petugas farmasi IGD melaporkan ke bagian pelayanan medis agar membuat surat keterangan miskin yang ditandatangani oleh direktur rumah sakit, sehingga pasien tersebut tidak perlu membayar biaya pengobatan dan perbekalan farmasi yang digunakan. Penagihan biaya dilakukan pada bagian keuangan rumah sakit. e. Pasien KBE 1. Petugas KBE akan mencatat semua kebutuhan operasi ke dalam lembar pemakaian obat-obatan dan alat kesehatan untuk pasien operasi. 2. Obat dan alat kesehatan disiapkan, petugas farmasi IGD akan menghitung setiap pengeluaran. Jika operasi selesai maka perawat petugas akan Universitas Sumatera Utara menginput total pengeluaran farmasi ke komputer pada pelayanan obat pasien berdasarkan status pasien tersebut. 3. Untuk obat golongan narkotika, petugas farmasi IGD mencatat ke formulir pemakaian narkotika yang dilengkapi nama dokter, nama pasien dan ditandatangani oleh dokter yang bersangkutan untuk keperluan pelaporan narkotika setiap bulannya. Pembuatan laporan seluruh narkotika yang digunakan di rumah sakit dilakukan oleh bagian administrasi instalasi farmasi rumah sakit RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan.

3.3.3.5 Pelayanan Farmasi di Instalasi Bedah Sentral IBS