6.2 TINJAUAN UMUM 6.2.1 Definisi Tablet
Menurut Farmakope Indonesia edisi III, tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat secara kempa cetak, dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler,
kedua permukaannya rata atau cembung, mengandung satu atau jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan. Zat tambahan yang digunakan dapat
berfungsi sebagai zat pengisi, zat pengembang, zat pengikat, zat pelicin, zat pembasah atau zat lain yang cocok. Menurut Farmakope Indonesia Edisi IV, tablet
adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi.
6.2.2 Komposisi Umum Sediaan Tablet
Secara umum, tablet memiliki komposisi sebagai berikut: 1.
Zat aktif, dimana zat aktif dapat terdiri dari satu atau lebih komponen. 2.
Pengisi Pengisi adalah zat inert yang ditambahkan dalam formula tablet yang
ditujukan untuk membuat bobot tablet sesuai dengan yang diharapkan. Contoh: laktosa, avicel, sukrosa, dekstrosa, manitol, starch 1500.
3. Pengikat
Pengikat bertanggung jawab untuk menjaga kekompakan dan daya tahan tablet. Bahan pengikat berperan dalam penyatuan bersama dari
partikel serbuk dalam sebutir granul. Contoh: amilum, starch 1500, gum, gelatin.
4. Lubrikan Pelincir
Universitas Sumatera Utara
Fungsinya untuk menghilangkan gesekan atau friksi saat pengempaan dan penarikan tablet keluar cetakan. Semakin kecil ukuran granul, semakin
banyak lubrikan yang dibutuhkan. Lubrikan akan membentuk lapisan di sekitar granul, sehingga dapat mengurangi kerusakan setelah ditempa.
Contoh: Mg-lauril sulfat, Mg-stearat, talk, sodium lauril sulfat. 5.
Glidant Bahan Pelicin Digunakan untuk memacu aliran serbuk atau granul dengan jalan
mengurangi gesekan antar partikel. Contoh: talkum, corn starch, aerosil.
6. Desintegrant Penghancur
Bahan penghancur ditambahkan untuk memudahkan pecahnya tablet ketika berkontak dengan cairan saluran pencernaan, dapat berfungsi
menarik air ke dalam tablet, mengembang, dan menyebabkan tablet pecah. Contoh: Avicel
®
, primogel, CMC 7.
Zat pewarna Gunanya adalah untuk menutupi warna tablet yang kurang baik,
memudahkan identifikasi hasil produksi, dan membuat suatu produk tampak lebih menarik.
Contoh: zat warna FDC
6.2.3 Metode Pembuatan Tablet
Sediaan tablet dapat dibuat melalui tiga macam metode, yaitu granulasi basah, granulasi kering dan cetak langsung. Pemilihan metode pembuatan sediaan
tablet ini biasanya disesuaikan dengan karakteristik zat aktif yang akan dibuat
Universitas Sumatera Utara
tablet, apakah zat tersebut tahan terhadap panas atau lembab, stabilitas, besar kecilnya dosis, dan lain sebagainya.
a. Granulasi Basah