Berdasarkan analisa di atas maka dipilihlah rancangan motor bakar 4 langkah ini dengan alasan :
• Sangat sesuai dengan teknologi sistem EFI.
• Bunyi mesin yang halus sehingga lebih nyaman.
• Jalan yang kurang baik dapat diatasi dengan memakai flywheel.
Adapun prinsip kerja pada motor bensin 4 langkah hampir sama dengan prinsip kerja pada motor diesel 4 langkah sebagai berikut dapat dilihat pada gambar di bawah
ini :
Gambar 2.1. Prinsip Kerja Motor Bensin 4 langkah Keterangan gambar :
a. Langkah isap Piston bergerak dari TMA ke TMB dimana katup isap terbuka dan katup buang
tertutup, udara murni masuk ke dalam silinder melalui saluran isap. b. Langkah kompresi
Pada langkah ini torak yang bergerak dari TMA ke TMB dimana katup isap dan katup buang tertutup, campuran bahan bakar dan udara mengalami pemampatan
kompressi secara adiabatik sehingga tekanan dan temperatur gas naik. c. Langkah kerja
Gas yang bertekanan tinggi mendorong torak dari TMA ke TMB berlangsung secara adiabatisisentropis. Pada saat itu katup isap dan katup buang tertutup akibatnya
peristiwa ini menghasilkan tenaga gerak mekanis pada motor. d. Langkah buang
Gas bekas dan panas yang masih ada berada di dalam silinder didorong torak dari TMA ke TMB keluar melalui katup buang yang terbuka dengan sendirinya,
sehingga tekanan gas sama dengan tekanan udara luar dan peristiwa ini berlangsung secara isovolume. Semua proses di atas berlangsung secara terus menerus dan
berulang-ulang untuk membentuk siklus yang tertutup selama motor bakar bekerja.
2.3. Pemilihan Jenis Motor bakar
Universitas Sumatera Utara
Adapun penyesuaian pada jenis kendaraan yang akan dirancang adalah jenis sedan, maka dipilihlah motor bakar bensin 4 langkah dengan pertimbangan sebagai
berikut : •
Lebih ringan. •
Getaran lebih kecil. •
Fuel ratio lebih besar
2.4. Bahan Bakar
Dalam proses pembakaran dimana tiap bahan bakar selalu membutuhkan sejumlah udara tertentu agar bahan bakar tersebut dapat dibakar secara sempurna.
Berdasarkan dengan rumus kimia C
n
H
2n+2
atau dikenal dengan persamaan kimianya C
8
H
18
iso oktan dengan bahan bakarnya adalah bensin. Untuk mengatasi denotasi pembakaran dini maka dipakai bahan tambahan campuran C
7
H
16
yang dikenal dengan Normal Heptana.
Untuk mengetahui nilai oktan ON dari bahan bakar yang digunakan pada motor bakar bensin otto, terdiri dari 2 jenis antara lain :
1. Premium Grade
ON = 82 ÷ 92 2.
Third Grade Gasoline ON = 92 ÷ 100
Sumber : Anonim. 2004. Modul PemeliharaanServis Sistem Bahan Bakar Bensin. Depennas.
Kedua jenis bahan bakar di atas dapat dibedakan atas besarnya nilai oktan. Premium dengan nilai oktan yang tinggi mempunyai kemampuan yang lebih baik untuk
terjadinya denotasi. Oleh karena itu, lebih sesuai untuk motor bensin dengan putaran tinggi.
Padar rancangan ini dipilih bahan bakar jenis Premium Grade dengan nilai oktan ON = 85, maksudnya campuran antara 85 C
8
H
18
+ 15 C
7
H
16
yang akan dibakar dengan oksigen udara dan sangat sesuai dengan mesin-mesin kendaraan yang sejenis
dengan rancangan ini.
BAB III
Universitas Sumatera Utara
SISTEM KERJA EFI
Sistem bahan bakar merupakan suatu sistem penyaluran bahan bakar dari tangki bahan bakar sampai ke silinder. Kedua alat tersebut adalah karburator dan EFI
Electronic Fuel Injection. Pada tugas akhir ini penulis merancang dengan sistem EFI. Adapun perlengkapan yang diperlukan adalah : electronic fuel injection, pompa bahan
bakar, pressure regulator dan injector.
3.1. EFI Electronic Fuel Injection
Sistem EFI adalah suatu sistem penyalur bahan bakar yang mengalirkan campuran bahan bakar dan udara dalam perbandingan yang tetap. Komputer pengontrol
EFI dapat digolongkan menjadi 2 tipe, yaitu : 1. Tipe sirkuit analog Analog Sircuit Type.
2. Tipe pengontrol dengan mikro komputer Micro Computer Controlled Type. Pada rancangan ini dipilih tipe sirkuit analog sebagai komputer pengontrol,
karena mobil yang menggunakan jenis tipe ini banyak terdapat di Indonesia. Bila dibandingkan dengan karburator, EFI mempunyai beberapa keuntungan didalam
penggunaannya, antara lain : •
Pembentukan bahan bakar dan udara yang homogen pada setiap silinder. •
Pembakarannya lebih sempurna. •
Kemampuannya untuk menghidupkan mesin pada temperatur rendah lebih baik. •
Kerapatan density hidrokarbon pada gas buang akan menjadi lebih kecil.
3.1.1. Type EFI
Sistem EFI dapat digolongkan dalam dua bagian metode yang dipakai pada pengontrolan volume udara yang masuk, adapun kedua tipe ini antara lain :
1. Type Manifold Pressure Control D.EFI Pada tipe ini menggunakan alat yang mendeteksi tekanan udara yang mengalir
masuk ke dalam intake manifold.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.1. Type Manifold Control D.EFI Sumber:
http:smkmuhi.110mb.comMODUL20Pemeliharaan20Sistem20Bahan
Gambar 3.2. Type Air Flow Meter L.EFI 20Bakar20Bensin_filesimage070.jpg.
2. Type Air Flow Meter L.EFI Type ini menggunakan alat yang langsung mendeteksi jumlah udara yang mengalir
masuk ke dalam saluran intake manifold.
Sumber: http:smkmuhi.110mb.comMODUL20Pemeliharaan20Sistem20Bahan
20Bakar20Bensin_filesimage072.jpg. Pada rancangan ini dipilih type air flow meter L.EFI, karena tipe ini lebih
sederhana konstruksinya dan tipe ini lebih sering dijumpai di pasaran Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
3.1.2. Cara Kerja EFI
Adapun cara kerja EFI dengan type air flow meter L.EFI adalah sebagai berikut : bila throte valve dibuka pada saat pegas ditekan udara dari air cleaner akan
mengalir ke silinder melalui air flow meter yang kemudian air flow meter mendeteksi volume aliran udara dan merubahnya dalam bentuk tegangan, kemudian signalnya
dikirim ke ECU Electric Control Unit dan selanjutnya ECU mengirim signalnya ke injector-injector dan manifold. Di sini ECU mengkalkulasikan berapa banyak bahan
bakar yang dibutuhkan untuk sejumlah udara menginstruksikan ke masing-masing injector dengan tujuan agar injector mengetahui berapa lama harus bekerja.
Gambar 3.3. Intake Air Volume dan Injector Volume Peristiwa ini dikenal dengan basic injection volume, yang mana dipakai untuk
menyatakan jumlah injeksi bahan bakar yang dibutuhkan agar diperoleh perbandingan campuran teoritis. Untuk lebih lanjut peristiwa dapat digambarkan seperti di bawah ini
Gambar 3.4. Aliran Bahan Bakar Sumber:
http:2.bp.blogspot.com_lJ34JiCyIJ8R8H6zE_KD8IAAAAAAAAAt0hjN W2phIdlMs1600EFI2B.jpg.
Air flow sensor
Fuel distributor
Control plunger
Sensor plate fuel
Air flow sensor
Fuel distributor Control plunger
fuel
In-pressure
Universitas Sumatera Utara
3.2. Komponen Penyalur Bahan Bakar
Komponen penyalur bahan bakar ini merupakan hal penting agar terjadi pembakaran yang sempurna di dalam ruang bakar. Adapun komponen tersebut antara
lain : •
Tangki bahan bakar. •
Pompa bahan bakar. Ini terjadi dari 2 tipe, yaitu In-tank type pompa yang terpasang di dalam tangki
dan In-line type pompa yang terpasang di luar tangki. a. In-Tank Type
pompa diletakkan atau dipasang di dalam tangki dengan menggunakan turbin pompa, yang menjadi keistimewaannya agar getaran yang terjadi di dalam pompa
menjadi kecil. Pompa tipe ini terdiri dari motor dan pompa, sebuah check valve, relief valve dan filter yang bersatu menjadi satu unit.
Gambar 3.5. In-Tank Type Turbin pompa terdiri satu atau dua impeller yang diputar oleh motor, maka
impeller akan turut berputar, casing dan pompa cover tersusun menjadi satu unit. Blade pada bagian luar lingkaran impeller mengisap bahan bakar dari inlet pump lubang
keluar. Bahan bakar yang dikeluarkan dari lubang melalui sekitar motor dan dialirkan keluar dari pompa melalui valve.
b. In-line Type pompa dipasang di luar bahan bakar, pompa terdiri dari motor dan unit pompa,
check valve, relief valve, filter dan silinder.
Check valve Relief valve
Brush Armature
Magnet Empeller
Pump cover Casing
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.6. In-Line Type Pompa terdiri dari rotor yang diputar oleh motor, penggerak ini mengakibatkan
volume menyempit dan bahan bakar terpompakan.
Gambar 3.7. Aliran Bahan Bakar Pada Pompa Dari kedua tipe pompa bahan bakar tersebut dipilih pompa Type In-Tank Type
sebagai pompa bahan bakar karena pompa jenis ini mempunyai keistimewaan yaitu getaran yang terjadi di dalam pompa sangat kecil sehingga tidak menimbulkan bunyi
yang membisingkan.
3.2.1. Saringan Bahan bakar
Saringan bahan bakar dipasang pada bagian saluran yang bertekanan tinggi dari pompa
bahan bakar.
Gambar 3.8. Saringan Bahan Bakar
Universitas Sumatera Utara
3.2.2. Pulsition Dumper
Tekanan bahan bakar dipertahankan 2,9 kgcm
2
sesuai kevakuman intake manifold dan pressure regulator. Oleh karena itu, terdapat sedikit panas pada saluran tekan
dikarenakan injeksi. Pulsition dumper menyerap variasi ini oleh diafragma.
Gambar 3.9. Pulsition Dumper
3.2.3. Pressure Regulator
Berfungsi untuk mengatur tekanan-tekanan bahan bakar ke injektor-injektor, jumlah injeksi bahan bakar dikontrol sesuai dengan lamanya signal yang diberikan ke
injektor. Oleh karena itu tekanannya konstan diinjektor harus dipertahankan. Dengan adanya tekanan-tekanan yang berubah-ubah pada bahan bakar karena injeksi dan
perubahan kevakuman di intake manifold. Banyaknya bahan bakar yang diinjeksikan dan tekanan bahan bakar yang
konstan, sehingga jumlah injeksinya tepat, tekanan bahan bakar dan kevakuman di intake manifold dipertahankan pada tekanan 2,9 kgcm
2
.
Gamabr 3.10. Pressure Regulator Supaya lebih jelas adapun cara-cara dari pengaturan tekanan ini, yaitu : tekanan
bahan bakar dari delivery pipe menekan diafraghma, membuka valve dan sebagian bahan bakar kembali ke tangki melalui pipa pengembalian. Banyaknya bahan bakar
yang kembali ditentukan oleh tingkat ketegangan pegas diafraghma.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.11. Tekanan Bahan Bakar Variasi tekanan bahan bakar sesuai dengan volume bahan bakar kembali vacum
intake manifold yang dihubungkan pada sisi diafraghma sering akan melemahkan tegangan bahan bakar A yang kembali ke tangki. Dengan demikian, bila vacum intake
manifold B dipertahankan tetap. Jika pompa berhenti pegas diafraghma akan menutup katup sebagai akibatnya check valve dalam pompa bahan bakar dari katup di dalam
pressure regulator mempertahankan sisi tekanan di dalam saluran bahan bakar.
3.2.4. Injector
Injector adalah nozel bekerja secara elektro magnet dan akan menginjeksikan bahan bakar sesuai signal dari ECU. Injector dipasang dengan insulator ke intake
manifold atau kepala silinder dekat lubang masukan dan dihubungkan dengan delivery pipe pipa penyalur.
Gambar 3.12. Injector Cara kerja :
Bila signal dari ECU diterima oleh coil selenoid plunger akan tertarik melawan pegas. Karena needle valve dan plongen merupakan satu unit, valve juga tertarik dari
dudukannya dan bahan bakar yang diinjeksikan diatur oleh lamanya signal yang diterima. Injeksi akan terjadi selama needle valve terbuka. Ada beberapa tipe injector
tetapi secara umum dapat dibagi dalam tipe-tipe konstruksi dasar, antara lain : 1. Bentuk lubang injeksi :
a. Type pintle penyemprotan baik. b. Type hole sukar untuk tersumbat.
Universitas Sumatera Utara
2. Nilai resistance a. Resistance rendah 2-3 ohm.
b. Resistance tinggi 13,8 ohm. 3. Cold start injektor
Cold start injector dipasang di bagian tengah air intake chamber, berfungsi untuk memperbaiki kemampuan mesin pada waktu masih dingin. Cold start injector bekerja
selama mesin distart dan temperatur air pendingin masih rendah. Lamanya injeksi maksimum dibatasi oleh start injection time switch untuk mencegah penggenangan
bahan bakar. Apabila kunci kontak diputar ke posisi ST, arus mengalir ke solenoid coil dan plunger akan tertarik melawan tekanan pegas, sehingga katup akan terbuka dan
bahan bakar mengalir melalui ujung injector.
Gambar 3.13. Cold Start Injector 4.
Cold start injector time switch Fungsi cold start injector time switch adalah untuk mengatur lamanya injeksi
maksimum dari cold start injector.
Gambar 3.14. Cold Start Injector Time Switch
Universitas Sumatera Utara
SISTEM KERJA EFI
Sistem bahan bakar merupakan suatu sistem penyaluran bahan bakar dari tangki bahan bakar sampai ke silinder. Kedua alat tersebut adalah karburator dan EFI
Electronic Fuel Injection. Pada tugas akhir ini penulis merancang dengan sistem EFI. Adapun perlengkapan yang diperlukan adalah : electronic fuel injection, pompa bahan
bakar, pressure regulator dan injector.
3.1. EFI Electronic Fuel Injection
Sistem EFI adalah suatu sistem penyalur bahan bakar yang mengalirkan campuran bahan bakar dan udara dalam perbandingan yang tetap. Komputer pengontrol
EFI dapat digolongkan menjadi 2 tipe, yaitu : 1. Tipe sirkuit analog Analog Sircuit Type.
2. Tipe pengontrol dengan mikro komputer Micro Computer Controlled Type. Pada rancangan ini dipilih tipe sirkuit analog sebagai komputer pengontrol,
karena mobil yang menggunakan jenis tipe ini banyak terdapat di Indonesia. Bila dibandingkan dengan karburator, EFI mempunyai beberapa keuntungan didalam
penggunaannya, antara lain : •
Pembentukan bahan bakar dan udara yang homogen pada setiap silinder. •
Pembakarannya lebih sempurna. •
Kemampuannya untuk menghidupkan mesin pada temperatur rendah lebih baik. •
Kerapatan density hidrokarbon pada gas buang akan menjadi lebih kecil.
3.1.1. Type EFI
Sistem EFI dapat digolongkan dalam dua bagian metode yang dipakai pada pengontrolan volume udara yang masuk, adapun kedua tipe ini antara lain :
1. Type Manifold Pressure Control D.EFI Pada tipe ini menggunakan alat yang mendeteksi tekanan udara yang mengalir
masuk ke dalam intake manifold.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.1. Type Manifold Control D.EFI Sumber:
http:smkmuhi.110mb.comMODUL20Pemeliharaan20Sistem20Bahan
Gambar 3.2. Type Air Flow Meter L.EFI 20Bakar20Bensin_filesimage070.jpg.
2. Type Air Flow Meter L.EFI Type ini menggunakan alat yang langsung mendeteksi jumlah udara yang mengalir
masuk ke dalam saluran intake manifold.
Sumber: http:smkmuhi.110mb.comMODUL20Pemeliharaan20Sistem20Bahan
20Bakar20Bensin_filesimage072.jpg. Pada rancangan ini dipilih type air flow meter L.EFI, karena tipe ini lebih
sederhana konstruksinya dan tipe ini lebih sering dijumpai di pasaran Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
3.1.2. Cara Kerja EFI
Adapun cara kerja EFI dengan type air flow meter L.EFI adalah sebagai berikut : bila throte valve dibuka pada saat pegas ditekan udara dari air cleaner akan
mengalir ke silinder melalui air flow meter yang kemudian air flow meter mendeteksi volume aliran udara dan merubahnya dalam bentuk tegangan, kemudian signalnya
dikirim ke ECU Electric Control Unit dan selanjutnya ECU mengirim signalnya ke injector-injector dan manifold. Di sini ECU mengkalkulasikan berapa banyak bahan
bakar yang dibutuhkan untuk sejumlah udara menginstruksikan ke masing-masing injector dengan tujuan agar injector mengetahui berapa lama harus bekerja.
Gambar 3.3. Intake Air Volume dan Injector Volume Peristiwa ini dikenal dengan basic injection volume, yang mana dipakai untuk
menyatakan jumlah injeksi bahan bakar yang dibutuhkan agar diperoleh perbandingan campuran teoritis. Untuk lebih lanjut peristiwa dapat digambarkan seperti di bawah ini
Gambar 3.4. Aliran Bahan Bakar Sumber:
http:2.bp.blogspot.com_lJ34JiCyIJ8R8H6zE_KD8IAAAAAAAAAt0hjN W2phIdlMs1600EFI2B.jpg.
Air flow sensor
Fuel distributor
Control plunger
Sensor plate fuel
Air flow sensor
Fuel distributor Control plunger
fuel
In-pressure
Universitas Sumatera Utara
3.2. Komponen Penyalur Bahan Bakar
Komponen penyalur bahan bakar ini merupakan hal penting agar terjadi pembakaran yang sempurna di dalam ruang bakar. Adapun komponen tersebut antara
lain : •
Tangki bahan bakar. •
Pompa bahan bakar. Ini terjadi dari 2 tipe, yaitu In-tank type pompa yang terpasang di dalam tangki
dan In-line type pompa yang terpasang di luar tangki. a. In-Tank Type
pompa diletakkan atau dipasang di dalam tangki dengan menggunakan turbin pompa, yang menjadi keistimewaannya agar getaran yang terjadi di dalam pompa
menjadi kecil. Pompa tipe ini terdiri dari motor dan pompa, sebuah check valve, relief valve dan filter yang bersatu menjadi satu unit.
Gambar 3.5. In-Tank Type Turbin pompa terdiri satu atau dua impeller yang diputar oleh motor, maka
impeller akan turut berputar, casing dan pompa cover tersusun menjadi satu unit. Blade pada bagian luar lingkaran impeller mengisap bahan bakar dari inlet pump lubang
keluar. Bahan bakar yang dikeluarkan dari lubang melalui sekitar motor dan dialirkan keluar dari pompa melalui valve.
b. In-line Type pompa dipasang di luar bahan bakar, pompa terdiri dari motor dan unit pompa,
check valve, relief valve, filter dan silinder.
Check valve Relief valve
Brush Armature
Magnet Empeller
Pump cover Casing
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.6. In-Line Type Pompa terdiri dari rotor yang diputar oleh motor, penggerak ini mengakibatkan
volume menyempit dan bahan bakar terpompakan.
Gambar 3.7. Aliran Bahan Bakar Pada Pompa Dari kedua tipe pompa bahan bakar tersebut dipilih pompa Type In-Tank Type
sebagai pompa bahan bakar karena pompa jenis ini mempunyai keistimewaan yaitu getaran yang terjadi di dalam pompa sangat kecil sehingga tidak menimbulkan bunyi
yang membisingkan.
3.2.1. Saringan Bahan bakar
Saringan bahan bakar dipasang pada bagian saluran yang bertekanan tinggi dari pompa
bahan bakar.
Gambar 3.8. Saringan Bahan Bakar
Universitas Sumatera Utara
3.2.2. Pulsition Dumper
Tekanan bahan bakar dipertahankan 2,9 kgcm
2
sesuai kevakuman intake manifold dan pressure regulator. Oleh karena itu, terdapat sedikit panas pada saluran tekan
dikarenakan injeksi. Pulsition dumper menyerap variasi ini oleh diafragma.
Gambar 3.9. Pulsition Dumper
3.2.3. Pressure Regulator
Berfungsi untuk mengatur tekanan-tekanan bahan bakar ke injektor-injektor, jumlah injeksi bahan bakar dikontrol sesuai dengan lamanya signal yang diberikan ke
injektor. Oleh karena itu tekanannya konstan diinjektor harus dipertahankan. Dengan adanya tekanan-tekanan yang berubah-ubah pada bahan bakar karena injeksi dan
perubahan kevakuman di intake manifold. Banyaknya bahan bakar yang diinjeksikan dan tekanan bahan bakar yang
konstan, sehingga jumlah injeksinya tepat, tekanan bahan bakar dan kevakuman di intake manifold dipertahankan pada tekanan 2,9 kgcm
2
.
Gamabr 3.10. Pressure Regulator Supaya lebih jelas adapun cara-cara dari pengaturan tekanan ini, yaitu : tekanan
bahan bakar dari delivery pipe menekan diafraghma, membuka valve dan sebagian bahan bakar kembali ke tangki melalui pipa pengembalian. Banyaknya bahan bakar
yang kembali ditentukan oleh tingkat ketegangan pegas diafraghma.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.11. Tekanan Bahan Bakar Variasi tekanan bahan bakar sesuai dengan volume bahan bakar kembali vacum
intake manifold yang dihubungkan pada sisi diafraghma sering akan melemahkan tegangan bahan bakar A yang kembali ke tangki. Dengan demikian, bila vacum intake
manifold B dipertahankan tetap. Jika pompa berhenti pegas diafraghma akan menutup katup sebagai akibatnya check valve dalam pompa bahan bakar dari katup di dalam
pressure regulator mempertahankan sisi tekanan di dalam saluran bahan bakar.
3.2.4. Injector
Injector adalah nozel bekerja secara elektro magnet dan akan menginjeksikan bahan bakar sesuai signal dari ECU. Injector dipasang dengan insulator ke intake
manifold atau kepala silinder dekat lubang masukan dan dihubungkan dengan delivery pipe pipa penyalur.
Gambar 3.12. Injector Cara kerja :
Bila signal dari ECU diterima oleh coil selenoid plunger akan tertarik melawan pegas. Karena needle valve dan plongen merupakan satu unit, valve juga tertarik dari
dudukannya dan bahan bakar yang diinjeksikan diatur oleh lamanya signal yang diterima. Injeksi akan terjadi selama needle valve terbuka. Ada beberapa tipe injector
tetapi secara umum dapat dibagi dalam tipe-tipe konstruksi dasar, antara lain : 1. Bentuk lubang injeksi :
a. Type pintle penyemprotan baik. b. Type hole sukar untuk tersumbat.
Universitas Sumatera Utara
2. Nilai resistance a. Resistance rendah 2-3 ohm.
b. Resistance tinggi 13,8 ohm. 3. Cold start injektor
Cold start injector dipasang di bagian tengah air intake chamber, berfungsi untuk memperbaiki kemampuan mesin pada waktu masih dingin. Cold start injector bekerja
selama mesin distart dan temperatur air pendingin masih rendah. Lamanya injeksi maksimum dibatasi oleh start injection time switch untuk mencegah penggenangan
bahan bakar. Apabila kunci kontak diputar ke posisi ST, arus mengalir ke solenoid coil dan plunger akan tertarik melawan tekanan pegas, sehingga katup akan terbuka dan
bahan bakar mengalir melalui ujung injector.
Gambar 3.13. Cold Start Injector 4.
Cold start injector time switch Fungsi cold start injector time switch adalah untuk mengatur lamanya injeksi
maksimum dari cold start injector.
Gambar 3.14. Cold Start Injector Time Switch
Universitas Sumatera Utara
BAB IV PERHITUNGAN MOTOR BAKAR
Sebelum menghitung dan putaran dari motor bakar ini ada baiknya mengetahui perbandingan antara bahan bakar dan udara FA, karena sangat berpengaruh terhadap
pembakaran di dalam ruang bakar dengan perbandingan yang tepat dan campuran yang homogen maka akan menghasilkan pembakaran yang sempurna.
Berat udara minimum yang diperlukan untuk pembakaran yang sempurna disebut dengan berat udara teoritis, perbandingan berat udara sebenarnya dengan berat
udara teoritis disebut faktor kelebihan udara excess air dengan menggunakan persamaan :
λ = 100 ÷ 120 ........................................BPM. Arends, 1980 Adapun persamaan umum reaksi kimia untuk pembakaran bahan bakar
hidrokarbon reaksi stoikhiometrik : Berat atom :
C = 12 O = 16
H = 1 N = 14
C
8
H
18
+ O
2
+ N
2
→ CO
2
+ H
2
O + N
2
...............................................4.1. C
8
H
18
+ 0,21O
2
+ 0,79N
2
→ ...CO
2
+ ...H
2
O + ...N
2
C
8
H
18
+
2
O 21
, 21
, +
2
N 21
, 79
, → ...CO
2
+ ...H
2
O + ...N
2
C
8
H
18
+ O
2
+ 3,76N
2
→ 8CO
2
+ 9H
2
O + 3,76N
2
+ Q kal C
8
H
18
+ 12,5O
2
+ 3,76N
2
→ 8CO
2
+ 9H
2
O + 3,76N
2
+ Q kal
Perbandingan bahan bakar dengan udara secara teoritis adalah : FA
teoritis
= N
76 ,
3 O
. 5
, 12
H C
2 2
18 8
+ =
.28 76
, 3
32 .
5 ,
12 1.18
12.8 +
+
= 73
, 1729
114
= 17
, 15
1 = 15,17 : 1
Universitas Sumatera Utara
Perbandingan bahan bakar dan udara aktual diperlukan udara berlebih excess
air Dimana :
Udara aktual = udara teoritis + udara berlebih = 100 + 10 ÷ 20
= 100 + 10 diambil = 110.
Maka : F ∕A
aktual
= 17
, 15
100 110 ×
= 16,68 :1 Sehingga perbandingan udara dan bahan bakar adalah :
F ∕A
aktual
= udara
lb bakar
bahan lb
06 ,
68 ,
16 1
= Sesuai dengan F
∕A yang diizinkan adalah 0,05 ÷ 0,14 berarti harga F∕A yang diperoleh dari perhitungan di atas masih dalam batas yang diizinkan, yaitu : 0,06 lb
bahan bakarlb udara.
4.1. Perhitungan Daya Motor Penggerak
Untuk menentukan daya motor yang dibutuhkan maka harus diperhatikan faktor- faktor yang mempengaruhi hambatan yang terjadi pada kendaraan sewaktu bergerak,
antara lain : a. Berat total kendaraan W