Jenis dan Sumber Data Model Analisis

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini penghimpunan dana masyarakat pada bank-bank pemerintah di Sumatera Utara selama kurun waktu 1986 – 2005. Dalam penelitian ini akan dilihat faktor-faktor yang mempengaruhi penghimpunan dana masyarakat pada bank-bank pemerintah di Sumatera Utara antara lain: tabungan tahun sebelumnya, tingkat suku bunga, pendapatan perkapita, dan kondisi perekonomian.

3.2. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang akan dianalisis adalah data sekunder yang diperoleh dari berbagai instansi yang terkait yaitu Bank Indonesia, BPS, dan sumber-sumber lainnya yaitu jurnal-jurnal dan hasil penelitian. Data yang dibutuhkan terdiri dari suku bunga, jumlah dana masyarakat, PDRB, dan jumlah penduduk.

3.3. Model Analisis

Faktor-faktor yang mempengaruhi penghimpunan dana masyarakat pada bank pemerintah di Sumatera Utara dispesifikasi dalam fungsi matematis, sebagai berikut : DPT = b + b 1 DPT t-1 + b 2 SB + b 3 Yc + b 4 Dm + μ ...................... 1 SB = c + c 1 DPT + c 2 Yc + c 3 INF + μ ............................................ 2 32 Universitas Sumatera Utara Dimana: DPT = jumlah dana masyarakat milyar rupiah DPT t-1 = dana masyarakat tahun sebelumnya milyar rupiah SB = tingkat suku bunga simpanan Yc = pendapatan perkapita juta rupiah Dm = Dummy variabel, D= 0 sebelum krisis, D= 1 setelah krisis. b = intercept konstanta b 1 ,b 2 ,b 3 ,b 4 = koefisien regresi μ = kesalahan pengganggu Identifikasi Dalam persamaan simultan, kita akan berhadapan dengan suatu model dimana terdapat saling keterkaitan antara variabel yang ada dalam model. Diharapkan, melalui penyelesaian suatu persamaan yang ada dalam model itu, kita dapat menemukan koefisien-koefisien lainnya. Tetapi apakah persamaan itu dapat diselesaikan sehingga sistem itu terpecahkan, tergantung dari identifikasi. Ada dua persamaan dalam model simultan, yaitu persamaan struktural dan persamaan reduce form. Persamaan struktural yaitu persamaan asli yang menggambarkan perilaku hubungan antar variabel tersebut. Sedangkan persamaan reduce form merupakan suatu persamaan yang diperoleh dari persamaan-persamaan struktural yang telah dikaitkan. Dengan menyelesaikan persamaan reduce form, kita dapat menghitung koefisien-koefisien dalam persamaan struktural. Oleh karena itu, penaksir terhadap persamaan struktural akan tergantung dari hasil penaksiran pada persamaan reduce form. Universitas Sumatera Utara Identifikasi daripada persamaan struktural bisa mengambil tiga macam bentuk, yakni: a Underidentified, yakni melalui penaksiran persamaan reduce form tidak mempunyai koefisien yang cukup untuk menaksir koefisien struktural. b Exactly identified, dimana jumlah koefisien persamaan reduce form sama dengan jumlah persamaan koefisien struktural, sehingga persamaan struktural dapat ditaksir melalui koefisien reduce form yang telah dihitung. c Overidentified, dimana jumlah koefisien reduce form melebihi jumlah persamaan struktural. Untuk melakukan identifikasi terlebih dahulu dilakukan substitusi hasil persamaan 2 dengan persamaan 1, sehingga menghasilkan reduce reform sebagai berikut: DPT = b + b 1 DPT t-1 + b 2 c + c 1 DPT + c 2 Yc + c 3 INF + μ + b 3 Yc + b 4 Dm + μ …..3 = b + b 1 DPT t-1 + b 2 c + b 2 c 1 DPT + b 2 c 2 Yc + b 2 c 3 INF + b 2 μ + b 3 Yc + b 4 Dm + μ DPT – b 2 c 1 DPT = b + b 2 c + b 1 DPT t-1 + b 2 c 2 Yc + b 3 Yc + b 2 c 3 INF + b 4 Dm + b 2 μ + μ 1-b 2 c 1 DPT = b + b 2 c + b 1 DPT t-1 + b 2 c 2 + b 3 Yc + b 2 c 3 INF + b 4 Dm + b 2 μ 2 + μ 1 DPT = 1 2 2 c b 1 c b b − + + 1 2 1 c b 1 b − DPT t-1 + 1 2 3 2 2 c b 1 b c b − + Yc + 1 2 3 2 c b 1 c b − INF + 1 2 4 c b 1 b − Dm + 1 2 1 2 2 c b 1 b − μ + μ Universitas Sumatera Utara Sehingga : DPT = H 1 + H 2 DPT t-1 + H 3 Yc + H 4 INF + H 5 Dm + V 1 Dimana: H 1 = 1 2 2 c b 1 c b b − + H 2 = 1 2 1 c b 1 b − H 3 = 1 2 3 2 2 c b 1 b c b − + H 4 = 1 2 3 2 c b 1 c b − H 5 = 1 2 4 c b 1 b − V 1 = 1 2 1 2 2 c b 1 b − μ + μ Selajutnya: SB = c + c 1 DPT + c 2 Yc + c 3 INF + μ 2 SB = c + c 1 b + b 1 DPT t-1 + b 2 SB + b 3 Yc + b 4 Dm + μ 1 + c 2 Yc + c 3 INF + μ 2 SB = c + c 1 b + c 1 b 1 DPT t-1 + c 1 b 2 SB + c 1 b 3 Yc + c 1 b 4 Dm + c 1 μ 1 + c 2 Yc + c 3 INF + μ 2 SB- c 1 b 2 SB = c + c 1 b + c 1 b 1 DPT t-1 + c 1 b 3 Yc + c 1 b 4 Dm + c 1 μ 1 + c 2 Yc + c 3 INF + μ 2 1- c 1 b 2 SB = c + c 1 b + c 1 b 1 DPT t-1 + c 1 b 3 + c 2 Yc + c 1 b 4 Dm + c 3 INF + c 1 μ 1 + μ 2 SB = 2 1 1 b c 1 b c c − + + 2 1 1 1 b c 1 b c − DPT t-1 + 2 1 2 3 1 b c 1 c b c − + Yc + 2 1 4 1 b c 1 b c − Dm + 2 1 3 b c 1 c − INF + 2 1 2 1 1 b c 1 c − μ + μ Sehingga : SB = H 6 + H 7 DPT t-1 + H 8 Yc + H 9 Dm + H 10 INF + V 2 Universitas Sumatera Utara Dimana : H 6 = 2 1 1 b c 1 b c c − + H 7 = 2 1 1 1 b c 1 b c − H 8 = 2 1 2 3 1 b c 1 c b c − + H 9 = 2 1 4 1 b c 1 b c − H 10 = 2 1 3 b c 1 c − V 2 = 2 1 2 1 1 b c 1 c − μ + μ Berdasarkan persamaan reduce form tersebut, selanjutnya harus ditaksir koefisien strukturnya. Setelah dilakukan penaksiran koefisien struktur dengan metode ILS, ternyata tidak semua nilai-nilai parameter dari persamaan reduce form dapat diidentifikasi. Selanjutnya berdasarkan persamaan 1 dan 2 dapat diketahui variabel eksogen sebanyak empat, yaitu: DPT t-1 , Yc, Dm, Inf; dan dua variabel endogen, yaitu: DPT dan SB. Dengan demikian K = 4, k = 2, dan M = 2. Sehingga: K – k M – 1, yakni 4 – 2 2 – 1 Sesuai dengan kriteria identifikasi dengan syarat order, jika K – k M – 1 disebut overidentified. Sehubungan dengan hal tersebut, maka model analisis dalam penelitian ini dilakukan dengan model Two Stage Least Square 2 SLS. Stage pertama adalah dengan model persamaan 2. Stage 2 adalah substitusi hasil persamaan 2 dengan persamaan 1. 3.4. Metode Analisis Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metoda Two-Stage Least Square 2SLS. Untuk memudahkan dalam pengolahan data Universitas Sumatera Utara maka sebagai alat analisis yang digunakan dalam mengolah data tersebut adalah Program Eviews versi 4.1. 3.5. Uji Kesesuaian a. R2 coefficient determinant, untuk melihat kekuatan variabel bebas independent variable menjelaskan variabel terikat dependent variable. b. Partial test t-test, dimaksudkan untuk mengetahui signifikansi statistik koefisien regresi secara parsial. Jika t hit t tabel , maka H ditolak dan H 1 diterima. c. Overall test F-test, dimaksudkan untuk mengetahui signifikansi statistik koefisien regresi secara serempak. Jika F hit F tabel , maka H ditolak dan H 1 diterima. 3.6. Definisi Operasional Untuk memudahkan pemahaman terhadap istilah dari variabel yang digunakan pada penelitian ini, maka berikut ini dijelaskan perihal batasan operasional sebagai berikut: a. Penghimpunan dana masyarakat adalah jumlah dana masyarakat yang dihimpun oleh bank-bank pemerintah di Sumatera Utara, baik dalam bentuk deposito maupun tabungan, dihitung dalam milyar rupiah. b. Suku bunga simpanan adalah besarnya bunga simpanan yang ditentukan oleh bank terhadap setiap dana masyarakat, diproxy dengan bunga tabungan dalam persen per tahun. Universitas Sumatera Utara c. Pendapatan perkapita diproxy dengan PDRB perkapita, dihitung dalam juta rupiah. d. Kondisi perekonomian, yaitu kondisi perekonomian Indonesia sebelum dan sesudah krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1997. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN