Suku Bunga Pendapatan Perkapita

sebelumnya meningkat, maka penghimpunan dana masyarakat pada bank pemerintah di Sumatera Utara semakin meningkat. Koefisien regresi tabungan tahun sebelumnya sebesar 1,2286 berarti bahwa setiap peningkatan tabungan tahun sebelumnya sebesar Rp. 1 milyar, maka menyebabkan peningkatan penghimpunan dana masyarakat pada bank pemerintah di Sumatera Utara Rp. 1,2286 milyar, ceteris paribus. Dari hasil pengujian terhadap nilai t- statistik diperoleh nilai 12,536 yang lebih besar dibandingkan t- tabel α 1 = 2,947. Hal ini berarti bahwa variabel tabungan tahun sebelumnya berpengaruh signifikan terhadap penghimpunan dana masyarakat pada bank pemerintah di Sumatera Utara pada tingkat keyakinan 99 . Hasil penelitian ini dapat dijelaskan bahwa masyarakat tetap berusaha untuk meningkatkan tabungannya pada perbankan. Hal ini juga berhubungan dengan berbagai promosi yang dilakukan oleh pihak bank untuk menarik dana masyarakat yang semakin besar, melalui sejumlah hadiah-hadiah, dimana semakin besar jumlah tabungan, hadiah yang ditawarkan juga semakin besar.

b. Suku Bunga

Hasil estimasi menunjukkan bahwa suku bunga berpengaruh positif terhadap penghimpunan dana masyarakat pada bank pemerintah di Sumatera Utara. Hal ini berarti bahwa jika suku bunga meningkat, penghimpunan dana masyarakat pada bank pemerintah di Sumatera Utara semakin meningkat. Koefisien regresi suku bunga sebesar 363,946 berarti bahwa setiap peningkatan Universitas Sumatera Utara suku bunga sebesar 1 persen, maka menyebabkan peningkatan penghimpunan dana masyarakat pada bank pemerintah di Sumatera Utara Rp. 363,946 milyar, ceteris paribus. Dari hasil pengujian terhadap nilai t- statistik diperoleh nilai 3,139 yang lebih besar dibandingkan t- tabel α 1 = 2,947. Hal ini berarti bahwa variabel suku bunga berpengaruh signifikan terhadap penghimpunan dana masyarakat pada bank pemerintah di Sumatera Utara pada tingkat keyakinan 99. Menurut Keynes pengaruh tingkat bunga terhadap tabungan nasional sangat kompleks serta banyak kemungkinan yang akan terjadi. Di samping itu juga membutuhkan lag yang cukup lama Mikesell dan Zinser, 1973; Molho, 1986. Arrieta 1988 dalam studinya menyimpulkan bahwa tingkat bunga berpengaruh positif terhadap tabungan nasional. Muradoglu dan Taskin 1996 dalam penelitiannya menemukan bahwa efek tingkat bunga dapat dijelaskan dari keputusan konsumsi intertemporer. Peningkatan tingkat pengembalian tabungan akan meningkatkan tabungan tetapi efek pendapatan riil terhadap tingkat pengembalian mengakibatkan tabungan menurun.

c. Pendapatan Perkapita

Berdasarkan hasil estimasi diketahui bahwa pendapatan perkapita berpengaruh positif terhadap penghimpunan dana masyarakat pada bank pemerintah di Sumatera Utara. Hal ini berarti bahwa peningkatan pendapatan perkapita akan meningkatkan penghimpunan dana masyarakat pada bank Universitas Sumatera Utara pemerintah di Sumatera Utara. Koefisien regresi pendapatan perkapita sebesar 1074,891 berarti bahwa setiap peningkatan pendapatan perkapita sebesar Rp. 1 juta, maka menyebabkan peningkatan penghimpunan dana masyarakat pada bank pemerintah di Sumatera Utara Rp. 1074,891 milyar, ceteris paribus. Dari hasil pengujian terhadap nilai t- statistik diperoleh nilai 1,3698 yang lebih kecil dibandingkan t- tabel α 10 = 1,753. Hal ini berarti bahwa variabel pendapatan perkapita tidak berpengaruh signifikan terhadap penghimpunan dana masyarakat pada bank pemerintah di Sumatera Utara. Pengaruh pendapatan perkapita yang tidak signifikan berhubungan dengan kondisi perekonomian daerah Sumatera Utara yang belum sepenuhnya berlangsung secara normal sebagai akibat krisis ekonomi yang belum pulih. Bahkan kebijakan pemerintah menaikkan harga-harga seperti BBM, tarif listrik dan telepon menyebabkan kemampuan masyarakat untuk menabung belum signifikan. Namun dalam hal ini pengaruh dari pendapatan perkapita adalah positif terhadap peningkatan tabungan, artinya semakin tinggi pendapatan perkapita, maka tabungan masyarakat pada bank pemerintah juga semakin tinggi. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini semakin menguatkan hasil penelitian Tjahyono 2005 yang menyatakan bahwa faktor- faktor ekonomi makro yang mempengaruhi secara positif terhadap penghimpunan dana masyarakat adalah variabel pendapatan perkapita Yt dan jumlah uang beredar M. Universitas Sumatera Utara Sedangkan hasil penelitian Darmawan 2006, menunjukkan bahwa bahwa pendapatan masyarakat memiliki dampak positif signifikan terhadap tingkat tabungan masyarakat antar daerah di Indonesia. Perbedaan dengan hasil penelitian ini lebih disebabkan cakupan data penelitian, dimana penelitian Darmawan berfokus pada antar daerah, khususnya daerah Jawa dan luar Jawa, dengan periode waktu penelitian 1976 – 2004, sedangkan penelitian ini hanya difokuskan pada tabungan masyarakat di Bank Pemerintah di Sumatera Utara. Rossi 1988 melakukan studi empiris mengenai dampak pendapatan terhadap tabungan dengan menggunakan data time series untuk 49 negara dengan periode waktu 1973-1983. Studi ini menemukan hasil bahwa adanya dampak positif dari tingkat pendapatan sekarang current income level terhadap tingkat tabungan. Menurut hipotesis pendapatan permanen The Permanent-Income Hypothesis, masyarakat akan membelanjakan sebagian besar dari pendapatan permanen untuk konsumsi dan pendapatan transistori penggunaannya belum ditentukan akan dialokasikan untuk tabungan.

d. Dummy Variabel Kondisi Perekonomian