Uji Normalitas Uji Heterokedastisitas Uji Autokorelasi

dilakukan proses pengujian analisis F dan pengujian analisis t untuk mengetahui apakah masing – masing variabel independen berpengaruh secara individu maupun secara simultan terhadap variabel dependen. Model persamaan regresi berganda ini adalah Y = a + b 1 x 2 + b 2 x 2 Keterangan : Y = Volume penjualan Rp a = Intercept b 1 = Koefisien regresi b 2 = Koefisien regresi x 1 = Harga Pokok Produksi Rp x 2 = Harga jual Rp

1. Pengujian Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

“Uji normalitas untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distrtibusi normal. Kalau nilai residual tidak mengikuti distribusi normal, uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel yang kecil”, Ghozali, 2005 : 110. Pengujian normalitas ini dilakukan dengan menggunakan analisis normal probability plot. Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari nilai residualnya. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji Heterokedastisitas

Universitas Sumatera Utara Menurut Erlina dan Mulyani 2007:107 “uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke pangamatan lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas”. . Ada beberapa cara untuk menguji ada tidaknya situasi heteroskedastisitas dalam varian error terms untuk model regresi. Dalam penelitian ini akan digunakan metode chart diagram Scatterplot, dengan dasar pemikiran bahwa : 1 Jika ada pola tertentu seperti titik-titik poin-poin, yang ada membentuk suatu pola tertentu yang beraturan bergelombang, melebar, kemudian menyempit, maka terjadi heteroskedastisitas. 2 Jika ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar keatas dan dibawah 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

c. Uji Autokorelasi

“Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi” Ghozali, 2005:95. Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 3.2 Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Durbin Watson Hipotesis Nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 d dl Tidak ada autokorelasi positif No decision dl ≤ d ≤ du Tidak ada korelasi negatif Tolak 4 − dl d 4 Universitas Sumatera Utara Hipotesis Nol Keputusan Jika Tidak ada korelasi negatif No decision 4 − du ≤ d ≤ 4 – dl Tidak ada korelasi, positif atau negatif Tidak ditolak Du d 4 – du Sumber: Ghozali, 2005 : 96

c. Uji Multikolinearitas