Karsinoma Tiroid Epidemiologi Etiologi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Karsinoma Tiroid

Karsinoma tiroid jarang terjadi, dilaporkan hanya 1,5 dari keganasan seluruh tubuh. Biasanya menunjukkan keganasan sistem endokrin. Kebanyakan karsinoma tiroid merupakan lesi well differentiated. Subtipe mayor karsinoma tiroid yang sering ditemukan yaitu : • Karsinoma papiler 75-85 kasus • Karsinoma folikular 10-29 kasus • Karsinoma meduler 5 kasus • Karsinoma anaplastik 5 kasus 2,3 Selain daripada karsinoma, keganasan lain yang dapat dijumpai pada tiroid antara lain limfoma malignan dan metastasis tumor yang tersering berasal dari ginjal, paru, payudara dan melanoma malignan. 10 Universitas Sumatera Utara

2.2. Kelenjar Tiroid Normal

2.2.1. Perkembangan Kelenjar Tiroid

Tiroid merupakan kelenjar endokrin manusia terbesar dengan berat sekitar 20 gram. Berkembang sebagai pertumbuhan ke bawah endodermal median pada dasar lidah. Struktur sementara duktus tiroglosus, penghubung perkembangan kelenjar dengan titik asalnya yaitu foramen cecum, pada belakang lidah. Duktus tiroglosus menghilang secara sempurna, meninggalkan tiroid untuk berkembang sebagai kelenjar. Kelenjar tiroid respons terhadap thyroid-stimulating hormone TSH sekitar minggu ke 22 pada fetus. Ketiadaan kongenital kelenjar tiroid mengakibatkan kerusakan neurologik irreversible pada infant cretinism. Kelenjar tiroid berbentuk kupu-kupu, mengandung dua lobus simetris pada setiap sisi midline, biasanya kecil, dihubungkan oleh band sempit jaringan tiroid yang disebut isthmus. Lobus tiroid berdekatan dengan pembuluh darah besar leher lateral dan recurrent laryngeal nerve yang melewati kelenjar. Kelenjar tiroid berlokasi di bawah laring dan lobus terletak pada sisi trakea. Kelenjar ini memiliki kapsul jaringan connective tebal, dengan dua pasang kelenjar paratiroid melekat pada bagian belakang posterior kapsul ini. 16,17 Universitas Sumatera Utara

2.2.2. Histologi

Tiap lobus kelenjar tiroid mengandung banyak folikel. Folikel tiroid atau asinus adalah unit struktural dan fungsional kelenjar. Mengandung single layer sel-sel epitelial kuboid yakni epitelium folikular, mengelilingi lumen sentral yang berisi substansi koloid yang kaya akan thyroglobulin, yang menghasilkan reaksi positif Periodic Acid-Schiff PAS. Epitelium folikular juga mengandung sekitar 10 sel-sel parafolikular yang tersebar, yang disebut sel C. Sel C berasal dari neural crest, mengandung granul- granul sitoplasmik kecil yang menunjukkan penyimpanan hormon calcitonin. Ketika kelenjar tiroid hipoaktif, seperti pada dietary iodine deficiency, folikel membesar seiring dengan pertambahan koloid. Epitelium folikular berbentuk kolumnar sewaktu kelenjar ini aktif dan droplet koloid terlihat di dalam sel sebagai pseudopodia apikal besar dan mikrovilli. Epitelium tiroid dikelilingi oleh lamina basal dan serabut-serabut retikular. Jaringan vasomotor, serabut syaraf simpatetik dan pembuluh darah, termasuk kapiler fenestrasi, dapat terlihat pada jaringan connective diantara folikel-folikel tiroid. 16

2.2.3. Embriogenesis

Bagian yang mengandung sel folikular dari kelenjar tiroid berkembang dari pertengahan epitelium yang tebal pada dasar faring. Jaringan ini mulai bermigrasi sepanjang duktus sentral thyroglossal duct ke posisi akhir dasar leher, dimana akan membentuk lobus kanan dan kiri, kemudian bergabung dengan adanya mesodermal Universitas Sumatera Utara C-cell, dimana bermigrasi secara medial dari dua neural-crest yang berasal dari ultimobrachial bodies pada kantong faringeal ke empat. Adakalanya kelenjar tiroid mencapai posisi akhir, duktus tiroglosus biasanya regresi, meskipun bagian kaudal membentuk lobus kecil, sentral, berbentuk piramid. Struktur utama kelenjar menyerupai kelenjar eksokrin dimana merefleksikan struktur jaringan yang longgar dari kelenjar matur dengan lobus utama kiri dan kanan, yang masing-masing mengandung beberapa lobulus yang dibentuk oleh folikel-folikel yang memproduksi dan menyimpan hormon tiroid. 17

2.3. Epidemiologi

Karsinoma tiroid diperkirakan sebesar 1,5 dari keganasan seluruh tubuh di negara-negara berkembang. Karsinoma tiroid menempati urutan ke-9 dari sepuluh keganasan tersering di Indonesia. Angka insidensi bervariasi di seluruh dunia, yaitu dari 0,5-10 jiwa per 100.000 populasi. American Cancer Society memperkirakan sekitar 17.000 kasus baru muncul setiap tahunnya di Amerika Serikat dan sekitar 1700 diantaranya mengakibatkan kematian. Di Amerika Serikat, karsinoma ini relatif jarang ditemukan, mencakup 1 dari seluruh jenis kanker dan 0,4 kematian akibat kanker. Lebih banyak ditemukan pada wanita dengan distribusi berkisar 2:1 sampai 3:1. Secara primer dijumpai pada dewasa muda dan usia pertengahan serta jarang ditemukan pada anak-anak. 2,18 Karsinoma tiroid merupakan jenis keganasan jaringan endokrin yang terbanyak, yaitu 90 dari seluruh kanker endokrin. 18 Diantara tumor-tumor epitelial, karsinoma Universitas Sumatera Utara yang berasal dari sel-sel folikular jauh lebih banyak ditemukan daripada yang berasal dari sel C. Kebanyakan yang berasal dari sel folikular merupakan keganasan yang berkembang secara perlahan dengan 10 year survival lebih dari 90. Limfoma tiroid dan keganasan-keganasan non epitelial lain jarang ditemukan. 2,18

2.4. Etiologi

Etiologi yang pasti dari karsinoma ini belum diketahui. Dari beberapa penelitian, dijumpai beberapa faktor yang berperan dalam patogenesis karsinoma tiroid yaitu genetik dan lingkungan. 3 Karsinoma papiler dipengaruhi oleh faktor lingkungan iodine, genetik dan hormonal serta interaksi diantara ketiga faktor tersebut. Sedangkan pada karsinoma folikular radiasi merupakan faktor penyebab terjadinya karsinoma ini. 2 Faktor yang berperan pada karsinoma meduler adalah genetik dan sampai saat ini belum diketahui karsinogen yang menjadi penyebab berkembangnya karsinoma meduler dan anaplastik. Diperkirakan karsinoma anaplastik tiroid berasal dari perubahan karsinoma tiroid berdiferensiasi baik papiler dan folikular dengan kemungkinan jenis folikular dua kali lebih besar. 4,6,19,20,21,22 Universitas Sumatera Utara

2.5. Gambaran Klinis