Reliabilitas Tes Kualitas Alat Penilaian
Azwar 2001 berpendapat bahwa validitas mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes
dikatakan valid jika memberikan hasil ukur sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran. Jika suatu tes yang dimaksudkan untuk mengukur atribut A, dan
kemudian memang menghasilkan informasi mengenai atribut A, maka tes tersebut memiliki validitas tinggi.
Menurut Arikunto 2009 terdapat empat jenis validitas yaitu validitas isi, validitas konstruk, validitas konkuren, dan validitas prediksi. Suatu tes dikatakan
memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan. Menurut Widyoko 2010, untuk
tes hasil belajar, validitas isi merupakan aspek validitas yang paling penting. Validitas isi ditentukan melalui penilaian para pakar. Menurut Monica 2005 tes
dikatakan valid jika memperoleh penilaian pakar minimal 70. Suatu tes dikatakan memiliki validitas konstruksi apabila item item soal yang membangun
tes tersebut mengukur setiap aspek berpikir seperti yang disebutkan dalam tujuan instruksional khusus. Validitas konkuren merupakan derajat skor suatu tes
dihubungkan dengan skor tes lain yang telah dibuat. Validitas prediksi merupakan derajat yang menunjukkan suatu tes dapat memprediksi kemampuan seseorang
akan dapat melakukan tugas atau pekerjaan yang telah direncanakan. Validitas soal bentuk pilihan ganda dapat diketahui secara matematis
dengan menggunakan korelasi Point biserial Depdiknas 2008b. Menurut Wells 2003, Purwanto 2004 dan Hidayanto 2010 kriteria soal yang baik valid
adalah jika besarnya korelasi point biserial ≥ 0,20.