3.7.1.2. Reliabilitas
Reliabilitas adalah ketetapan suatu tes apabila diteskan kepada subjek yang sama Arikunto, 2009: 90. Suatu tes dapat dikatakan
mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap Arikunto, 2009: 86. Peneliti menggunakan
rumus Alpha untuk menentukan reliabilitas instrumen, yaitu sebagai berikut.
= −
di mana : : reliabilitas yang dicari
: jumlah varians skor tiap-tiap item : varians total
Arikunto 2009: 109 Rumus varians yaitu:
=
di mana: N : jumlah siswa
X : skor tiap butir soal Harga
tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga r
tabel
dengan taraf signifikansi 5, jika harga r
hitung
r
tabel
maka dapat disimpulkan bahwa soal tersebut adalah soal yang reliabel.
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh r
11
= 0,60 dengan taraf signifikan 5 dan N = 32 diperoleh r
tabel
= 0,349. Diperoleh r
11
r
tabel
sehingga dapat disimpulkan bahwa soal uji coba uraian tersebut reliabel.
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 10. 3.7.1.3.
Daya Beda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang
berkemampuan rendah. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi, disingkat D. Arikunto, 2009: 211 Rumus
untuk menentukan indeks diskriminasi adalah sebagai berikut.
D = X̅
K
− X̅
K
Skor maksimum Arifin, 2012: 133
Keterangan: X̅
K
: rata-rata kelompok atas X̅
K
: rata-rata kelompok bawah
Kriteria:
D ,
= sangat baik ,
D ,
= baik ,
D ,
= cukup, soal perlu perbaikan D ,
= kurang baik, soal harus dibuang Hasil perhitungan daya beda soal pada soal uji coba diperoleh soal
dengan daya beda kurang baik adalah nomor 4, daya beda cukup adalah
nomor 5, sedangkan soal dengan daya beda baik adalah soal nomor 1, 2, 3, dan 6. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 11.
3.7.1.4. Taraf Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau terlalu sukar, karena soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk
mempertinggi usaha dalam pemecahannya. Soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk
memecahkannya. Tingkat kesukaran soal ditentukan dengan rumus: P =
Arikunto 2006: 210 keterangan:
P : Indeks kesukaran B : Banyaknya siswa yang menjawab itu dengan betul
JS : Jumlah seluruh peserta tes. Menurut ketentuan yang sering diikuti, indeks kesukaran sering
diklasifikasikan sebagai berikut: -soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar,
-soal dengan P 0,30 sampai 0,70 adalah soal sedang, -
soal dengan P 0,70 sampai 1,00 adalah soal mudah Arikunto, 2009: 210. Hasil analisis tingkat kesukaran pada soal uji coba dalam penelitian
ini diperoleh soal dengan kriteria sedang yaitu nomor 1, 2, dan 3, soal dengan kriteria sukar yaitu nomor 4, 5, dan 6. Perhitungan selengkapnya
dapat dilihat pada Lampiran 12.
3.7.1.5. Rangkuman Hasil Analisis Soal Uji Coba