3 Luas layang - layang Luas layang – layang ABCD = x AC x BD
= x diagonal 1 x diagonal 2 = x d
1
x d
2
Nuharini et al., 2008: 271
Gambar 2.6 Model Layang-layang
2.2 Penelitian Terkait
Penelitian yang terkait antara lain yang dilakukan oleh Ultay 2012, hasil penelitian menunjukkan bahwa mata pelajaran ilmu
pengetahuan alam dan matematika yang berbasis kontekstual dapat meningkatkan keberhasilan siswa dalam pembelajaran, salah satunya
REACT. Tang et al., 2003: 54 meneliti penggunaan worksheet. Pada penelitiannya worksheet merupakan media efektif yang dapat membantu
siswa dalam pembelajaran di kelas. Sajadi et al., 2013 dalam peneltiannya mengungkapkan bahwa soal cerita pemecahan masalah
merupakan salah satu elemen penting dari pemecahan masalah matematika yang menggabungkan masalah kehidupan nyata dan aplikasi.
2.3 Kerangka Berpikir
Tujuan pembelajaran matematika pada kurikulum KTSP salah satunya adalah agar siswa mampu memecahkan masalah matematika
terutama yang berkaitan dengan kehidupan sehari hari. Tujuan pembelajaran tersebut dapat tercapai terkait bagaimana proses belajar
A
B C
D
mengajar berlangsung. Pembelajaran yang menarik dapat menunjang tercapainya tujuan pembelajaran.
Kemampuan pemecahan masalah siswa di SMP Negeri 2 Ungaran masih kurang. Hal tersebut terlihat dari cara pengerjaan suatu soal
pemecahan masalah yang belum sesuai dengan langkah-langkah pemecahan masalah. Penguasaan pemecahan masalah yang kurang secara
tidak langsung berakibat pada hasil belajar siswa. Di SMP Negeri 2 Ungaran model pembelajaran yang digunakan
ialah model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Dalam pembelajaran kooperatif aspek utama ialah kerja sama. Menurut guru matematika SMP
Negeri 2 Ungaran sikap kerja sama tersebut belum sepenuhnya terbentuk. Untuk itu diperlukan model yang mendukung terbentuknya sikap kerja
sama siswa. Model pembelajaran REACT memberikan kesempatan bagi siswa
untuk mengembangkan konsep baru melalui aktivitas konstruktif, aktif, kooperatif, penyusunan model dalam pemecahan masalah, pendidikan
berkarakter, partisipasi aktif, dan saling berbagi untuk memenuhi kebutuhan yang beragam. Model pembelajaran REACT merupakan salah
satu model pembelajaran kooperatif, keunggulan model pembelajaran kooperatif ialah mampu meningkatkan aspek kerajasama siswa.
Selain model pembelajaran, diperlukan media yang dapat mengoptimalkan kemampuan pemecahan masalah serta sikap kerja sama
siswa. Salah satu media yang dapat menunjang kedua hal tersebut adalah worksheet atau dalam bahasa Indonesia disebut Lembar Kerja. Dengan
penggunaan media worksheet diaharapkan dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa serta sikap kerja sama.
Gambar 2.7 Kerangka Berpikir
2.4
Hipotesis Penelitian
Berdasarkan uraian pada landasan teori dan kerangka berpikir maka disusun hipotesis penelitian sebagai berikut.
1 Kemampuan pemecahan masalah siswa yang dikenai model pembelajaran REACT berbantuan worksheet mencapai KKM.
2 Kemampuan pemecahan masalah siswa yang dikenai model pembelajaran REACT berbantuan worksheet lebih tinggi daripada
kemampuan pemecahan masalah siswa dengan model pembelajaran STAD.
MASALAH SOLUSI
Kurangnya kemampuan
pemecahan masalah siswa
Kurangnya kemampuan kerja
sama siswa Model Pembelajaran
REACT
Worksheet
3 Kemampuan kerja sama siswa yang dikenai model pembelajaran REACT berbantuan worksheet lebih tinggi daripada kemampuan kerja sama siswa
dengan model pembelajaran STAD . 4 Ada pengaruh signifikan kemampuan kerja sama terhadap kemampuan
pemecahan masalah siswa kelas VII SMPN 2 Ungaran tahun pelajaran 20142015.
32
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel
3.1.1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2011: 61.
Populasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN 2 Ungaran semester genap tahun ajaran
20142015.
3.1.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi Sugiyono, 2011: 62. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan ialah teknik cluster random sampling. Hal ini dilakukan karena memperhatikan ciri-ciri seperti: buku sumber yang digunakan sama, siswa
mendapatkan materi berdasarkan kurikulum yang sama, siswa yang menjadi subyek penelitian duduk pada tingkat yang sama, pembagian
kelas tidak berdasarkan ranking. Ada dua kelompok sampel dalam penelitian ini. Pertama ialah
kelompok eksperimen yang dikenai model pembelajaran REACT berbantuan worksheet sebanyak 33 siswa dan kedua ialah kelompok
kontrol yang dikenai model pembelajaran STAD sebanyak 35 siswa.