22
2.3.4 Proses pengukuran kinerja
Proses pengukuran kinerja dilaksanakan dalam dua tahap utama, yaitu tahap persiapan dan tahap penilaian Mulyadi, 2001: 418,
1. Tahap persiapan terdiri dari tiga tahap rinci, yaitu : a.
Penentuan daerah pertanggungjawaban dan manajer yang bertanggung jawab.
Perbaikan kinerja harus diawali dengan penetapan garis batas tanggung jawab yang jelas bagi manajer yang akan dinilai kinerjanya. Batas
tanggung jawab yang jelas ini dipakai sebagai dasar untuk menetapkan sasaran atau standar yang harus dicapai oleh manajer yang akan diukur
kinerjanya. Tiga hal yang berkaitan dengan daerah pertanggungjawaban dan manajer yang bertanggung jawab, yaitu kriteria penetapan tanggung jawab,
tipe pusa pertanggungjawaban, karakteristik pusat pertanggungjawaban. b.
Penetapan kriteria yang dipakai untuk mengukur kinerja Penetapan kriteria kinerja manajer perlu dipertimbangkan beberapa
faktor antara lain. 1
Dapat diukur atau tidaknya kriteria, 2
Rentang waktu sumber daya dan biaya, 3
Bobot yang diperhitungkan atas kriteria, 4
Tipe kriteria yang digunakan dan aspek yang ditimbulkan. c.
Pengukuran kinerja Langkah berikutnya dalam pengukuran kinerja adalah melakukan
kinerja bagian atas aktivitas sesungguhnya, yang menjadi daerah wewenang
23
manajer tersebut. Pengukuran kinerja tampak obyektif dan merupakan kegiatan yang rutin, namun seringkali memicu timbulnya perilaku yang tidak
semestinya ataupun menyimpang yaitu perataan smoothing, pencondongan biasing, permainan gaming, penonjolan dan pelanggaran aturan focusing
and illegal act .
2. Tahap Penilaian terdiri dari tiga tahap rinci Mulyadi, 2001:424
a. Pembandingan kinerja sesungguhnya dengan sasaran yang telah ditetapkan
sebelumnya,penilaian kinerja tersebut dijelaskan, hasil pengukuran kinerja secara periodik kemudian dibandingkan dengan sasaran yang telah
ditetapkan sebelumnya. b.
Penentuan penyebab timbulnya penyimpangan kinerja sesungguhnya dari yang ditetapkan dalam standar. Penyimpangan kinerja sesungguhnya dari
sasaran yang telah ditetapkan perlu dianalisis untuk menentukan penyebab terjadinya penyimpangan, sehingga dapat direncanakan tindakan untuk
mengatasinya. c.
Penegakan perilaku yang diinginkan dan tindakan yang digunakan untuk mencegah perilaku yang tidak dinginkan.
3. Tahap terakhir dalam pengukuran kinerja adalah tindakan koreksi untuk
menegakkan perilaku yang dinginkan dan mencegah terulangnya tindakanperilaku yang tidak diinginkan. Penilaian kinerja ditujukan untuk
menegakkan perilaku tertentu dalam pencapaian sasaran yang telah ditetapkan.
24
2.3.5 Pengukuran kinerja konvensional