Budidaya ikan sidat pada jaring apung

90 budidaya benih diperoleh dari dalam tanah, pada kedalaman 100 m atau lebih dengan bagian dasar tempat pengolahan air dibuat permanen dengan beton semen. Panen sidat dilakukan pada bulan ke 10-12 dengan perkiraan umur dan ikan sidat sudah mencapai ukuran sekitar 200-300 gr per ekornya. Rasio hidup ikan sidat mencapai 90 persen, karena sidat mempunyai daya tahan yang kuat terhadap penyakit, hal ini diduga karena sidat tubuhnya diselimuti lendir yang cukup banyak. Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan Slamet Subiakto, dalam siaran pers, Minggu 2242012, mengemukakan, permintaan di dalam negeri juga sangat besar dan belum bisa terpenuhi. Di Jakarta, permintaan sidat sudah mencapai 3 ton per bulan, seiring bertumbuhnya restoran Jepang dan Korea. Harga sidat konsumsi saat ini mencapai Rp 300.000 hingga Rp 600.000 per kg. Masyarakat akan didorong agar mau membudidayakan sidat yang memiliki nilai tinggi. Indonesia merupakan negara penghasil sidat terbesar di dunia, karena hampir setiap muara di perairan Indonesia terdapat sidat. Pakan untuk sidat masih menjadi kendala dan belum ada yang sesuai di Indonesia. Meskipun budidaya sidat masih terkendala pakan, beberapa pembudidaya menyiasati dengan memakai pakan udang atau kerapu untuk pakan sidat. Kendala pabrik pakan adalah belum banyaknya pesanan pakan sidat dan belum adanya formula pakan yang tepat untuk pakan pada budidaya sidat, hal ini pula yang membuat pabrik pengolahan sidat masih kekurangan bahan baku ikan sidat ukuran konsumsi. Berdasarkan hasil budidaya di BLU Pandu Krawang 2012 di Indonesia pertumbuhan berat budidaya sidat adalah rata rata 40 gr bulan, dan waktu minimum pembesaran sampai mencapai ukuran konsumsi adalah 9 bulan. Dari glass eel sampai ukuran 100 gr dicapai dalam 4 sd 5 bulan, dan sampai ukuran konsumsi dari 100 gr sampai 250 gr dalam 34 bulan. Sidat betina lebih besar dari pada sidat jantan dan penambahan hormon estrogen pada pakan membuat populasi sidat betina akan lebih banyak. Pertumbuhan optimum 9 bulan x 40 gr = 360 gram. Pertumbuhan berat sidat sangat bergantung suhu optimum pemelihngan suhu 23-28 o C, rata rata 25 o C cukup optimum, jadi tidak ada masalah suhu di Indonesia, kecuali penyakit dan parasit yg bisa muncul dalam rentang suhu tersebut. Di Jepang elver mulai dikembangkan dari glass eel 0.15 gr ke elver 0.5 gr kerapatan tebar 0.4 kgm2 sd 1.2kgm2, setelah itu dilakukan grading dan pemindahan ukuran 0.5 gr ke kolam dengan kerapatan tebar 0.5 kgm2 sd akhir 1.6 kgm2. Pada ukuran 6.5 gr sudah dilepas ke tambak pembesaran akhir 5000 m2 atau 0.5 ha bisa terdiri dari 25 kolam ukuran 200 m2 dan mencapai ukuran panen 190 gram dengan kerapatan 4 kgm2, dalam kolam still water. Dari ukuran 0.16 gr ke 0.5 gr ditebar dalam kolam running water, dan 0.5 gr sd 1.3 gram pembesaran elver setelah grading dalam kolam running water atau jika di Indonesia pada kolam indoor, running water atau resirkulasi. Mulai dari ukuran 1.3 gr ke 6.5 gr bisa di budidayakan di air tenang. Untuk pembesaran sd 20 ton dibutuhkan jumlah air 350 m3hari atau 5.208 literdetik. Menurut pembudidaya yang berhasil diwawancarai menyatakan bahwa budidaya ikan sidat sebenarnya tidak terlalu sulit, lama budidaya maksimal sepuluh hingga dua belas bulan. Sidat juga memiliki tingkat produktivitas yang sangat baik. Rasio hidupnya sekitar 90 persen dari pemeliharaan bibit hingga mencapai ukuran 250 – 300 gram. Meskipun benih sidat masih harus diambil