Ekologi Ekonomi Budidaya ikan sidat pada kolam tambak

154 4 Perkembangan jumlah nelayan 3 0 Menurun 0; tetap 1; sedikit meningkat 2; sangat meningkat 3 5 Peran masyarakat untuk kelestarian 3 0 Tidak peduli 0; kurang 1; cukup 2; sangat baik 3 6 Peran nelayan untuk kelestarian 3 0 Tidak peduli 0; kurang 1; cukup 2; sangat baik 3 7 Partisipasi anggota keluarga 3 0 Tidak ada 0; kurang dari setengah anggota keluarga 1; banyak 2; semua terlibat 3 8 Tingkat sosialisasi usaha 3 0 Individu 0; beserta keluarga 1 kelompok usaha 2; bentuk perusahaan 3 9 Peran nelayan pada perencanaan 3 0 Tidak terlibat 0; sedikit 1; cukup berpengaruh 2; sangat berpengaruh 3

V. Kelembagaan

No Atribut Baik Buruk Kriteria Penilaian 1 Kelembagaan formal 3 0 Belum ada 0; ada tapi tidak efektif 1; cukup efektif 2; Sangat efektif 3 2 Kelembagaan informal 3 0 Belum ada 0; ada tapi tidak efektif 1; cukup efektif 2; Sangat efektif 3 3 Kapasitas lembaga 3 0 Belum adal 0, ada tapi sedikit 1, cukup 2; besar 3 4 Interaksi lembaga 3 0 Belum ada 0; ada tapi tidak efektif 1; cukup efektif 2; Sangat efektif 3 5 Program lembaga 0 3 Belum ada 0; sudah ada tapi tidak efetif 1; sudah ada dan efektif 2; sangat efektif 3 6 Lembaga adat 3 0 Belum ada 0; ada tapi tidak efektif 1; cukup efektif 2; Sangat efektif 3 7 Yang sudah dilakukan lembaga 3 0 Banyak sekali 3; banyak 2; kadang-kadang 1; tidak pernah 8 Yang belum dilakukan lembaga 0 3 Banyak sekali 0; banyak1; tidak ada 2 tidak ada sama sekali3 9 Harapan masyarakat pada lembaga 3 0 Tidak ada 0; ada1; banyak2; banyak sekali3

VI. Peraturan dan Perundang-undangan

No Atribut Baik Buruk Kriteria Penilaian 1 Aturan perundangan 3 0 Sangat tidak baik 0; kurang memadai 1; kurang efektif 2; Sangat efektif 3 2 Tingkat pelanggaran 0 3 Tidak pernah 0; jarang 1; sering 2; sering sekali 3 3 Mitigasi kerusakan ekosistem 3 0 Belum ada 0, ada tapi tidak efektif 1 cukup 2; besar 3 155 4 Mitigasi kerusakan habitat 3 0 Belum ada 0; ada tapi tidak efektf 1; cukup memadai 2; sangat memadai 3 5 Eksternalitas limbah buangan 0 3 Tidak ada 0; sedikit 1; cukup banyak 2; sangat merusak 3 6 Aturan adat dan kearifan local 0 3 BAnyak dan masih berjalan 0; masih ada sedikit 1; pernah ada 2; tidak pernah3 7 Peran nelayan dan kebijakan 3 0 Tidak ada 0; sedikit 1; cukup dipertimbangkan 2; sangat berpengaruh 3 8 Akses terhadap sumberdaya 3 0 Sangat terbuka 0; ada persyaratan tanpa batasan 1; sangat terbatas 2 tertutup 3 9 Alternatif pekerjaan lain 3 0 Tidak ada 0; ada tapi sulit 1; banyak tapi sulit 2; banyak dan mudah 3 Berbagai tahapan dan analisis untuk menentukan status keberlanjutan perikanan sidat tangkap di lokasi penelitian telah dilakukan diantaranya: 1 financial performance analysis, 2 penentuan skor dan indeks keberlanjutan, 3 penggambaran ordinasi Rapfish dimensi ekologi, ekonomi, social budaya, teknologi, kelembagaan, peraturan dan perundangan di lokasi penelitian, 4 uji goodness of fit dengan prosedur Multidimensional Scaling MDS, 5 penentuan nilai koefisien determinasi R2, 6 uji kestabilan ordinasi dengan teknik analisis Monte Carlo, untuk mengevaluasi dampak kesalahan acak random efrol dilakukan metode simulasi Monte Carlo terhadap seluruh dimensi. Kavanagh 2001 menyatakan ada tiga tipe untuk melakukan simulasi algoritma Monte Carlo. Dalam studi ini hanya dilakukan analisis Monte Carlo dengan metode scatterplor yang menunjukkan ordinasi dari setiap dimensi. 7 uji sensitivitas dengan metode analisis leverage, dan 8 penggambaran artribut sensitif pada dimensi ekologi, ekonomi, sosial budaya, teknologi, kelembagaan, peraturan dan perundangan serta 9 penentuan respons alternatif implikasi kebijakan yang harus dilakukan terhadap atribut sensitif. Menurut Picther et al 1998 analisis sensitivitas atau analisis leverage dilakukan terhadap atribut-atribut pada masing- masing dimensi. Perhitungan dilakukan dengan metode stepwise yaitu dengan membuang setiap atribut secara berurutan satu persatu kemudian menghitung berapa nilai error atau Root Mean Square RMS tersebut dibandingkan dengan RMS yang dihasilkan pada saat seluruh atribut dimasukkan. Dalam statistik metode ini dikenal dengan metode Jack Knife Kavanagh, 2001. Hasil analisis keberlanjutan sumberdaya ikan sidat di Sukabumi dinyatakan dalam indeks keberlanjutan ini mencerminkan status keberlanjutan pada sumberdaya ikan sidat di Sukabumi berdasarkan kondisi eksisting. Nilai tersebut ditentukan dengan kisaran nilai antara 0 – 100 . Kriteria tidak berkelanjutan atau buruk, jika nilai indeks terletak antara 0 – 24,99 . Kriteria kurang berkelanjutan apabila nilai indeksnya terletak antara 25 – 49,99 . Kriteria cukup berkelanjutan apabila nilai indeksnya terletak antara 50 – 74,99 .