Profil stakeholder Gambaran umum proyek

Gambar 2. Peta lokasi penelitian

4.2. Gambaran umum proyek

Proyek perintis TIR transmigrasi Jawai adalah merupakan proyek transmigrasi umum dengan pola perikanan usaha tambak yang pertama dilakukan di Indonesia. Proyek ini dimulai pada tahun 1990, namun proyek ini stagnan sejak tahun 1996. Pendanaan proyek ini dibiayai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN dan Kredit Koperasi yaitu Kredit Koperasi Primer untuk Anggota KKPA. Dana APBN dipergunakan untuk biaya pembangunan saluran irigasi tambak, perumahan dan fasilitas umum transmigran, sedangkan dana Kredit Koperasi dipergunakan untuk biaya pembangunan pencetakan petak tambak dan operasional budidaya udang yang selanjutnya menjadi beban kredit plasma.

4.2.1. Profil stakeholder

Perusahaan inti pada proyek perintis TIR Transmigrasi Jawai adalah PT. Ciptawindu Khatulistiwa PT. CWK yaitu berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Propinsi Kalimantan Barat Nomor 212 Tahun Lokasi Penelitian 1990. PT. Ciptawindu Khatulistiwa adalah perusahaan lokal yang sebelumnya sudah bergerak dibidang pertambakan udang dan berkantor pusat di Pontianak Kalimantan Barat. PT. Ciptawindu Khatulistiwa sebagai perusahaan inti dalam mendukung pengelolaan proyek perintis TIR transmigrasi Jawai telah membangun pembibitan udang hatchery di Desa Pasir Panjang Singkawang dan cold storage untuk menampung hasil panen plasma di Desa Wajok Mempawah. Namun setelah proyek ini mengalami stagnasi, keberadaan dari perusahaan inti sekarang tidak jelas. Petani plasma pada proyek TIR transmigrasi Jawai adalah transmigran yang berasal dari Pulau Jawa dan penduduk lokal, yaitu; 1 transmigran dari Jawa Barat, 2 transmigran dari Jawa Tengah, 3 transmigran dari Jawa Timur dan 4 penduduk lokal atau biasa disebut APPDT Alokasi Pemukiman Penduduk Daerah Terpencil. Alokasi lahan yang disediakan bagi plasma pada TIR Transmigrasi Jawai untuk setiap kepala keluarga KK adalah sebagai berikut a lahan tambak = 0,50 ha, b lahan pekarangan = 0,25 ha. Keberadaan plasma proyek TIR transmigrasi Jawai berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada Bulan Maret 2006 didapatkan bahwa jumlah plasma yang berasal dari Pulau Jawa yang masih bertempat tinggal di lokasi permukiman transmigrasi sebanyak 4 empat kepala keluarga KK dengan mata pencaharian sebagai petambak tradisional, sedangkan plasma lokal APPDT telah kembali ke rumahnya masing- masing dan tidak bertempat tinggal lagi di lokasi permukiman transmigrasi. Kelembagaan plasma pada proyek perintis TIR Transmigrasi Jawai terhimpun dalam satu wadah Koperasi Unit Desa yang dinamakan KUD. Cipta Bina Sejahtera. KUD Cipta Bina Sejahtera adalah salah satu contoh lembaga dalam proyek ini yang dibentuk secara instant karena didasarkan pada suatu keadaan yang mendesak dalam rangka untuk memenuhi persyaratan dalam proses pencairan kredit. Bank BPD Kalbar yang sekarang ini bernama Bank Kalbar adalah merupakan bank pelaksana yang bertindak menyalurkan kredit untuk proyek perintis TIR transmigrasi Jawai. Pemerintah Daerah adalah merupakan pembina dalam proyek TIR transmigrasi jawai. Institusi pemerintah pada saat itu yang yang terlibat langsung pada pelaksanaan pengelolaan proyek perintis TIR Transmigrasi Jawai adalah sebagai berikut 1 Departemen Transmigrasi PPH, 2 Direktorat Jenderal Perikanan, 3 Departemen Koperasi, 4 Pemerintah Daerah Tingkat I Propinsi Kalimantan Barat, 5 Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Sambas.

4.2.2. Pelaksanaan proyek