Bab III. Kerangka Pemikiran
41
3.2. Hipotesis Penelitian Sebagaimana uraian diatas hipotesis dari penilitian ini adalah :
1. Terdapat beberapa faktor yang dominan atas terjadinya fenomena migrasi sirkuler dari daerah perdesaan menuju daerah pesisir Pantai
Utara Kabupaten Lamongan. 2. Diduga karakteristik rumahtangga migran sirkuler yang datang ke daerah
Pantai Utara adalah rumahtangga pertanian dengan penguasaan lahan pertanian kurang dari 250 M2.
3. Diduga keputusan rumahtangga dari perdesaan untuk bermigrasi sirkuler mampu meningkatkan pendapatan dan tingkat kesejahteraan
rumahtangganya. 4. Diduga keputusan migrasi sirkuler oleh rumahtangga dari daerah
perdesaan berdampak pada pembentukan faktor produktif dan kemajuan ekonomi di desa asal migran.
3.3. Beberapa Batasan Operasional
Beberapa batasan operasional yang penting untuk dijelaskan dalam
penelitian ini adalah: 1. Migrasi Permanen. Yang dimaksud migrasi permanen adalah gerak
penduduk yang melintasi suatu wilayah dengan maksud menetap di tempat tujuan, atau berada di tempat tujuan lebih dari enam bulan.
Yang dimaksud wilayah dalam penelitian ini adalah desa. 2. Migrasi nonpermanen atau migrasi sementara. Yang dimaksud dengan
migrasi sementara adalah gerak penduduk yang melintasi suatu wilayah dalam penelitian penelitian ini adalah desa, dengan tidak
mempunyai maksud untuk menetap di tempat tujuan kurang dari enam bulan. Migrasi nonpermanen terbagi ke dalam komutasinglaju dan
gerak penduduk sirkuler atau dalam penelitian ini disebut migrasi sirkuler.
Bab III. Kerangka Pemikiran
42
3. Migrasi sirkuler. Yang dimaksud migrasi sirkuler atau sirkulasi adalah gerak penduduk nonpermanen adalah perginya seseorang atau
sejumlah orang dari satu wilayah dalam penelitian ini wilayah perdesaan ke wilayah lain dalam waktu lebih dari satu hari, tetapi
kurang dari enam bulan. 4. Komutasi atau nglaju. Yang dimaksud dengan komutasi atau nglaju
adalah perginya individu atau sejumlah individu dari satu wilayah dalam penelitian ini wilayah perdesaan ke wilayah lain dan kembali
ke wilayah yang sama dalam hari yang sama. 5. Materi Balik atau Remittances. Yang dimaksud dengan materi balik
adalah uang, barang dan ide pengetahun yang dikirim oleh migran ke desa asal, diperoleh selama menjadi migran.
6. Rumahtangga. Yang dimaksud dengan rumahtangga adalah seseorang atau kelompok orang yang tergabung dalam kesatuan
pengeluaran dan pendapatan. 7. Rumahtangga migran. Yang dimaksud dengan rumahtangga migran
adalah rumahtangga dimana seseorang atau kelompok orang yang tergabung dalam kesatuan pengeluaran dan pendapatan, yang sedang
menetap sementara di daerah tujuan selama lebih dari satu hari, tetapi kurang dari enam bulan.
8. Rumahtangga migran sektor informal. Yang dimaksud dengan rumahtangga migran sektor informal adalah rumahtangga yang sedang
menetap di daerah tujuan dan bekerja pada sektor tidak formal dalam penelitian ini; pedagang kakilima dan pedagang keliling selama lebih
dari satu hari, tetapi kurang dari 6 bulan di daerah tujuan. 9. Pendapatan Rumahtangga. Yang dimaksud dengan pendapatan
rumahtangga adalah jumlah seluruh penghasilan rumahtangga baik barang maupun uang yang dihitung dengan rupiah dalam setahun.
Bab III. Kerangka Pemikiran
43
10. Faktor Produktif. Yang dimaksud dengan faktor produktif adalah sesuatu modal, tanah, tenaga kerja yang dapat memberi hasil atau
manfaat bagi kesejahteraan rumahtangga di daerah asal. 11. Kesejahteraan Rumahtangga. Yang dimaksud dengan kesejahteraan
rumahtangga adalah kesejahteraan yang dinikmati atau dimiliki rumahtangga yang dapat diukur dengan luas dan kualitas rumah,
kepemilikan barang-barang rumahtangga dan frekwensi makan telur dalam seminggu.
12. Pembangunan. Yang dimaksud dengan pembangunan adalah proses perubahan yang terencana terorganisasi kearah tersedianya alternatif
yang lebih banyak bagi pemenuhan tuntutan hidup yang paling manusiawi sesuai dengan tata nilai yang berkembang di dalam
masyarakat. 13. Perdesaan. Yang dimaksud dengan perdesaan adalah kawasan yang
mempunyai kegiatan utama pertanian termasuk pengolahan sumber daya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat
pemukiman perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.
14. Ekonomi Perdesaan. Yang dimaksud dengan ekonomi perdesaan adalah ekonomi yang berbasis pada sektor pertanian pertanian atau
padi dan sawah, berlaku umum pada masyarakat perdesaan di Indonesia.
IV. METODE PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelurahan Blimbing, desa Paciran, kelurahan Brondong dan desa Sedayulawas. Empat desa penilitian tersebut
berada di dua kecamtan, yaitu kecamatan Paciran dan kecamatan Brondong, kabupaten Lamongan. Kecamatan Paciran dan kecamatan Brondong dalam
penelitian selanjutnya disebut daerah tujuan. Daerah tujuan tersebut berada di pantai utara pulau Jawa, tepatnya Jawa Timur. Kecamatan Brondong
mempunyai posisi strategis, di kecamatan ini terdapat pelabuhan kapal ikan besar yaitu pelabuhan Nusantara yang disitu didirikan tugu, merupakan simbol
romantik roman yang ditulis Hamka Tenggelamnya kapal Van Derwich. Sedangkan di kecamatan Paciran terdapat dua objek wisata terkenal yaitu Goa
Maharani dan WBL Wisata Bahari Lamongan yang dulu terkenal dengan objek wisata Tajung Kodok.
Posisi strategis di dua kecamatan tersebut pada lima tahun terakhir ini semakin ramai dan padat, disertai dengan timbulnya rumah-rumah pemondokan
migran dengan membawa keluarga yang tidak terkendali. Daerah tujuan sengaja dipilih secara purposive mewakili fenomena migran sirkuler di kabupaten
Lamongan, dan diharapkan mampu memenuhi tujuan penelitian. Kebanyakan migran yang datang ke daerah tujuan bekerja disektor
informal. Umumnya mereka yang datang adalah penduduk dari desa di wilayah Selatan kabupaten Lamongan. Desa-desa wilayah selatan yang menjadi fokus
lokasi penelitian yaitu desa Pucuk, desa Kesambi, desa Siwalanrejo dan desa Sumberagung. Empat desa tersebut terletak di dua kecamtan yaitu kecamatan
Pucuk dan kecamatan Sukodadi. Untuk selanjutnya, dalam pembahasan dalam penelitian ini disebut desa asal atau daerah asal migran.
Lebih lanjut, dalam menganalisis dampak pembangunan ekonomi desa dipilih daerah asal desa Wanar dan desa Kesambi; berada di kecamatan Pucuk,
desa Siwalanrejo dan desa Sumberagung; berada dikecamatan Sukodadi. Dua kecamatan asal migran sektor informal ini sengaja dipilih secara purposive
sebagai pengirim migran yang berada di daerah tujuan penelitian, mewakili