78 Tabel 2.19
Kewenangan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Instansi Wewenang Keterangan
Bappeda TKPRD
Izin Prinsipfatwa tata ruang evaluasi terhadap pelaksanaan
rencana tata ruang RTR Dilakukan bersama instansi teknis dan
hasil evaluasi adalah revisi rencana tata ruang dilakukan setiap 5 tahun sekali
Dinas Tata Kota DTK
Izin Peruntukan Penggunaan Tanah IPPTPlanning Permit
Pengawasan terhadap Kawasan Terbangun KWT.
Berdasarkan rekomendasi dari BappedaTKPRD
Kegiatan dilaksanakan pada tahap awal permohonan Planning Permit
Dinas Bangunan Pelayanan, penataan, pengarahan,
pengawasan dan pengendalian atas kegiatan fisik dan
administrasi Penertiban izin untuk
membangun Izin Mendirikan Bangunan IMB dan izin
menggunakan bangunan Izin Penggunaan Bangunan IPB
pengarahan, pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan
kegiatan membangun. Pengawasan dan pengendalian
atas penggunaan bangunan dan kelayakan bangunan.
Penertiban bangunan dan pelaku pembangunan yang melanggar
ketentuan membangun dan menggunakan bangunan
Berdasarkan rekomendasi dari DTK IPPT
Kegiatan dilaksanakan pada saat pembangunan dan setelah kegiatan
pembangunan pemanfaatan. Dilakukan terhadap guna lahan yang
menyimpang dari rencana tata ruang dan ijin yang telah dikeluarkan.
Sumber : 1. Perda No.14 Tahun 1998 2. Peraturan Daerah Nomor 5 tahun 2001
3. Peraturan Daerah Nomor 6 tahun 2001 4. SK.Walikota Bandung No. 332 Tahun 2001
5. SK.Walikota Bandung No. 333 Tahun 2001 6. SK.Walikota Bandung No. 328 Tahun 2001
A. Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota Bandung Bappeda
Bappeda Kota Bandung adalah salah satu lembaga teknis daerah dan merupakan unsur pemerintah daerah yang berada di bawah serta bertanggung jawab kepada walikota
melalui sekretaris daerah yang mempunyai tugas pokok membantu Walikota Bandung dalam menyelenggarakan pemerintah kota, dibidang perencanaan pembangunan daerah.
Untuk melaksankan tugas pokok, Bappeda mempunyai fungsi :
79 a. Merumuskan kebijakan umum bidang perencanaan pembangunan daerah;
b. Melaksanakan perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah yang meliputi data dan statistik, perencanaan ekonomi, perencanaan sosial dan budaya serta
perencanaan fisik dan prasarana; c. Melaksanakan pelayanan teknis adminstratif meliputi administratif umum dan
keuangan serta adminstratif kepegawaian badan. Bappeda bertugas sebagai koordinator pelaksana pembangunan daerah di segala
bidang baik yang menyangkut instansi vertikal maupun horizontal. Bagian dari Bappeda yang berhubungan erat dengan kegiatan pengendalian pemanfaatan ruang adalah bidang
perencanaan fisik, sub bidang tata ruang dan sub dinas tata ruang dan tata guna lahan yang bertugas mengumpulkan dan mengolah data perencanaan umum tata ruang dan tata
guna lahan, melaksanakan penyusunan pembangunan fisik dan prasarana serta pelaporan rencana umum tata ruang dan tata guna lahan dan melaksanakan pemantauan kegiatan
penyusunan perencanaan pembangunan fisik dan prasarana.
B. Dinas Tata Kota DTK
Dinas Tata Kota Bandung merupakan salah satu perangkat organisasi pemerintah Kota Bandung di bidang perencanaan kota yang bertugas melaksanakan bimbingan,
pengarahan, dan pengendalian rencana tata ruang kota, tugas ini diwujudkan kedalam bentuk Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW, Rencana Detail Tata Ruang Kota
RDTRK dan Rencana Teknik Ruang RTRK yang menjadi dasar atau acuan dalam setiap pelaksanaan pembangunan fisik kota, baik yang diselenggarakan oleh instansi
pemerintah, swasta maupun masyarakat. Pembentukan organisasi Dinas Tata Kota dimulai pada tahun 1974, dengan
diberlakukannya Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 1980 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kotamadya Tingkat II Bandung, selanjutnya disesuaikan dengan
pelaksanaan otonomi daerah yang mengacu pada Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintah Daerah melalui Peraturan Daerah Nomor 5 tahun 2001 Tentang
Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung. Sesuai Peraturan Daerah Nomor 05 Tahun 2001 tentang Pembentukan dan
Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung, maka tugas pokok dan fungsi Dinas Tata Kota, Kota Bandung adalah sebagai berikut :
80 1. Tugas Pokok.
Menyelenggarakan sebagian tugas pemerintah daerah di bidang penataan ruang kota. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Dinas Tata Kota, Kota Bandung memiliki
fungsi sebagaimana diuraikan pada point 2. 2. Fungsi
a. Pelaksanaan pengukuran dan pemetaan serta melakukan investigasi dan inventarisasi data sekunder guna keperluan perencanaan kota.
b. Penyusunan rencana tata ruang dan pemanfaatan ruang kota berikut prasarananya. c. Pelaksanaan pemberian layanan kepada masyarakat dalam bentuk ijin
pemanfaatan ruang kota. d. Pelaksanaan pengendalian pemanfaatan ruang kota.
e. Penyelenggaraan teknis ketatausahaan, surat menyurat, kepegawaian, keuangan serta sarana dan prasarana.
Bagian Dinas Tata Kota yang berhubungan erat dengan kegiatan pengendalian pemanfaatan ruang adalah bagian perizinan pemanfaatan lahan dan seksi perencanaan
yang salah satu tugas utamanya adalah memberikan rekomendasi izin perencanaan. Dinas Tata Kota berperan besar dalam implementasi kebijakanpengarahan lahan yang
telah digariskan oleh Bappeda Kota Bandung. Terlaksananya suatu kegiatan menggunakan lahan di perkotaan sangat tergantung dari keputusan Dinas Tata Kota,
karena izin-izin menyangkut penggunaan lahan selanjutya memerlukan Ijin Peruntukan Penggunaan Tanah IPPT yang diterbitkan oleh Dinas Tata Kota.
Izin Peruntukan Penggunaan Tanah IPPT menyatakan persetujuan terhadap aktivitas budidaya secara rinci yang akan dikembangkan di dalam kawasan dengan dasar
acuan pemberian izin adalah RTRW dan RDTRK. Dalam konteks pengawasan dan penertiban pemanfaatan ruang, Dinas Tata Kota bertugas melakukan kegiatan
pengawasan terhadap Koefisien Wilayah Terbangun KWT yang dilakukan pada tahap awal, yaitu pada saat permohonan perizinan. Setelah IPPT diterbitkan, kegiatan
pengawasan dan penertiban pemanfaatan ruang menjadi wewenang Dinas Bangunan.
C. Dinas Bangunan DB