Uji Pengaruh Model Pembelajaran OMID Terhadap Hasil Belajar Uji Ketuntasan Hasil Belajar

b Jika t ’ 2 1 2 2 1 1 w w t w t w hal ini berarti ada pengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa. c Tingkat signifikansi = 5 dan harga dapat dilihat pada tabel t Soeprodjo, 2002: 106. dengan dan dan Keterangan : X 1 = Rata-rata post-test kelas eksperimen. X 2 = Rata-rata post-test kelas kontrol. n 1 = Jumlah siswa kelas eksperimen. n 2 = Jumlah siswa kelas kontrol. s 1 = Simpangan baku kelas eksperimen. s 2 = Simpangan baku kelas kontrol.

3.6.2.4 Uji Pengaruh Model Pembelajaran OMID Terhadap Hasil Belajar

Uji ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh model pembelajaran OMID terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada pokok bahasan koloid. Perhitungan uji pengaruh model pembelajaran menggunakan rumus koefisien biserial. Rumus yang digunakan sebagai berikut : r b = sy u pq X X . 2 1 keterangan: rb = Koefisien korelasi biserial X 1 = rata-rata post-test kelas eksperimen. X 2 = rata-rata post-test kelas kontrol p = proporsi siswa pada kelas eksperimen q = proporsi siswa pada kelas kontrol u = tinggi ordinat pada kurva normal baku pada titik z yang memotong bagian luas normal baku menjadip dan q s = simpangan baku untuk semua nilai pada kedua kelas. Setelah diketahui harga koefisien biserialnya maka dapat ditemukan nilai koefisien determinasinya KD yang artinya sebesar itulah besar pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar siswa. Dihitung dengan menggunakan rumus : KD = r b 2 x 100

3.6.2.5 Uji Ketuntasan Hasil Belajar

Uji ketuntasan hasil belajar bertujuan untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar materi koloid pada kelas eksperimen dan kontrol. Perhitungan ketuntasan belajar ini mengacu pada Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang digunakan MA Al Asror Semarang, yaitu 70. Hipotesis yang diuji dalam analisis yaitu: H : 69 belum mencapai ketuntasan belajar H a : 70 telah mencapai ketuntasan belajar Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut. Sudjana, 2002: 227 Keterangan: = rata-rata hasil belajar = batas ketuntasan belajar s = simpangan baku n = banyaknya siswa Kriteria yang digunakan adalah: H a diterima jika t hitung . 1 H diterima jika t hitung . Hal ini berarti belum mencapai ketuntasan belajar. 2 H ditolak jika t hitung . Hal ini berarti telah mencapai ketuntasan belajar. Tingkat signifikansi = 5 dan harga dapat dilihat pada tabel t Soeprodjo, 2002: 106 Selain ketuntasan belajar individu, ketuntasan belajar klasikal keberhasilan kelas pada masing-masing kelas eksperimen juga dihitung. Keberhasilan kelas dapat dilihat dari sekurang-kurangnya 85 dari jumlah siswa yang ada di kelas tersebut telah mencapai ketuntasan individu Hamdani, 2011: 60. Rumus yang digunakan untuk mengetahui ketuntasan klasikal yaitu: Keterangan: x = jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar n = jumlah seluruh siswa

3.6.2.6 Analisis Data Psikomotorik dan Afektif Siswa