Penutup Pendahuluan Pemanfaatan dan pengelolaan perikanan cucut dan pari (Elasmobranchii) di Laut Jawa

analisis berbagai bentuk karakteristik penelitian cucut dan pari hasil penelitian di Laut Jawa tahun 2001-2004. Karakteristik tersebut adalah teknologi penangkapan, karakteristik biologi reproduksi, karakteristik biologi sumberdaya, karakteristik pemanfaatan hasil tangkapan, digunakan sebagai bahan dasar untuk dilakukan suatu sintesa dalam menyusun langkah rencana aksi pengelolaan perikanan cucut dan pari secara rasional, lestari dan berkesinambungan Pengelolaan perikanan cucut dan pari yang berkelanjutan sangat mungkin untuk dilaksanakan. Terutama untuk jenis yang berukuran kecil, cepat dewasa, dan bereproduksi dengan baik. Perikanan cucut Mustelus antarticus di perairan Australia merupakan contoh bentuk pengelolaan yang baik dan sukses. Kesuksesan ini sangat ditunjang oleh pengetahuan biologi yang lengkap dan penerapan peraturan pengelolaan yang efektif khususnya peraturan ukuran mata jaring insang Waker, 1998; Stevens, 1999. Ada juga ikan cucut dengan ciri laju reproduksi rendah namun sukses dalam pengelolaan. Simfendorfer 1999 menjelaskan kesuksesan pengelolaan perikanan cucut jenis Carcharinus obsurus di barat Australia melalui cara pembatasan jumlah tangkapan tiap tahun dan pelarangan penangkapan ikan yang berusia muda.

3.5 Penutup

Penjelasan setiap metode secara lebih rinci disajikan pada bab–bab yang relevan. 4 IDENTIFIKASI DAN KOMPOSISI JENIS CUCUT DAN PARI BERDASARKAN LOKASI PENELITIAN DI LAUT JAWA

4.1 Pendahuluan

Anggota dari kelas ikan bertulang rawan adalah cucut, pari, dan chimaera cucut hantu. Berdasarkan garis evolusinya, kelas ikan bertulang rawan dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok holocephalii dan Elasmobranchii Compagno, 2001. Holocephalii merupakan kelompok yang terdiri dari chimaeras, ratfishes, elephant fishes, seluruhnya sekitar 50 spesies berukuran kecil yang hidupnya bergerombol membentuk suatu kelompok di perairan dalam yang dingin Stevens, 2003. Elasmobranchii merupakan kelompok yang terdiri dari ikan cucut dan pari, kelompok ini memiliki diversitas yang tinggi serta dapat ditemukan di berbagai kondisi lingkungan, mulai dari perairan tawar hingga palung laut terdalam dan dari daerah laut beriklim dingin sampai daerah tropis yang hangat Compagno, 2001. Elasmobranchii terdiri dari 1150 spesies dengan karakteristik yang unik dibandingkan dengan kelompok ikan yang lain Stevens, 2003. Keunikan tersebut mencakup makhluk primitif karena tulang rawannya, ukurannya yang relatif besar, dan kebiasaannya sebagai pemangsa di dalam perairan laut, membuat Elasmobranchii sebagai obyek menarik untuk dipelajari. Kelompok ikan ini bukan hanya sebagai pangan manusia, tetapi juga salah satu pesaing utama dalam jaring makanan food webs di laut, yaitu sebagai top predator level satu Compagno, 2001. Jenis ikan bertulang rawan yang memiliki nilai komersial tertinggi dan paling penting adalah cucut, hal ini disebabkan nilai siripnya yang mahal. Pemberian nama tersebut berdasarkan pada insangnya yang terletak di bagian luar dan tidak tertutup operculum seperti yang ditemukan pada ikan bertulang sejati Bonfil, 1999 dan Myklevoll, 1999. Tubuh Elasmobranchii modern pada umumnya memiliki panjang lebih dari satu meter, dan merupakan salah satu jenis ikan predator. Anggota Elasmobranchii dapat dibedakan dari ikan bertulang sejati karena tulang teng- koraknya tidak memiliki sutura, gigi yang tidak berfusi dengan rahang, namun menancap pada jaringan pengikat rahang. Kelompok ini memiliki sisik tipe plakoid yang bergerigi dan terpasang secara serial di permukaan tubuh. Jenis ikan bertulang sejati sangat jarang memiliki sisik yang seperti itu. Setiap spesies cucut dan pari memiliki ciri khas pada jumlah celah insang eksternalnya, biasanya mempunyai 5 buah celah, pada beberapa spesies ditemukan enam hingga tujuh celah insang eksternal Stevens, 2003. Celah insang pertama pada Elasmobranchii termodifikasi menjadi spirakel, yang didukung oleh lekukan insang pertama yang fungsional. Compagno 1984 menjelaskan bahwa istilah cucut shark secara universal digunakan sebagai suatu terminologi untuk semua jenis Kelas Chondrichthyes selain pari Botoidea dan cucut hantu Chimaeridae. Berbeda dengan Botoidea, cucut mempunyai celah bukaan ingsang di arah samping badan lateral dan sirip-sirip dada tidak menyatu dengan kepala diatas bukaan-bukaan insang. Sejumlah spesies cucut bidadari famili Squatinidae, yang mempunyai bentuk tubuh pipih melebar seperti pari dan sirip-sirip dada mirip pari yang tidak menyatu dengan kepala, seringkali dikira sebagai pari, padahal mereka tergolong sebagai cucut Pada Elasmobranchii tidak ditemukan paru – paru dan kantong udara namun memiliki liver pengapung, yang mengisi sebagian besar rongga badan internal. Saluran intestin spiral yang berukuran besar atau pada spesies tertentu berbentuk seperti lembaran - lembaran kertas gulung yang panjang juga ditemukan pada rongga tubuh elasmobranchia sebagai salah satu organ pencernaan Ferno dan Olsen, 1994. Pengetahuan tentang taksonomi dan biologi cucut dan pari serta hewan bertulang rawan pada umumnya jauh tertinggal dibandingkan dengan pengetahuan atas ikan-ikan bertulang sejati komersial penting. Namun demikian, suatu kebangkitan yang berskala luas akhir-akhir ini dalam sistematika ikan-ikan bertulang rawan, menimbulkan adanya kaji-ulang secara ekstensif dan revisi atas sejumlah kelompok utama jenis ini. Dalam hal ini Compagno 1984, pada dua bagian bukunya mengenai cucut dan pari yang diterbitkan oleh FAO telah banyak memberikan sumbangan pengetahuan. Sangat sering data statistik cucut nasional, regional dan internasional tidak dikelompokkan menurut spesies dan disatukan dengan hasil tangkapan pari. Sampai dengan tahun 2000, statistik perikanan Indonesia menyajikannya sebagai produksi cucut dan pari. Penelitian mengenai ikan cucut dan pari Elasmobranchii relatif masih sedikit dibandingkan dengan jenis-jenis ikan ekonomis penting bertulang sejati lainnya, terutama yang berhubungan dengan identifikasi jenis. Beberapa penelitian mengenai identifikasi jenis cucut dan pari diantaranya di barat Pasifik Tengah dan di perairan landas benua sebelah utara dan timur laut Australia Sainsbury et al., 1985, dan Last dan Stevens 1994 telah mengidentifikasikan jenis-jenis ikan cucut dan ikan pari di perairan Australia. Beberapa referensi penting mengenai identifikasi ikan cucut dikemukakan oleh Last dan Stevens 1994, Compagno 1984, Stevens 2004, dan Tarp dan Kailola 1984. Khusus di Indonesia penelitian mengenai ikan cucut dan pari serta perikanannya secara menyeluruh dan berkesinambungan belum pernah dilaksanakan. Bab ini merupakan hasil penelitian khusus tentang identifikasi ikan cucut dan pari di Laut Jawa, dalam periode waktu mulai April 2001 sampai Desember 2004. Lokasi penelitian adalah sentra produksi ikan cucut dan pari sepanjang Pantai Utara Jawa. Penelitian ini memiliki tiga tujuan yaitu: 1 Mendapatkan data secara rinci tentang jenis-jenis cucut dan pari yang didaratkan di Laut Jawa. 2 Menghitung perbandingan jumlah jenis cucut dan pari berdasarkan lokasi penelitian. 4.2 Bahan dan metode 4.2.1 Waktu dan tempat penelitian