Habitat dan distribusi geografis cucut dan pari Makanan dan kebiasaan makan cucut dan pari

bahwa hasil penelitiannya di perairan Australia Barat dengan menggunakan metode tidak langsung memperoleh umur masimum 16,4 tahun dengan panjang 133 cm untuk ikan cucut jenis Carcharhinus cautus. Ikan pari memiliki ciri laju pertumbuhan yang lambat dan berumur panjang Compagno, 1984; Last and Stevens, 1994; FAO, 2000.

2.2.5 Habitat dan distribusi geografis cucut dan pari

Ikan cucut hidup di lautan tropis maupun subtropis. Habitat ikan cucut bervariasi salinitasnya eurohalin. Ikan cucut dapat hidup di laut dekat pantai inshore dan laut lepas offshore, dan terdiri dari berbagai ukuran dan jenis. Pada umumnya ikan pari hidup di dekat dasar perairan yang lembek berlumpur, lumpur pasir, tanah keras dan bahkan yang berbatu atau koral. Namun beberapa famili seperti Mobulidae atau devil rays di antaranya genus Manta hidup pada zona epipelagis Compagno, 1999. Distribusi geografis ikan cucut dan pari sangat luas. Ikan ini dapat ditemukan pada perairan tropis, sub tropis dan perairan dingin. Di samudera Hindia ikan cucut dan pari yang teridentifikasi mencai 36 jenis Sainsbury et al., 1985 Penelitian lain di Laut China Selatan mencatat 4 jenis ikan pari Isa et al., 1998.

2.2.6 Makanan dan kebiasaan makan cucut dan pari

Makanan adalah faktor vital dari setiap organisme untuk tumbuh, berkembang, berkembang biak dan melakukan berbagai aktivitas yang memerlukan energi dari makanan. Ikan juga demikian, informasi tentang makan dan kebiasaan makan ikan sangat penting untuk memahami sejarah hidupnya, termasuk pertumbuhan, pemijahan, migrasi, dan juga untuk pengelolaan perikanan secara komersial. Pengetahuan tentang perairan sumber makanan dari stok ikan komersial memberi pengalaman berharga untuk nelayan dalam menentukan daerah penangkapannya secara lebih menguntungkan. Berdasarkan kebiasaan makan, ikan dapat diklasifikasikan sebagai pemangsa predator, pemakan rumput grazers, penyaring strainers, penghisap sucker dan parasit parasites. Perubahan kebiasaan makan ikan dapat terjadi karena perubahan siklus hidup yang diikuti perubahan organ tubuhnya atau tempat hidupnya. Penelitian tentang makanan ikan sebaiknya dapat menjelaskan habitat, penyebaran, migrasi dan faktor-faktor lain yang berkaitan. Jenis makanan ikan terdiri dari satu atau beberapa organisme seperti plangton, nekton, benthos dan detritus. Klsaifikasi ikan berdasarkan makanan detritus telah dipelajari secara mendalam oleh Bal dan Rao 1990. Klasifikasi ini dibedakan berdasarkan proporsi makanan, sebagai contoh harbivora memakan 75 tanaman, karnivora memakan 75 binatang dan omnivora minimal memakan 15 binatang atau tumbuhan. Cucut sharks dikenal sebagai ikan predaktor yang memiliki penciuman tajam terutama terhadap bau darah. Kemampuan indera penciumannya dapat melacak mangsa hingga beberapa kilometer Stevens, 1980. Dalam mencari makanan ikan cucut dapat melakukannya pada siang dan malam hari dengan mengandalkan indera penciuman serta dapat menjelajah lapisan perairan yang cukup dalam. Tidak semua cucut pemakan daging karnivor, jenis Cetorhinus maximus mendapatkan makanan dengan cara menjaring plangton dari air Compagno, 1999. Jenis-jenis makanan ikan cucut tidak terbatas, mulai dari ikan kecil hingga besar, kepiting, cumi-cumi, penyu, plankton, bahkan cucut dapat memakan jenisnya sendiri atau kanibalisme Last dan Stevens, 1994. Pari umumnya pemangsa predator, namun mempunyai bentuk gigi yang kecil-kecil yang berfungsi sebagai penghancur Hoeve, 1988. Karena ukuran giginya yang kecil-kecil, pari cenderung memangsa ikan-ikan yang berukuran kecil. Mangsa ikan pari bervariasi dari jenis binatang planktonis, invertebrata bentik hingga ikan bertulang keras berukuran kecil. Selain itu ikan pari juga makan binatang bertulang rawan chondrithian dan berbagai jenis cephalopoda antara lain cumi-cumi Compagno, 1999.

2.2.7 Nisbah kelamin cucut dan pari