Produksi, pemanfaatan, daerah dan musim penangkapan cucut dan pari

5.3.3 Produksi, pemanfaatan, daerah dan musim penangkapan cucut dan pari

Trend Produksi Statistik perikanan Indonesia selama sebelas tahun terakhir 1991 – 2002 menunjukkan produksi ikan cucut dan pari nasional mengalami fluktuasi dan cenderung menurun sejak tahun 1999 Gambar 52 dan 53. Dengan menggunakan alat tangkap rawai dasar sebagai standar, maka hasil tangkapan per satuan upaya CPUE mengalami penurunan dari tahun-ke tahun Tabel 12 dan 13. Berdasarkan hasil analisa terhadap jenis alat tangkap, jumlah tangkapan dan produksi ikan pari berdasarkan Statistik Perikanan Indonesia 2002 dapat diinformasikan bahwa dari 10 alat tangkap pari sebagai hasil sampingan by catch , dan alat tangkap dogol mempunyai produksi dan CPUE tertinggi dibanding ke 9 alat tangkap lainnya. Alat tangkap ini dianggap mempunyai indek kemampuan tangkap power fishing index = 1 atau standar yang merupakan rata- rata selama 6 tahun terakhir Tabel 14. Analisis terhadap upaya unit dengan standar alat tangkap jaring lampara dasar cantrang-dogol dan produksi ton ikan pari Statistik Perikanan Indonesia 1996- 2002 maka terlihat bahwa CPUE ton unit ikan pari di laut Jawa selama 7 tahun terakhir mengalami penurunan, dari 1,116 tonunit pada tahun 1997 menjadi 0,822 tonunit 2002. Pemanfaatan Cucut dan Pari Pada awalnya komoditas cucut dan pari tidak mendapat perhatian serius di Laut Jawa. Hal ini karena komoditas cucut tidak memiliki nilai harga ekonomis yang tinggi seperti ikan kakap, kerapu, tuna ataupun udang. Ikan cucut yang ikut tertangkap alat tangkap tersebut umumnya hanya digunakan untuk bahan ikan asin atau dibeberapa daerah mengolahnya menjadi ikan asap. Namun akhir-akhir ini komoditas ikan cucut telah berubah nilai ekonomisnya. Banyak permintaan sirip dan daging untuk bahan makanan, kulit untuk bahan baku fesyen tas, dompet dan sepatu sehingga memicu nelayan untuk memburunya secara lebih intensif. Tabel 11. Evaluasi dampak berbagai alat tangkap cucut dan pari terhadap ekosistem di Laut Jawa tahun 2001 - 2004 Keterangan: Nilai indeks besar adalah baik dan kecil adalah buruk. Alat-alat tersebut juga beroperasi diluar Laut Jawa. Tabel 12. Produksi, upaya dan CPUE perikanan cucut di Laut Jawa Tahun Produksi-Y ton Upaya-f unit CPUE tonunit 1 9 9 6 13797 1837 7.5 1 9 9 7 14457 2230 6.5 1 9 9 8 15940 2939 5.4 1 9 9 9 16708 3856 4.3 2 0 0 0 15481 3440 4.5 2 0 0 1 14422 3524 4.1 2 0 0 2 13592 4294 3.2 Sumber : Statistik Perikanan Indonesia tahun 1996 -2002 dianalisis. Keterangan : Rawai dasar sebagai alat tangkap standar. Size selection Species selection Bycatch mortality Ghost fishing Habitat effects Energy efficiency Catch quality Ecosyste effect index J.Liongbun 8 3 5 4 6 4 4 4,86 J.I.Dasar 4 6 5 5 5 6 6 5,29 J.Tramel 4 7 4 6 4 4 7 5,14 J.Arad 2 3 6 4 3 4 4 3,71 J.I.Tuna 6 5 4 4 6 5 6 5,14 P.Senggol 8 8 5 8 8 6 8 7,29 P.R.Dasar 4 5 4 7 7 7 7 5,86 P.R.Tuna 9 8 5 9 8 3 8 7,14 Bubu 1 2 9 6 3 8 9 5,43 Total 46 47 47 53 50 47 59 Tabel 13. Produksi, upaya dan CPUE ikan pari di Laut Jawa Tahun Produksi-Y ton Upaya-f unit CPUEtonunit 1996 11554 10351 1.116 1997 12093 10852 1.114 1998 12514 11255 1.112 1999 12655 13222 0.957 2000 13869 14448 0.960 2001 13857 16790 0.825 2002 14666 17845 0.822 Sumber : Statistik Perikanan Indonesia tahun 1996 -2002 dianalisis. Keterangan : Dogol sebagai alat tangkap standar. Tabel 14. Jumlah alat tangkap, produksi, CPUE dan indeks kemampuan tangkap IKT alat tangkap yang menangkap ikan pari tahun 2002 di Laut Jawa No Alat Jumlah unit Produksi Ton CPUE IKT 1 Lampara dasar 1290 1185.6 0.919 1.00 2 Payang 14264 1510.3 0.106 0.12 3 Pukat Pantai 3982 1095.1 0.275 0.30 4 Jr.Insang Hanyut 12662 3079.2 0.243 0.26 5 Jr.Insang Tetap 10308 4903.1 0.476 0.52 6 Jr.Trammel 13033 374.6 0.029 0.03 7 Rawai 2746 1167.9 0.425 0.46 8 Pancing 13085 1098.4 0.084 0.09 9 Sero 363 87.2 0.240 0.26 10 Bubu 8809 164.6 0.019 0.02 J u m l a h 80542 14666.0 - - Sumber : Statistik Perikanan Indonesia tahun 2002 dianalisis. 10000 20000 30000 40000 50000 60000 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 P ro d u ksi to n Indonesia Jawa Gambar 52. Produksi cucut di perairan Indonesia dan Laut Jawa 10000 20000 30000 40000 50000 60000 70000 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 P ro duk s i to n Indonesia Jawa Gambar 53. Produksi pari di perairan Indonesia dan Laut Jawa Statistik Cucut Pari Indonesia 1991 - 2003 97 2 1 Ikan laut Cucut Pari Gambar 54. Proporsi ikan laut, cucut dan pari di perairan Indonesia. Gambar 55. Sirip cucut siap untuk dikeringkan dan diambil isit-nya Gambar 56. Sirip cucut sedang dijemur 1, tulang cucut sebagai bahan baku industri farmasi 2 2 Gambar 57. Daging cucut siap dipasarkan dalam keadaan segar Gambar 58. Suasana di pengasapan ikan cucut dan pari Perkembangan terkini menunjukan bahwa hampir semua bagian ikan cucut dan pari dapat dimanfaatkan, seperti sirip cucut diambil isit-nya untuk bahan soup dan diekspor ke luar negri. Daging cucut dan pari dimanfaakana sebagai bahan makanan baik segar, kering asin, diasap, dendeng dan baso. Tulang cucut sebagai bahan baku farmasi dan bahan untuk perekat lem, kulit cucut dan pari disamak untuk bahan fesyen tas, sepatu, dompet dsb. Hati cucut diambil minyaknya squalene dan limbah lainnya kepala, isian untuk bahan pakan budidaya perikanan. Pemanfaatan dan pengolahan ikan cucut dan pari disajikan pada Gambar 56 sampai 58. Daerah Penangkapan Cucut dan Pari Daerah penangkapan ikan cucut dan pari di Laut Jawa secara umum dapat dibedakan menjadi dua, yaitu perairan pantai dan lepas pantai Gambar 59. Kapal jaring arad dan pancing senggol dengan ukuran 10 GT umumnya beroperasi di dekat pantai inshore. Adapun kapal-kapal pancing sengol dan jaring liongbun mengoperasikan alat tangkapnya jauh dari pantai offshore. Ikan cucut dan pari yang tertangkap di daeran penangkapan pinggir inshore umumnya berukuran kecil dan sebagian besar belum dewasa. Sebaliknya ikan ikan cucut dan pari yang tertangkap di perairan tengah offshore umumnya berukuran besar dan telah dewasa. Sebagian besar armada yang berukuran kecil 6 – 12 GT beroperasi pada daerah penangkapan di perairan pantai inshore yaitu 12 mil dalam jumlah yang besar. Daerah penangkapan 12 mil umumnya hanya dieksploitasi oleh armada penangkapan ukuran kapal 30 GT yaitu kapal jaring liongbun dari DKI Jakarta dan Cirebon serta kapal pancing senggol dan jaring arad dari Juwana yang jumlahnya diperkirakan 100 unit. Jadi daerah penangkapan yang mengalami lebih tangkap over exploited tersebut diduga adalah perairan pantai 12 mil. Adapun daerah penangkapan 12 mil diduga masih bisa dikembangkan. Berkaitan dengan daerah penangkapan ini, bahwa sekitar lebih dari satu tahun terakhir banyak armada jaring liongbun sekitar 60 dari armada yang ada telah pindah dari Laut Jawa sebagai daerah penangkapannya menuju Laut Sulawesi dan Laut Arafura. Faktor utama kepindahan tersebut adalah karena kurangnya hasil tangkapan ikan pari, bahkan sudah tidak tertangkap lagi jenis ikan R. jiddensis sebagai sasaran utamanya. Musim penangkapan Pemahaman tentang pola musim penangkapan ikan dapat memudahkan nelayan dalam mempersiapkan peralatannya untuk mengeksploitasi sumberdaya ikan. Seperti disebutkan sebelumnya bahwa musim penangkapan ikan di Indonesia sebenarnya belum adan informasi yang akurat. Selama ini musim penangkapan ikan diindikasikan dengan banyaknya volume produksi ikan yang di daratkan di pelabuhan perikanan. Padahal seperti diketahi bahwa seringkali pada bulan tertentu banyak nelayan, terutama nelayan tradisional tidak bisa melaut karena kendala alam di Laut Jawa pada musim barat di mana angin dan ombak sangat kuat. Pada saat itu, sebagian besar nelayan tidak melaut dan produksi ikan yang didaratkan menjadi sedikit. Namun sebagai gambaran, berdasarkan volume ikan yang didaratkan di beberapa pelabuhan perikanan menunjukkan bahwa terjadi dua puncak musim penangkapan ikan cucut adalah dimulai pada bulan Maret sampai Mei dan puncak kedua pada bulan September sampai November. Sedangkan untuk ikan pari menunjukkan bahwa puncak musim penangkapan dimulai pada bulan Maret-Mei dengan puncaknya pada bulan April. Dari kedua pola musim penangkapan tersebut menunjukan bahwa ikan cucut dan ikan pari dapat ditangkap sepanjang tahun. Gambar 59. Lokasi penangkapan ikan cucut dan pari di laut Jawa, 1 inshore, x dan 2 offshore, +. 106° 107° 108° 109° 110° 111° 112° 113° Bujur -7° -6° -5° -4° -3° L in tan g Laut Jawa Kep. Karimunjawa J A W A J A K A R T A Semarang 1 2 + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x + + +

5.3.4 Analisis multidimensi