II. TINJAUAN PUSTAKA
A. SUKROSA
Sukrosa adalah karbohidrat yang merupakan produk utama pada fotosintesis dan merupakan disakarida yang terbentuk dari satu molekul
α-D- glukosa dan satu molekul
β-D-fruktosa yang dihubungkan oleh ikatan α-1,4 glikosidik. Sukrosa mempunyai rumus kimia, yaitu C
12
H
22
O
11
Rahman et al., 2004. Struktur molekul sukrosa dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Struktur molekul sukrosa www.sucrose.com
.
Kristal merupakan zat padat yang susunan atom-atomnya atau molekulnya teratur
www.zat padat.htm. Sistem kristal sukrosa, yaitu
monoklin dengan bentuk monoklin hemimorphik spenoidal, dan mempunyai permukaan berbentuk prisma. Bentuk dan keadaan badan kristal dipengaruhi
oleh tingkat kemurnian sukrosa. Kelarutan sukrosa dalam air tidak hanya dipengaruhi oleh suhu, tetapi juga dipengaruhi oleh zat lain yang terlarut
dalam air, yaitu garam senyawa organik. Semakin tinggi suhu dan jumlah garam dalam air, maka semakin tinggi pula jumlah sukrosa yang dapat larut
Goutara dan Wijandi, 1975.
Amorf merupakan zat padat yang susunan atom-atomnya atau molekulnya tidak teratur
www.zat padat.htm. Sukrosa apabila dipanaskan
secara lambat sampai titik cair 185°C -186°C, maka akan terbentuk cairan tidak berwarna dan kental. Cairan tersebut bila didinginkan kembali sampai di
bawah suhu titik cair, maka mula-mula terbentuk keadaan amorf, semakin lama viskositas semakin kecil dan terbentuk kembali kristal Goutara dan
Wijandi, 1975. Struktur kristal dan amorf dari suatu zat padat dapat dilihat pada Gambar 2.
Struktur kristal
Struktur amorf Gambar 2. Struktur kristal dan amorf zat padat
www.zat padat.htm
5
B. GULA KASAR RAW SUGAR
Raw sugar adalah gula kristal sukrosa dari tebu Saccharum sp. atau
bit yang diolah dengan defekasi dan masih mengandung pengotor SNI 01-
3140.1-2001. Raw sugar dapat diperoleh dari serangkaian unit proses pengolahan nira tebu yang dapat dilihat pada Gambar 3.
Tahapan awal pengolahan adalah ekstraksi nira tebu dari batang tebu dengan penambahan air melalui serial penggiling berputar. Nira yang
terekstrak kemudian dilakukan proses pembersihan yang meliputi penyaringan, pemanasan, dan penambahan susu kapur untuk mengendapkan
atau menggumpalkan bahan bukan gula yang terlarut dan juga untuk meningkatkan pH agar sukrosa tidak terdekomposisi akibat pemanasan
ataupun faktor lainnya Goutara dan Wijandi, 1975. Setelah mengalami proses liming, nira dikentalkan menjadi sirup dengan cara menguapkan air
menggunakan uap panas dalam suatu proses yang dinamakan evaporasi. Sirup hasil proses evaporasi kemudian dilakukan kristalisasi. Sirup
dididihkan sehingga kondisi untuk pertumbuhan kristal gula tercapai. Pembentukan kristal diawali dengan mencampurkan sejumlah kristal ke dalam
sirup. Sekali kristal terbentuk, kristal campur yang dihasilkan dan larutan induk mother liquor diputar di dalam alat sentrifugasi untuk memisahkan
keduanya. Larutan induk hasil pemisahan dengan sentrifugasi masih mengandung sejumlah gula sehingga biasanya kristalisasi diulang beberapa
kali. Materi-materi non gula yang ada di dalamnya dapat menghambat kristalisasi.
Gambar 3. Bagan proses pengolahan raw sugar Broadhurst, 2002
Molases Tebu
Ekstraksi Nira mentah
Pemanasan Klarifikasi
Evaporasi Kristalisasi
Sentrifugasi Nira jernih
Masakan Raw sugar
Sirup
6
Komposisi dari nira tebu dan raw sugar dapat dilihat pada Tabel 1 dan 2, sedangkan standar raw sugar dan gula rafinasi dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 1. Komposisi nira tebu
No Komponen Komposisi
1 Sukrosa
9 - 17 2
Brix 12 - 19
3 Gula pereduksi
0.48 – 1.52 4
Gula total 10 - 18
5 Amilum
1.50 - 95 6 Asam
akonitat 0.25
7 Abu
0.40 – 0.70 Sumber : Direktorat Jendral Perkebunan 1996
Tabel 2. Komposisi raw sugar
Sumber : El-Syiad 1999 Tabel 3. Standar raw sugar dan gula rafinasi
Kriteria Uji Satuan
Rafinasi 1 Rafinasi 2
Raw Sugar
Warna larutan ICUMSA
IU Maks.50 Maks.150 Min.600
Tingkat kemurnian
Polarisasi ˚Z Min.99.86
Min.99.8 Min.95 Gula pereduksi
bb -
- ≤ 0.22
Kadar abu bb
Maks.0.02 Maks.0.03
Maks.0.5 Sumber : Sekertariat Dewan Gula di dalam Mochtar 1996
Sumber : SNI 01-3140.1-2001
No Komponen Komposisi
1 Sukrosa 97.5
2 Air 0.48
3 Bahan pengotor bukan gula
2 • gula pereduksi
• abu terlarut • bahan pengotor yang
tersuspensi • konstituen lain yang tidak dapat
dideterminasi 23
38.5 3
35.3
7
B. ASAM AKONITAT