4. Verifikasi Kondisi Terbaik Penghilangan Asam akonitat
Tahapan akhir dari penelitian adalah melakukan verifikasi kondisi terbaik penghilangan asam akonitat, yaitu pada model permukaan respon
terhadap eksperimen penghilangan asam akonitat pada karbonatasi raw sugar
menggunakan RVB dengan tujuan untuk memvalidasi kondisi terbaik yang telah diperoleh.
C. PROSEDUR PENELITIAN
Proses pemurnian diawali dengan persiapan bahan, yaitu pembuatan larutan gula kasar dengan konsentrasi 12 briks dan susu kapur yaitu 75 g
CaOl aquades. Larutan gula dan susu kapur didefekasi hingga suhunya mencapai 65
o
C, kemudian disaring. Larutan jernih dimasukkan ke dalam Reaktor Venturi Bersirkulasi RVB. Setelah itu, dilakukan pengaturan suhu,
laju alir cairan, dan tekanan. Suhu reaksi dikontrol dengan termokopel, sedangkan laju alir cairan dikontrol dengan flowmeter cairan, dan tekanan
dikontrol dengan pengukur tekanan gauss. Kemudian dilakukan pensirkulasian larutan yang telah berada di dalam RVB dengan pompa, lalu gas CO
2
dialirkan ke dalam reaktor. Setelah itu dilakukan pengambilan sampel melalui valve
yang berada pada selang untuk sirkulasi, kemudian disaring. Sampel jernih hasil penyaringan kemudian dianalisa. Diagram alir prosedur penelitian
dapat dilihat pada Gambar 11.
18
Gambar 11. Prosedur penelitian
D. ANALISA DATA
Nilai hasil interaksi antar faktor reaksi dianalisis dengan statistik menggunakan software Analysis Statistic SAS version 6.12 sehingga
didapatkan faktor-faktor yang berpengaruh pada proses karbonatasi dengan Reaktor Venturi Bersirkulasi. Faktor-faktor yang berpengaruh tersebut
kemudian digunakan untuk mengetahui permukaan responnya. Nilai hasil reaksi antar faktor interaksi untuk permukaan respon dianalisis kembali
dengan analisis statistik dengan menggunakan software Analysis Statistic SAS version 6.12
untuk mendapatkan nilai terbaik pada jumlah asam akonitat dalam larutan raw sugar terendah.
Ampas Defekasi 65ºC
Penyaringan Karbonatasi dalam RVB
Penyaringan Pengambilan contoh
Analisa Selesai
Ampas Gas CO
2
mulai Susu kapur
75 gl Larutan raw sugar
12 briks
19
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. KARAKTERISTIK GULA KASAR RAW SUGAR
Karakterisasi yang dilakukan terhadap raw sugar meliputi analisa kadar air, kadar abu, tingkat kemurnian polarisasi, warna larutan ICUMSA,
asam akonitat, gula pereduksi dan kejernihan. Karakterisasi raw sugar pada larutan gula kasar 12 briks, bertujuan untuk mengetahui kondisi awal dari raw
sugar . Hasil karakterisasi raw sugar dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Hasil karakterisasi raw sugar
Karakteristik Satuan
Hasil Pengujian Standar raw
sugar
Kadar air bb
0.03 0.1 - 0.35
Kadar abu bb
0.03 Maks.0.5
Tingkat kemurnian polarisasi
˚Z 96 Min.95 Warna larutan
ICUMSA IU 1652
Min.600 Gula pereduksi
bb 0.198
0.06-0.86 Asam akonitat
ppm 53.447
- Kejernihan
T 89.88
- Sumber : SNI 01-3140.1-2001
Sumber : P3GI 1999
Berdasarkan Tabel 5 dapat diketahui bahwa raw sugar yang digunakan memiliki kadar air yang lebih rendah dibandingkan dengan standar dari P3GI.
Kadar air dalam raw sugar sangat mempengaruhi ketahanan dalam penyimpanan. Semakin tinggi kadar air raw sugar dapat menjadi sarana untuk
pertumbuhan mikroorganisme sehingga kerusakan sukrosa dapat terjadi James dan Chung, 1993.