Analisis Partisipasi Petani Jagung Anggota Kelompok tani dalam Kegiatan Kelompok tani. Analisis Hubungan Partisipasi Petani dengan Penggunaan Faktor- Faktor Produksi Usahatani Jagung.

H o = Tidak ada hubungan antara partisipasi petani dengan penggunaan faktor-faktor produksi usahatani jagung. H 1 = Terdapat hubungan antara partisipasi petani dengan penggunaan faktor-faktor produksi usahatani jagung. Dasar pengambilan keputusan di SPSS, yaitu: a. Berdasarkan perbandingan Chi Square hitung dan Chi Square tabel. Jika Chi Square hitung ˂ Chi Square tabel, maka H o diterima Jika Chi Square hitung ˃ Chi Square tabel, maka H o ditolak b. Berdasarkan nilai probabilitas Jika probabilitas ˃ 0,10 maka, H o diterima Jika probabilitas ˂ 0,10 maka, H o ditolak Melihat kesesuaian partisipasi petani dalam penggunaan input yang sesuai dengan anjurandapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Sebaran kategori tingkat kesesuaian partisipasi petani dalam menggunakan input sesuai anjuran dari masing-masing kegiatan penggunaan input. Partisipasi Input Total Sesuai Tidak Sesuai Rendah Sedang Tinggi Total

3. Analisis Keuntungan Usahatani Jagung

Analisis keuntungan petani anggota kelompok tani dan non -anggota kelompok tani dalam usahatani jagung dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: = Y . Py – ∑ Xi.Pxi – BTT Dimana : = keuntungan Rp Y = hasil produksi Kg Py = harga output Rp Xi = faktor produksi i = 1,2,3,...n input variabel Pxi = harga faktor produksi ke-i Rp harga input variabel BTT = biaya tetap total Rp Selanjutnya untuk mengetahui usahatani jagung menguntungkan atau tidak secara ekonomi dapat dianalisis dengan menggunakan nisbah atau perbandingan antara penerimaan dengan biaya RC Revenue Cost Ratio. Secara matematis RC dapat dituliskan : RC = PT BT Dimana : RC = nisbah penerimaan dan biaya PT = penerimaan total Rp BT = Biaya total Rp Kriteria pengambilan keputusan untuk mengetahui apakah usahatani jagung menguntungkan atau tidak, terdapat tiga kemungkinan yang akan terjadi yaitu: a. Jika RC 1, maka usahatani mengalami keuntungan, karena penerimaan lebih besar dari biaya. b. Jika RC 1, maka usahatani mengalami kerugian, karena penerimaan lebih kecil dari biaya. c. Jika RC = 1, maka usahatani yang dilakukan berada pada titik impas atau penerimaan sama dengan biaya yang dikeluarkan. Pada analisis dengan menggunakan nisbah atau perbandingan antara penerimaan dengan biaya RC Revenue Cost Ratio dapat dilihat nisbah penerimaan terhadap biaya tunai dan biaya total Soekartawi, 1995. Selanjutnya untuk mengetahui perbedaan keuntungan usahatani anggota kelompok tani dan non-anggota kelompok tani, dilakukan uji beda dengan menggunakan hipotesis sebagai berikut: H : µ 1 = µ 2 artinya rata-rata keuntungan per hektar antara petani anggota dan non-anggota kelompok tani sama saja. H 1 : µ 1 ≠ µ 2 artinya rata-rata keuntungan per hektar petani anggota kelompok tani dan non-anggota kelompok tani berbeda. Hipotesis di atas diuji dengan t-test dua sampel , dimana rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: = + Keterangan : x̅ 1 = rata – rata keuntungan petani anggota kelompok tani x̅ 2 = rata– rata keuntungan petani non-anggota kelompok tani S 1 = standar deviasi keuntungan petani anggota kelompok tani S 2 = standar deviasi keuntungan petani non-anggota kelompok tani Kriteria pengujian keuntungan dapat dilihat jika nilai t- hitung lebih besar dari t- tabel atau nyata pada selang kepercayaan 90, maka tolak Ho. Sedangkan jika t- hitung lebih kecil dari t- tabel atau tidak nyata dengan selang kepercayaan 90, maka terima Ho Sugiyono, 1999. 4. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keuntungan Usahatani Jagung dan Efisiensi Ekonomi Relatif Usahatani Jagung.