Analisis keuntungan dan Tinjauan Pustaka
2013 produksi jagung di daerah ini mencapai 597.080 ton akan tetapi, tingkat produktivitas jagung di daerah ini masih tergolong rendah yaitu hanya 5,22
tonha. Menurut Sahroni 1998, tingkat produktivitas jagung bisa mencapai 25 tonha. Hal ini merupakan salah satu permasalahan dari
ketidakterpenuhinya program swasembada pangan. Berdasarkan permasalahan tersebut, pemerintah melalui Kementrian
Pertanian menganjurkan petani untuk memanfaatkan lembaga pertanian yang berbasis petani yang ada di lingkungan masyarakat yang disebut dengan
kelompok tani. Kelompok tani adalah tempat atau forum dari sekumpulan petani yang mempunyai kepentingan sama dalam suatu kawasanhamparan
yang sama dan terorganisasi secara musyawarah dan mufakat bersama BPTP Jakarta, 2011. Kelompok tani menjadi wadah untuk pemerintah
menyalurkan bantuan, baik berupa bantuan dana maupun ilmu pelatihan guna mengembangkan sektor pertanian. Kelompok tani juga memiliki
kegiatan yang menunjang produktivitas bagi petani seperti, 1 rapat pertemuan, 2 penyuluhan, 3 pelatihan, 4 dan penguatan modal.
Meskipun kelompok tani memiliki banyak manfaat dari kegiatan tersebut, tetapi tidak semua petani yang tergabung ke dalam kelompok tani selalu ikut
berpartisipasi. Partisipasi petani anggota kelompok tani terdapat hubungan dengan
keputusan petani dalam penggunaan faktor-faktor produksi. Semakin tinggi tingkat partisipasi petani anggota kelompok tani dalam mengikuti kegiatan
kelompok tani maka akan semakin luas pengetahuan petani. Sehingga,
diduga penggunaan input produksi akan berbeda dengan tingkat partisipasi petani yang rendah.
Kegiatan kelompok tani dengan partisipasi petani yang aktif akan mendorong
peningkatan produktivitas suatu komoditas. Peningkatan produktivitas usahatani secara tidak langsung akan meningkatkan keuntungan bagi petani.
Keuntungan dari kegiatan usahatani setiap petani berbeda-beda, karena keuntungan usahatani dipengaruhi oleh beberapa harga dari input yang
digunakan dan pengetahuan petani. Pengetahuan petani diperoleh dari kegiatan yang ada di kelompok tani. Petani yang tergabung dalam kelompok
tani diduga terdapat perbedaan keuntungan dengan petani yang tidak tergabung dalam kelompok tani.
Berdasarkan uraian diatas maka perlu dilakukan kajian untuk komoditas
jagung mengenai efisiensi ekonomi relatif anggota kelompok tani dan non- anggota kelompok tani di Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan.
Secara ringkas diagram alir kerangka pemikiran dapat dilihat pada Gambar 3.