Stator Stator adalah bagian yang tidak bergerak atau bagian yang statis. Stator terdiri dari Rotor Rotor adalah bagian motor yang bergerak, berguna untuk merubah daya listrik

Sistem Kontrol Elektromekanik Elektronik 35 Teknik Otomasi Industri Gambar 2. 1 Kontruksi motor induksi Kalau kita uraikan bagian-bagian dari kontruksi motor induksi tersebut adalah sebagai berikut : pada dasarnya konstruksi motor induksi terdiri dari tiga bagian, yaitu stator, rotor dan tutup samping end plate.

A. Stator Stator adalah bagian yang tidak bergerak atau bagian yang statis. Stator terdiri dari

dua bagian yaitu: • Rumah Motor atau Yoke dan • Kumparan Jangkar Rumah Motor atau Yoke Melalui gambar di bawah ini dapat kita amati penampang melintang dari sebuah rumah motor : Sistem Kontrol Elektromekanik Elektronik 36 Teknik Otomasi Industri Gambar 2. 2 Contoh penampang melintang rumah motor Rumah motor yoke terbuat dari besi baja lunak yang berlapis-lapis dengan ketebalan 2-3 milimeter agar menngurangi terjadinya arus pusar eddy current. Fungsi inti besi iron core untuk jalan arus magnet, dibuat dari bahan yang mempunyai hambatan magnet reluntance yang rendah. Di sekeliling bagian dalamnya dibuat alur-alur slot, tempat meletakan ketiga kumparan jangkar kumparan armature. Kumparan Jangkar armature winding Melalui gambar di bawah ini dapat kita amati penampang dari sebuah kumparan jangkar : Sistem Kontrol Elektromekanik Elektronik 37 Teknik Otomasi Industri Gambar 2. 3 Penampang kumparan jangkar Kumparan armature adalah kumparan yang digunakan untuk mengubah arus listrik menjadi medan magnet putar rotating magnetic field.

B. Rotor Rotor adalah bagian motor yang bergerak, berguna untuk merubah daya listrik

induksi menjadi daya mekanik berupa putaran. Rotor Sangkar Squirel Cage Melalui gambar di bawah ini dapat kita amati gambar penampang dari sebuah rotor sangkar : Sistem Kontrol Elektromekanik Elektronik 38 Teknik Otomasi Industri Gambar 2. 4a Rotor sangkar Gambar 2. 4b Rotor sangkar susunan konduktor serong Rotor Belit Rotor belit digunakan pada motor yang memerlukan pengontrolan kecepataan putaran untuk mendapatkan torsi starting yang tinggi. Melalui gambar di bawah ini dapat kita amati penampang dari sebuah rotor belit : Sistem Kontrol Elektromekanik Elektronik 39 Teknik Otomasi Industri Gambar 2. 5 Konstruksi rotor belit Melalui gambar di bawah ini dapat kita amati skema dari tahanan sebagai pengontrolan kecepataan putaran sebuah rotor belit : Gambar 2. 6 Tahanan sebagai pengontrol putaran Sistem Kontrol Elektromekanik Elektronik 40 Teknik Otomasi Industri

C. Tutup samping End Plate